ORIGINALLY RUSSIA

1967 Words
Di luar hujan turun, dingin menggigil menusuk kulit. Hujan seperti diguyurkan dengan timba besar dari langit, secara spontan dalam satu guyuran besar sampai kanopi berderit-derit bunyinya seperti terkena tamparan keras dari guyuran hujan yang cukup besar. dan sekarang tinggal setetes demi setetes mengguyur tanah. Bau hujan yang turun sudah tidak lagi bau tanah bercampur hujan, tapi sudah berubah menjadi banjir kecil yang mengalir di jalan-jalan depan rumah. Jika hujan hanya gerimis, pasti akan tercium bau tanah yang sungguh aromanya sangat sexy, menggoda dan mengingatkan dengan masa kecilku. sisa-sisa gerimis masih tercecer di dedaunan bunga adenium yang aku punya di depan rumah. Aku bangkit dari dudukku, aku tutup tirai kamarku yang berwarna biru bunga-bunga kecil dengan hati yang pedih. Rasanya hujan menambah sakit hatiku. Rasanya hujan sedang menyindirku. Rasanya hujan sedang mentertawakan hidupku. Aku benar-benar sangat kesepian. Suamiku sudah tertidur sejak Isya tadi. Sehabis makan malam, biasanya dia akan menelan obat diabetesnya, lalu dia akan segera tidur pulas. Tak menghiraukan aku yang tidak bisa tidur, terjaga semalaman. Terkadang aku merasa iri dengan suamiku. Dia begitu gampang sekali untuk memejamkan matanya dan tidur pulas sampai mendengkur dan itu dilakukannya sampai bangun pagi. Pagi subuh biasanya dia akan pergi ke masjid, memakai sarung dan baju koko putih dan itu terlihat sangat tua. Perbedaan usia aku dengan suamiku memang agak jauh, sekitar 9 tahun. Dia sudah terlihat tua, rambutnya banyak yang sudah putih, jenggot dan alispun ikut ikutan putih. apalagi sekarang suamiku sedang menderita diabetes, sehingga harus rutin mengkonsumi obat untuk menjaga gula darahnya agar terkontrol. Dia mengontrol obatnya, penyakitnya, makanannya, tetapi dia tidak tahu, bahwa aku sebagai istrinya juga harus dikontrol setiap hari.heeee....Atau karena suamiku sudah tua, sudah tidak berdaya dan tidak mempunyai tenaga besar seperti jamannya waktu muda dulu. Sudahlah...... Aku tidak mau berlama-lama menceritakan suamiku. Diceritakanpun yang ada membuatku bosan.Itulah kebiasannya setiap hari.Tidur sehabis Isya dan bangun di pagi hari. Sudah tidak ada aktifitas suami istri di ranjang. Seolah suamiku ketakutan jika melihat tubuhku yang masih sexy dan masih berisi. Pernah aku menggodanya dengan hanya memakai panty dan bra, atau aku memakai baju tidur yang transparan, agar kelihatan lekuk tubuhku, tetapi suamiku tetap tidak bergeming. Sungguh beda jauh dibandingkan tiga puluh dua tahun yang lalu , dimana masa-masa manis pacaran dan berumah tangga normal dan penuh gairah. Kini seolah hal hal yang menggairahkan telah redup. Seperti bunga tulip yang tertunduk lunglai lesu sambil menantikan dedaunnya menguning dan rontok, lalu jatuh ketanah, begitulah maghligai rumah tanggaku. Kami berdua sudah mulai tua. Tetapi aku merasakan suamiku tua duluan, dan aku masih penuh gairah. Untuk siapa ? sepertinya juga suamiku tidak mau tahu dengan kondisiku, dengan keinginanku. Jujur saja, sudah terbiasa aku tidak pernah mengeluh di hadapan suamiku, apalagi meminta uang atau sesuatu seperti kebanyakan seorang istri kepada suaminya. Aku merasa sudah mempunyai gaji yang lebih dari cukup dan untuk membiayai keluargakupun lebih dari cukup. Jadi kebiasaanku sejak dahulu, tidak mengeluh, sekarang rasanya harus tetap berlanjut meskipun aku sebenarnya memberontak. Malam-malam sepi sendirian. Suamiku sudah tertidur pulas sejak Isya tadi dan aku yang sering tidak bisa tertidur sampai larut malam, sehingga aku lebih memilih tidur sendirian. Rasanya lebih asyik tidur sendirian. Melihat-lihat langit-langit kamar yang terus mentertawakan aku atau cicak cicak yang ada di tembok kamarku, melirikku dan berbisik " Kenapa Kamu sendirian ? " rasanya sindiran itu membuat hatiku luka, tapi tidak apalah, untung yang menghinaku hanya hewan semata. Its okeee..... Aku lebih suka bercerita tentang Alex, bule ganteng dari Rusia. Kembali aku lanjutkan ceritaku yang menarik dengan Alex from London . Yah..... Sejak Alex marah kepadaku, obrolanku dengan Alex aku stop. Aku rasa, aku harus mendinginkan diriku sendiri, mendinginkan otakku sedingin es terlebih dahulu dan Alexpun harus introspeksi diri mengenai hubungan jarak jauh ini. Alex sudah f*****g care again. Jadi akupun tidak peduli lagi padanya. Setelah hampir satu bulan tidak ada komunikasi, aku menemukan sesuatu yang penting about Alex. Aku menemukan nama aslinya yang berbau bahasa Rusia. Ternyata Alex berasal dari Rusia, dan nama itu kedengaran aneh untuk telinga orang Indonesia, Alex asli orang Rusia dan mengenai dia tinggal di london, mungkin saja dia menipu aku ! bisa saja itu. Dia tinggal di mana dan ngomong di mana, boleh -boleh saja karena ini hubungan jarak jauh, hubungan yang kasat mata, tak pernah dan belum pernah bertemu. Jadi fine-fine saja dia mengatakan berbohong kepadaku karena akupun tidak akan bisa mengetahuinya. Dan ini kesempatan yang bagus untuk memulai percakapan dan obrolan lagi dengan Alex, karena sudah hampir satu bulan rasanya handphoneku sepi tanpa Alex di dalam ponselku.Heeee..... Dengan hati-hati aku memulai percakapan dengan Alex karena sebenarnya aku takut jika Alex akan marah besar lagi kepadaku dan kali ini aku yang memulainya. " Ramil from Russian. " pesanku gemas tapi pasti .Gemas karena aku merasa dibohongi dan dibodohi Alex, sebab kemarin Alex mengaku tinggal di London, dan kemarin lagi mengaku tinggal di Edinburgh. Dia mengaku bernama Alex tetapi nama sebenarnya Ramil, pas sekali dengan bahasa Rusia.Aku tidak tahu nama di belakang Ramil.tapi aku bisa memastikan kalau Ramil itu adalah nama yang sebenarnya, yang biasa dikenal rekan kerjanya di kantor dan dipakai sehari hari., dan aku telah mendapatkan kebenarannya. " Not Edinburgh... " tambahku lagi pada ponselku yang segera meluncur ke London ke ponsel Alex. Aku menunggu reply dari Alex, dan aku akan memahaminya, meskipun Alex tidak akan segera membalas pesanku, karena saat ini Alex masih di kantor, dan setengah jam kemudian, ada balasan meluncur dari Alex ke ponselku.Aku merasa girang sekali, ternyata Alex tetap mau membalas pesanku dan mengakui semuanya. " Yes iam originally from Russia. " jawabnya tegas dan rasanya aku seperti seseorang yang sedang berdiri gagah di hadapan seseorang yang sedang berbohong kepadaku. " But you dont like me.... " imbuh Alex lagi. Sepertinya Alex sengaja mengalihkan perhatian dengan mengatakan bahwa aku tidak menyukainya. Lalu kemudian ada panggilan video yang masuk ke ponsel Alex, dan Alex melewatkan begitu saja, dan ternyata dari mommynya dari Russia. Rasanya cukup dia mengakui berasal dari Russia itu sudah lebih dari cukup. " But you dont like me.... " kata-kata itu terngiang di telingaku. dan Aku harus menjawab apa ? sejujurnya aku sangat menyukainya, sangat mencintainya, ketampanan wajahnya, alisnya yang tebal, rambutnya yang juga tebal, bulu bulu lebat yang tumbuh di dadanya membuat aku kembali b*******h seakan menemukan suami baru lagi, menemukan dunia baru lagi. Bagaimana aku harus mengatakan rasa sukaku kepadanya ? Akhirnya dengan terbata-bata, mungkin seperti yang terlihat di dalam sinetron televisi, aku dan Alex saling berhadap-hadapan dan aku mengatakan sambil terbata-bata " I love you so much.... " sambil menggenggam jemari tangan kekasih yang aku cintai itu. Itu di dalam serial sinetron, tapi ups ! apa yang bisa aku lakukan dengan hubungan yang jarak jauh ? hanya handphone yang berbicara, hanya ketik-ketik keyboard yang bicara, tak lebih ! " I loves you Alex..... " balasku dengan menahan sesak dadaku, rasanya dadaku ingin tumpah keluar mendengar perkataan Alex bahwa. aku tidak mencintai dirinya. " I cant searching the man again like you. You are the best, so i contac you again. " sambungku lagi. " Loveeeees you..... " tambahku lagi. " I still save your pictures. " " tambahku lagi. dan akhirnya aku dan Alex saling berdebat, saling mempertahankan cinta yang mbuh....heeee.... Cinta yang hanya sekedar kata-kata saja,sekedar kata kata suka tanpa pernah bergandengan tangan atau berpelukan apalagi melakukan kiss hot. Nonsen.... " Then why you dont want with me ???? " jawab Alex dengan emotion tanda tanya yang besar sekali, seperti mencolok mataku. Heee... " When i asked you.... " tambahnya lagi. Mungkin jika terjadi secara real, seperti yang terjadi di dalam film-film barat, sepasang kekasih sedang berdebat sengit about love. " I shy..... " jawabku lugas dan tegas. Aku merasa risih yah, aku wanita timur yang jauh berbeda dengan pola pacaran orang-orang barat dimana di sana s*x itu free. Dan aku benar-benar malu untuk bermain main vulgar di dalam handphoneku. Sungguh menyebalkan ! " Then byeeee.... " akhirnya dan lagi-lagi Alex mengucapkan kata-kata perpisahan. Entah ini hanya untuk menggertak nyaliku atau sekedar pura-pura mau meninggalkan aku agar aku sedih dan merasa kehilangan dan mau memenuhi permintaannya, dan ini terjadi tidak sekali dua kali saja, bahkan often! muak aku mendengarnya ! Mendapat jawaban seperti itu, emosiku naik ke puncak ubun ubun, sampai ke puncak Gunung Hilamalaya dan entah setan apa yang mengajariku untuk membalasnya dengan bahasa Inggris yang sengit juga. Aku seperti punya kekuatan yang lebih untuk membalasnya. " I dont know, you loves me or not. Never... say that to me, so why i must doing s*x with you ? " balasku geram pada Alex. " I afraid you only playing me ! " tegasku lagi pada Alex, dan akhirnya aku bisa mengatakan yang sejujurnya pada Alex tanpa rasa takut. Sikap Alexlah yang mengajariku sehingga aku berani mengatakannya. Entahlah....aku seperti mempunyai dorongan yang sangat kuat untuk membalas kata-kata Alex, Alex tidak kalah bicara lagi, Alexpun membalas dengan cukup sengit pula. " Then why should i love you if you dont want s*x with me ? " balas Alex lagi dengan sengit. " Whom else should i do with, if not with you, because i want only you. " " tambah Alex lagi. kali ini aku rasa jawabanya sudah mulai melemah karena ternyata aku dan Alex masih saling mencintai, masih ingin membutuhkan satu sama lain. Akupun ikut melemah setelah perdebatan yang sengit dan ujung-ujungnya romantis, masih saling mencintai....forever... " Even though i seriously want to marry you. " balasku kalem. Lalu.... Air mataku sudah mulai menetes ke bawah pipi. Kelopak mataku sudah mulai berkaca-kaca. Aku tahu, Alex orang yang sangat lembut. Aku merasakannya di sini, aku merasakan saat kita berdua video call, aku tidak bisa membohongi diriku sendiri kalau wajahnya, mimik wajahnya, raut mukanya, begitu soft menurutku. Alex tidak bisa berkata kasar dan dia adalah laki-laki idamanku, laki-laki yang lembut, soft, tidak kasar. Perfect buat Alex. " Alex...i know your heart soft... " ujarku lembut padanya dengan emotion wanita yang sedang mengucurkan airmata tulusnya. " Dont cry...... ! " balas Alex setengah menyesal, telah mendebat kata kataku. " Yeah.... " jawabku sambil mengusap airmataku yang sudah jatuh akhirnya aku mengatakan " Miiiiiiis you... " kata katanya tersekat di kerongkonganku, berhenti dan aku meresapinya. " Will call you night. " balas Alex lembut sekali...... " Dont worry ! " tambahnya lagi dan aku merasakan dia mengelus-elus pundakku agar aku tidak khawatir. " I bocked a ticket to Russia. " tambah Alex lagi mengabarkan sesuatu yang baru untukku dan ending kami berdua cukup romantiiiiis. " Got bored here in UK. " jawabnya lagi. Jadi, dia merasa bosan di UK ? bagaimana dengan pekerjaannya di London ? apakah ia akan keluar dari pekerjaannya. " Why with your job ? " ujarku penasaran dan khawatir, jangan-jangan karena borednya dia, Alex keluar dari pekerjaanhnya di London. " No, i got leave. Holiday.... " jawabnya. "For two months.... " sambungnya lagi. Dua bulan akan holiday dan Alex akan berlibur ke Russia, ke kampung halamannya. Aku menawarkan sesekali nanti bisa liburan ke Indonesia. Aku akan menjemputnya di airport dan kita berdua bisa bersama menikmati keindahan Indonesia my country. " Come to Indonesia. " ajakku pada Alex. " Two months...with you real and when i go home, i pregnant with you. Heee.... " ujarku bercanda pada Alex agar suatu saat nanti Alex bisa singgah ke Indonesia dan menjadikan aku hamil dan aku akan mempunyai babby cantik camouran Indonesia Gusia. Alamak ! " Yeah, i want make you pregnant.Have baby...from you. " jawab Alex kalem, seadanya dan spontan. Semudah itukah ? " Alhamdulilah...May Godbless us, amien. " doaku mengaminkan perkataan Alex Dan karena percakapan itu di saat Alex sedang bekerja, Aku tahu Alex sedang di kantor dan " Send me your photos.... " pintanya padaku " Iam busy now.... " dan Alex menutup percakapan. Ending yang romantis. Ending dari pertengkaran dan debat yang sengit, akhirnya bisa mengetahui apa keinginan kita masing-masing dari sebuah hubungan jarak jauh. Thank you Alex ..eh...Ramil ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD