Perlahan langit berubah menjadi gelap, angin malam terus berhembus kencang, dan sepertinya akan turun hujan, petir sesekali menyambar dari langit. Arthur duduk di dalam mobilnya, saat ini ia berada di pantai. Pikirannya masih berada pada kejadian beberapa jam yang lalu. Ia masih tidak percaya, kalau hubungannya bersama Rula sudah berakhir. Cincin tunangannya masih tersemat di jari manisnya, ia enggan melepaskan cincin itu. Arthur keluar dari mobilnya, kakinya berpijak di pasir pantai. Ia berdiri menatap lautan yang di terangi oleh lampu jalanan. Tubuhnya menyandar ke badan mobil, dengan kedua tangan yang masuk ke dalam saku celananya. Tatapan kosongnya terarah ke depan, pikirannya berkelana kemana-mana, mulai dari kejadian tadi pagi, pertengkarannya dengan Witna, hubungan hangatnya ber

