MY STOMACH SICK

1015 Words
Seharian aku tertidur. Perutku sakit.Asam lambungku kumat. Perutku rasanya penuh, perih dan mual ingin muntah. Pinggang juga rasanya seperti sedang nyidam. Apakah aku sedang nyidam babynya Alex ? Seharian aku hanya di tempat tidur. Aku sudah minum obat yang berupa obat syrup yang dibelikan anak perempuanku dan aku percayakan kepada anakku yang jauh lebih pintar dari aku mengenai obat, sakit dan gejala-gejalanya. Setelah meminum obat, rasanya perutku lebih tenang tidak mual mual seperti seharian tadi.Kini aku bisa menikmati kesendirianku lagi sepulang kerja. Sdjak pulang kerja, aku mandi, makan malam dan bersantai di tempat tidur sambil menunggui Alex pulang kerja dan aku harus begadang di sini. Alex baru pulang dari kantornya ketika waktu di sini menunjukkan pukul dua belas malam. Aku akan ceritakan kepada Alex keadaanku saat ini. Aku sedang sakit. My stomach sick. " My stomach sick. " tulisku pada ponselku lalu pesan itu langsung terbang ke London, ke apartemen Alex yang baru pulang kerja. Aku tahu Alex baru saja pulang ke apartemennya. Pesanku tidak langsung dijawab. Alex juga membutuhkan waktu untuk memarkir mobilnya, mengganti bajunya dengan kaos bersih dan mencopot pakaian kerjanya untuk dilaundry besok. Alex akan memasak sendirian sepulang kerja, mungkin hanya beberapa butir telur rebus, beberapa potong roti dan kawan-kawannya. Alex tidak terlalu rakus dan banyak makan, so badannya terlihat tidak gendut tetapi atletis tinggi tanpa ada gumpalan lemak-lemak di lipatan pinggangnya. " My stomach acid is rising, so it hurts my stomach. " ujarku lagi dan pesanku terbang lagi ke London. Aku terkadang terkesima dengan jaman sekarang ini, betapa mudahnya berkirim pesan kepada seseorang ke benua lain di seantero dunia hanya tinggal klik pesan itu sudah terbang hanya hitungan detik. Tidak seperti jaman dahulu yang harus bersusah payah menulis surat terlebih dahulu, menunggu beberapa bulan, itupun kalau surat itu sampai di tangan yang dituju, apalagi jika surat itu sampai ke orang lain, tidak tepat sasaran. Jadi syukuri kemudahan di jaman ini, yang semuanya serba mudah, tidak seperti jaman dahulu. " Why did you eat something cold ? " tanya Alex dari London, ketika pesanku sudah sampai di tangannya.Seperti kebiasaannya, setelah beberes semua, Alex akan membersihkan tempat tidurnya, menyiapkan selimut bulu warna coklatnya dan dia akan melucuti semua pakaiannya, walaupun sekarang masih winter, dia tidak akan bisa mengubah kebiasaannya untuk tidur telanjang hanya berselimutkan selimut tebal berbulu yang dibeli Momynya dari Persia. " I eat spicy chilli pepper. " jawabku agak manja walaupun dari kejauhan sana, pasti Alex akan tahu kemanjaanku padanya. Rasanya berada dekat Alex , aku bisa meluapkan rasa cintaku, bisa bercerita apa saja, tentang apa saja dan bermanja-manja apa saja pada Alex. " Call you night ? " tanya Alex padaku. Dia ingin menelponku seperti kebiasaannya, sepertinya Alex sangat merindukan aku. Semoga feeling aku ini benar yah pemirsaaah... " Ok...night yah, tomorrow iam free of work. " jawabku mempersilahkan apabila besok Alex bisa menelponku sebab aku hari sabtu libur kerja untuk dua hari. Ups ! ternyata Alex hari sabtu tetap berangkat kerja, jadi waktu yang bisa aku habiskan bersama Alex hanya malam hari, tepat tengah malam, saat Alex pulang kerja. " I misss so bad for your sweet lips. " " imbuhnya lagi dengan kerinduan yang amat sangat.. Dan untuk berapa lama, beberapa menit kami berdua terdiam di depan masing masing ponselnya. Entah ada apa dengan pikiran Alex dan ada apa juga dengan pikiranku. Terkadang kita berdua hanya saling memandang, memandangi satu sama lain tanpa sepatah katapun yang terucap.Tapi kadang aku rasanya malu sendiri yah, hanya dilihati Alex dari kejauhan tanpa berkedip. Mungkin Alex saat itu sangat merindukan aku, sangat menginginkan aku, apalah daya, kami dipisahkan oleh ribuan milles kilometer jauhnya satu sama lain. dan beginilah resiko hubungan jarak jauh. Aku sebenarnya suka dengan hubungan yang jauh seperti ini, karena aku sudah mempunyai suami dan aku tidak mungkin untuk meninggalkan suamiku yang sedang sakit. Ketika sedang terkapar aku tega meninggalkannya hanya demi seorang bule...ya...bule Rusia. No.... iam not !!! Tidak mungkin aku meninggalkan suamiku saat sedang sakit atau sekarat sekalipun, kecuali ada keajaiban dari Sang Maha Pencipta yang bisa menyatukan antara aku dan Alex. Aku dan Alex tidak berharap terlalu berlebih, sebab hubungan jarak jauh dengan seorang bule, hanya aku berharap untuk having fun. Untuk melepas kepenatanku seharian bekerja mencari nafkah untuk anak-anak menggantikan tugas suamiku, ataupun ketika suamiku menyuruhku untuk menikah lagi, rasanya aku berpikir seribu kali untuk aku lakukan. Aku masih terlalu ingat benar saat-saat masa pernikahan dahulu dengan suamiku, Saat punya anak ke satu, ke dua....otakku merekam memori indah yang tidak bisa digantikan oleh siapapun. Jadi jika aku berhubungan dengan seorang bule, i dont hope....berlebihan, mungkin hanya sekedar teman, yah teman dekat tapi mesra.dan aku membenarkan diriku sendiri, bahwa meskipun aku berhubungan dengan bule, yang jaraknya ribuan milles kilo meter dari sini, aku dan Alex tidak bersentuhan fisik, dan ini cukup bagiku untuk mengenal pria-pria lain di dunia ini selain suamiku. " Still working ? overtime ? or still where is Alex ? not busy already ? " tanyaku setelah kami berdua hanya saling bertatapan. " Still in office. " jawab Alex cepat. " Tired a bit. "balas Alex lagi. " Ok...keep yourself. Take care...i here waiting you but later yah if you finish from work. "" jawabku menenangkan Alex " Wanna bite your lips." jawabnya nyerocos lagi. Kalau saja Alex dekat, sudah aku kunci mulutnya biar nggak ngomong lagi. " Oke....emuuaach... my dear. " aku mengucapkan selamat tinggal karena takut mengganggu Alex. Tapi Alex teruus saja menimpali pesanku. " Want wake up with you. "" balasnya lagi " Love your chubby cheeks. " tambahnya lagi. Ini orang nyerocos terus. akhirnya untuk mengakhiri obrolanku, karena hari sudah larut malam dan aku merasa sangat capek, aku harus segera tidur, aku harus istirahat. " Iam very sleepy, after taking medicine, maybe i cant wait for you. Be carefull on the road. Have a good rest. " balasku untuk mengakhiri pembicaraan. " Now, i driver will come will go home.... " ternyata Alex sedang mengendarai mobilnya untuk pulang ke apartemennya. Lalu, aku tinggal Alex. Aku tidak mau menunggui Alex, menunggui dia menyetir mobil untuk pulang ke apartement nya. Aku sayang diriku sendiri. Aku ngantuk, Aku mau tidur. Titik ****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD