Kaki Rula menapaki lorong apartemennya, ia yang fokus pada layar ponselnya tidak sadar jika ada paman Bentley yang sedang berdiri dengan kepala tertunduk di depan unitnya sendiri. Langkah kaki Rula semakin mendekat menuju unitnya, hingga.. "Hai, Rula." "Aakkhh!! Ya ampun!" Rula reflek berteriak dan menyentuhnya dadanya. Kedua matanya membulat ke arah paman Bentley. "Paman Ben! Kau mengejutkanku!" ucap Rula kesal dan mengusap-usap dadanya. Paman Bentley mengangkat kepalanya dan menatap sayu Rula. Ekspresi wajah panik Rula perlahan menghilang berganti menjadi keheranan. "Paman Ben, matamu..." Paman Bentley menghela nafas, "tampak mengerikan?" Rula mengangguk, "hitamnya sangat besar paman," ujar Rula menatap paman Bentley yang memiliki lingkaran hitam di bawah matanya dan wajah pria tu

