bc

Love Blind

book_age12+
644
FOLLOW
6.1K
READ
possessive
contract marriage
love after marriage
second chance
arrogant
badgirl
CEO
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

Kania ~ Kaila ~ Bian Dewangga

Cinta itu bukan paksaan, ketulusanlah yang akan membuat cinta bertahan selama pengkhianatan tak pernah ada. Jika cinta tulus datang, maka terimalah dengan pelukan hangat dan senyuman lebar. Bagaimana jika cinta datang setelah penyesalan tiba? Itulah yang dirasakan Kania Putri Abigail Richard. Ia benci akan pernikahan yang tak diinginkannya, sampai bertahun lamanya Kania menyadari bahwa cinta itu ialah suaminya sendiri. Perjalanan rumit hidupnya membuat dirinya sadar bahwa cinta itu benar-benar ada pada orang yang tulus dan ikhlas. Namun, ia tak sampai hati harus kembali pada lelaki yang telah disakitinya itu.

Bagaimana perjalanan cinta Kania selanjutnya? Akankah ia memutuskan kembali merajut kasih dengan suaminya atau akhirnya memilih menyerah karena tak ingin kembali menyakiti suaminya itu?

Cover: @li.graphic

chap-preview
Free preview
Bab 1 ♡Wedding♡
Mencintai seseorang memang mudah, tetapi menjalin hubungan yang lebih serius pun bukanlah suatu hal yang mudah                                                               ♡♡♡♡♡♡ Sebuah hotel megah tampak ramai dikunjungi. Bukan hanya sekedar untuk menginap, tetapi menghadiri undangan pernikahan salah satu putri pemilik hotel. Tak main-main orang kaya itu mengundang tamunya. Bahkan, satpam pun sampai menghitung orang-orang yang memasuki hotel. Saking penasarannya akan acara pernikahan di dalam sana yang digelar begitu mewah. Maklum, putri kedua pemilik hotel tidak banyak diketahui orang dan media. Satpam itu mencegah para wartawan yang ingin memasuki gedung. Bahkan dirinya tak mampu menjaga tubuh hingga terdorong ke kanan-kiri karena banyaknya wartawan yang ingin meliput acara ini. Namun, pemilik hotel tak mau membawa dan menerima satupun wartawan untuk masuk ke dalam acara itu. Apalagi jika bukan permintaan dari putrinya. Untung saja ada banyak bodyguard disana. Sehingga masih bisa diatasi. "Kudu piye maneh aku, wong wartawane akehe koyok ngunu. Aku nyegati sampek meh jungkel," ujar satpam bertubuh gempal. (Harus gimana lagi aku, orang wartawannya saja banyaknya seperti itu. Aku menghalau sampai hampir jatuh) Hanya ada dua satpam yang bertugas menjaga hotel ini. Penjagaan yang kurang ketat memang, tetapi saat memasuki pintu utama hotel akan menjumpai banyaknya bodyguard yang menjaga disana. "Awakmu ae sing lemu, tapi nyegat wartawan sakmono ae ra iso," ujar satpam lainnya yang bertubuh kurus. Kedua satpam ini memang berasal dari Jawa. Mereka merantau ke ibukota untuk mencari jodoh dan uang. (Badanmu aja yang gemuk, tetapi menghalau wartawan segitu saja tidak bisa) Satpam bertubuh gempal itu menatap kesal temannya. Sebanyak itu dan diatasi dua orang tidak mungkin bisa. Dirinya bisa saja jatuh dan terinjak-injak. Belum menikah, sudah tinggal nama. Satpam bertubuh gempal itu meringis ngeri jika nasibnya tadi begitu. Disisi lain, di dalam gedung hotel tersebut. Sepasang pengantin hanya saling diam dan pura-pura tersenyum bahagia memandang para tamu. Mereka menikah bukan karena cinta, tetapi karena kesalahpahaman. Sang wanita tersenyum tipis ketika temannya datang ke acara pernikahannya. Sedangkan, si lelaki tersenyum menyalami teman-temannya. Si wanita yang memang tak ingin menikah, terpaksa harus menikah. Bahkan, persiapannya hanya dilakukan selama dua minggu. Benar-benar dadakan, termasuk lamaran. Orang-orang pasti akan mengira dirinya menikah karena mengalami hal yang buruk. Ia berdecih pelan jika ada orang yang berani mengatakan hal itu kepadanya. Sang mama yang menatap putrinya dari bawah pun tersenyum lebar. Tak menyangka bahwa putrinya sudah dewasa dan telah menikah. "Putriku sangat cantik," ujar sang mama. Kedua lengan memeluk pinggangnya dengan erat. Menelungkupkan wajahnya di lekukan leher sang mama. "Adik pasti bahagia, Ma." Sang mama mengelus pelan rambut putri pertamanya. "Kamu tidak masalah kan jika adikmu menikah lebih dulu?" Putri pertamanya itu melepaskan pelukannya. Menatap wajah sang mama dengan senyuman manis, hingga menampilkan lesung pipit kirinya. "Ma, aku tak masalah akan hal ini. Justru aku senang, akhirnya adikku sudah menemukan jodohnya." Sang mama tersenyum. "Kini tinggal kamu, sayang." Si lesung pipit tersenyum malu-malu. Ia tampak gugup ditatap oleh sang mama. Karena selama ini ia tak pernah mengenalkan teman dekatnya. Memikirkan sosok lelaki tampan yang selama ini selalu ada untuknya membuat dirinya tersenyum lebar. "Tuh kan, sepertinya anak mama yang satu ini juga akan segera menikah," ujar sang mama dengan kekehan pelan. Si lesung pipit memeluk mamanya pelan. "Jangan begitu, Ma. Nanti papa tahu, aku kan malu." Sang mama mengangguk dan mengelus punggung putrinya itu. Lalu mengajak putrinya itu untuk menemui sang adik yang hanya berdua bersama suaminya di atas panggung. Tampak saling diam. Tetapi, si lelaki sesekali menatap kearah wanita yang sudah menjadi istrinya itu dengan senyuman kecil. Bagi si lelaki itu, istrinya tampak cantik sekali bagaikan bidadari. Mereka memang tak saling mengenal, tetapi entah kenapa si lelaki begitu gugup berada di samping wanita yang sudah menjadi istrinya itu. Seketika ia merasa beruntung akan kesalahpahaman yang ada. Dimana membuat dirinya akhirnya bersanding pada istrinya itu. Takdir yang sulit ditebak dan takdir yang begitu indah. Sang mama memeluk pelan putrinya yang telah berstatus istri itu. "Selamat ya sayang, semoga sakinah mawadah warahmah. Jadi istri yang baik buat suamimu." Putri keduanya itu mengangguk saja. Wajahnya datar. Untung saja tak ada yang melihat perubahan wajahnya itu. Kini giliran sang kakak yang memeluk adiknya itu. "Adik kakak udah besar. Jadi istri yang baik ya buat suamimu. Kakak sayang sama kamu." Lelaki yang telah berstatus suaminya itu tersenyum menatap sang istri. Hatinya menghangat mengingat tadi pagi ia mengucapkan ijab qobul dengan lancar. Lalu, selang sejam, dirinya dan sang istri langsung ke atas  panggung untuk resepsi. Acara pernikahan dan resepsi dilakukan dalam hari yang sama, dan dalam waktu yang singkat. Itu permintaan dari kedua orang tuanya. Sedangkan, dirinya dan sang istri sebenarnya tak menginginkan resepsi, cukup akad saja dan dihadiri beberapa orang. Tetapi apa boleh buat, ia tak bisa melawan keinginanan kedua orang tuanya. Kedua mertuanya juga setuju-setuju saja. *** Seorang wanita melemparkan tubuhnya ke ranjang. Ia sangat capek dengan acara ini. Apalagi baju pengantin yang dipakainya begitu berat. Ia ingin segera melepas pakaian ini dan berganti baju. Namun, ternyata ia tak dapat membuka resleting sampai pinggul. Jika pakaian ini begitu lebar pasti akan mudah, sayang sekali pakaian ini sangat ketat. Ia benar-benar kesal pada perancang busana pengantin ini. Suara pintu terbuka mengalihkan perhatiannya. Ia menatap lelaki yang berstatus suaminya itu dengan wajah datar. Dalam hatinya juga merasa kesal. Karena lelaki itu ia harus menikah di usia yang masih muda baginya. Seharusnya kakaknya saja yang menerima di posisi ini. Ia tak akan siap sampai kapanpun. Beda dengan respon sang lelaki yang justru tersenyum menghampirinya. Duduk di sebelah istrinya sambil melepaskan jas yang dipakainya. "Kenapa belum ganti?" tanyanya dengan senyuman yang masih belum luntur. Sang wanita memutar bola mata malas. Sepertinya ia akan membutuhkan lelaki itu. Ia menatap penampilan lelaki itu yang terbilang cupu baginya. Jas yang dikancing semuanya, dengan pita leher yang seakan ingin mencekik lehernya, dan kacamata yang menggantung di hidungnya. Walaupun ia ingin menikah, bukan lelaki seperti ini yang ia inginkan. Ia semakin kesal ketika mendapati lelaki itu tersenyum padanya. Ini benar-benar mimpi buruk baginya. Ia ingin segera tidur berharap hanya mimpi, dan esoknya ia akan kembali ke luar negeri mengemban pendidikannya. Sang lelaki berinisiatif untuk membantu istrinya membuka resleting busana penganting. Istrinya menatap tajam lelaki itu, tetapi ia menerima bantuannya karena ia merasa sudah tak tahan lagi untuk melepas busana pengantin yang menyesakkan itu. Membuatnya sulit bernafas. Sang lelaki tersenyum saat istrinya masuk ke dalam kamar mandi. Ia merebahkan tubuhnya di ranjang sambil tersenyum-senyum sendiri membayangkan hidupnya bersama wanita cantik yang kini sudah menjadi istrinya itu. Apalagi ini ialah malam pertama mereka. Ia benar-benar gugup. Semoga saja semuanya berjalan dengan lancar, harapannya untuk di kemudian hari.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Crazy In Love "As Told By Nino"

read
280.1K
bc

HYPER!

read
559.3K
bc

Playboy Tanggung Dan Cewek Gesrek

read
463.0K
bc

Chain Of The Past ( Indonesia )

read
4.1M
bc

MY ASSISTANT, MY ENEMY (INDONESIA)

read
2.5M
bc

PASSIONATE LOVE [INDONESIA] [END]

read
2.9M
bc

My Hot Boss (Indonesia)

read
661.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook