.SEARCHING WORK IN YOUR COUNTRY

1481 Words
Hari-hariku berjalan seperti biasa. Aku diblock lagi oleh orang yang aku sayangi. It's oke....meskipun menyakitkan. Aku tidak apa-apa Ramil meski kamu berulangkali memblokir aku, it's oke.....Seperti anak kecil saja yah perlakuanmu kepadaku, tapi aku tidak mengapa karena aku tidak terlalu mengharapkan Ramil untuk mencintaiku balik. Berkaca dari pengalaman aku menjalin hubungan online dengan pria dari Amerika, yah berakhir hanya chat-chit dan saling video call tanpa ada kepastian untuk menikah dan itu berjalan sampai delapan tahun. waktu yang rasanya nyaman untuk ditinggalkan dan tidak akan lupa untuk dilupakan. Dan someday, Ramil membuka blokirannya lalu mengirim pesan lagi kepadaku. Aku sih sudah tidak kaget lagi dengan kelakuan pria Rusia ini. bolak balik aku diblokir dan dia yang akan mengirimkan pesan terlebih dahulu kepadaku. " Hi.... " sebuah pesan meloncat dari handhponeku , dan itu dari London. " Iam back to whatsaap. " lanjutnya lagi... "Sorry, i was delleted my acount temporary. " sambung Ramil lagi dengan entengnya. Huuuh....kali ini aku sudah tidak terlalu peduli lagi dengan semua alasan-alasan kamu Ramil. Itu kebohongan kamu yang kamu buat, dan apakah aku masih percaya ? Aku tidak terlalu bernapsu lagi denganmu, karena kamu seperti anak kecil saja. Aku membiarkan hidupku seperti ini. It's oke.... buatku. tapi aku tetap akan menanggapi pesanmu dengan baik, karena aku masih menghargai kamu Ramil, sebagai seorang manusia yang beradab. Aku masih menghargai kamu sebagai seorang manusia yang pernahaku cintai sepenuh hati Aku harus berpura-pura membalas , kalau aku sangat mencintaimu dan sangat mengharapkanmu, rasakan ini Ramil.Aku harus berpura pura kelihatan sangat mencintaimu dan merindukanmu, sgar sku tahu bagaimana Ramil yang seutuhnya. " Ohhhh...my dear Ramil, i miiiis you so much..... " balasku dengan emotion orang menangis, sedang mengeluarkan airmata. Ternyata mengungkapkan kebohongan di online itu gampang yah, padahal jauh dari perasaanku yang sebenarnya, aku hanya ingin ngerjain kamu balik Ramil. " I loves you, dont leave me again...my heart always with you...... " tambahku lagi bertubi-tubi untuk mengungkapkan kegombalanku dan sambil mengirimkan pesanku aku di sini tertawa cekikikan sendirian. Aku juga harus bisa ngerjain Ramil. Kalau Ramil bisa bolak balik blocked nomorku, kenapa aku tidak balik berpura pura mencintainya ? Siapa takut ngegombal sama seorang pria ? emang wanita tidak boleh ngegombal di hadapan kekasihnya. Biar dia cleguk...cleguk... Haaaa..... " Love you my husband....my handsome.... " kegombalanku, pujianku aku lemparkan bertubi-tubi. Aku tidak tahu Ramil di sana tahu aku sedang menggombal atau tidak, setidaknya aku ingin memujinya secara luar biasa, biar Ramil merasa tersanjung. " Have nice day... " balas Ramil kepadaku. " Me too..... " balasnya lagi. Haaaa.... aku kira gombalanku sudah mengenai Ramil. Mungkin dia mengira aku sangat mencintainya, padahal aku nggombali, ngeprank saja. Melihat Ramil klepek-klepek, aku lancarkan jurus-jurus pujianku lagi. Tapi mungkin Ramil berpikir juga, aku tidak seperti biasanya, beda sekali dengan hari hari kemarin.Seolah aku enjoy saja ketika nomirku diblokir " Missss you so much... " balasku dengan emotion ciuman dua orang saja, seperti kebiasanku.. " Going to work a bit in a hurry. " balas Ramil lagi dan tanpa aku menanyakannya, dia menerangkannya kepadaku.Pergi ke kantor cepat cepat dengan mengendarai mobilnya dan ada sebersit kekhawstiran di dalam hatiku, barangkali dengan mengendarai mobil di jalan London dengan kecepatan tinggi akan menimbulkan kecelakaan.Tapi ups ! Ngapain sku memikirkan Ramil, mengkhawatirkan Ramil, sedang dia biasa biasa saja kepadaku. " A lots duty ? " dan saat itu aku di kantor siang ini akan ada acara rapat yang harus aku hadiri. Aku harus pamitan dan meninggalkan Ramil dengan segera. " I meeting now. Later yah...miiiis you... " ujarku berpamitan pada Ramil .Aku tidak mau diganggu oleh chat-chat yang tidak penting dari Ramil, orang yang tak berguna lagi bagiku ! " Ok....call you night. " balas Ramil santai kepadaku. " Tonight yes... " sambungnya lagi. Ramil selalu membuat janji denganku untuk menelponku nanti malam tatkala dia sudah pulang dari kantor dan aku harus be ready. Aku mengangguk dan mengucapkan InsyaAllah. " Be ready tonight. " balas Ramil lagi dan pembicaraan , ngobrol hari ini berhenti karena aku akan segera mengikuti meeting dengan rekan kerjaku. Dan malam harinya, aku tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk ngerjain Ramil lagi. Aku ingin balas dendam pada Ramil. Aku ingin ngegombalin dia dan seolah-olah aku benar-benar sangat membutuhkan dia. " Take me away from here Ramil. I will serve you..... " jurus ngegombal sudah aku lancarkan pada Ramil dari Indonesia dan Ramil melayaniku dengan baik. " May be there's a job there for me, what work do you have ? " tanyaku pada Ramil. Seandainya Ramil bisa mencarikan aku kerja di Rusia sana, mungkin aku akan lebih dekat lagi dengan Ramil dan aku akan melakukannya. Berhasil atau tidak, yang penting aku sudah melakukannya dan mencoba, Bila tidak berhasil, apalah artinya, itu hanyalah akal-akalanku saja untuk ngegombali Ramil. " Why you need to work. You'll live with me ?" balas Ramil menanggapi keinginanku untuk mencarikan pekerjaan di negaranya. " I will take care of you. " balasnya lagi " But if you want to work if don't want sit home. No problem.... I will find you work here. " balas Ramil Entah dia tahu aku sedang ngerjain atau tidak, yang penting sudah aku omongin keinginanku pada Ramil, syukur-syukur dia merespon aku. Lalu aku tuliskan keinginanku dan kesukaanku, bahwa aku suka menulis novel. nanti jika aku bisa tinggal bersama Ramil, aku akan mempunyai cukup banyak waktu untuk menulis novel dan Ramil aku perintahkan untuk memilih sebuah tulisanku, yang mana novel tulisanku yang sedang aku tulis. Aku kirimkan beberapa cover novel dan diantaranya aku memperlihatkan judul novel Bule Hunter Untill Rusia dan Ramil benar, memilih novel yang aku tulis. Semoga novel ini akan menjadi novel fenomenal yang berisikan chit chat dari seorang wanita indonesia pemburu bule Eropa yang sekarang sedang kasmaran dengan bule Rusia. " Heeee...cuuus...siip. You right... " jawabku mengacungkan jempol kepada Ramil karena dia telah memilih novel yang aku sodorkan kepadanya dengan beberapa novel dari penulis yang lain.Ramil memilih dengan betul cover novel karyaku. Ramil tahu apa yang aku tulis, perjalanan cinta kita berdua akan aku tulis dalam sebuah novel dan Ramil tidak berkeberatan. " Just came.. " balasnya tiba tiba membuyarkan pikiranku. " From office. Will change my clothes. " sambung Ramil lagi. Lalu aku lihat Ramil masuk ke dalam kamarnya. Mencopoti celana kerjanya lalu terlihatlah celana kolor di dalamnya. Oh...ternyata dia memakai dua celana ya, satu celana kolor untuk yang di dalam, lalu dia memakai celana lagi untuk yang di luar. Mungkin karena Winter sedang melanda London, jadi Ramil memakai celana sampai dua lapis., lalu dia membuang celana dan baju seragamnya ke lantai kamar. Aku melihat, itukah kebiasaan buruk Ramil sepulang kerja ? melempar baju yang baru saja dipakai begitu saja, teronggok kedinginan di lantai. Meskipun nantinya baju yang telah dipakai itu akan diambilnya kembali dan dimasukkan ke mesin laundry, tapi aku rasa kebiasaan buruk ini tidak boleh menjadi kebiasaan setiap hari. Terlihatlah badannya yang super atletis. Lengannya kekar, seperti sering ngegym dengan d**a yang membusung dan berisi. Bulu-bulu lembut tumbuh di atas perut dan sebagian dadanya. Oh...my God, aku jadi tahu apa yang dia lakukan di sana sepulang kerja. Kemudian Ramil membuka lemari, mengeluarkan satu kaos berwarna coklat, lalu menghampiri tempat tidurnya yang berselimutkan selimut bulu dari Persia dengan terlebih dahulu dia mengambil handphone yang sedari tadi ia letakkan di atas meja, mengawasi seluruh kegiatan Ramil dan aku terus mengawasi kegiatannya dari Indonesia Ponsel telah ditangan Ramil dan terlihatlah wajahnya dengan senyam senyum kepadaku. Mungkinkah Ramil sedang senyam senyum senang karena sepulang kerja ada wanita cantik yang telah lama menungguinya. " I see your clothes office. Similar army yes ? " ujarku mengomentari kegiatannya melempar baju ke atas lantai. " Yeah..." jawabnya pendek. " Want you so much sweetia. " balas Ramil lagi. " Send me please... " rengeknya kepadaku. " Just foto, not Video Call. Keep my poto. " balasku dengan sengit. Biasa, dia selalu menginginkan aku dengan napsu and i dont want, dan benar apa yang dinginkan Ramil . Fantasi napsunya tinggi walaupun hanya lewat video call yang menurutku semu, tidak bisa dirasakan, tapi Ramil menyukainya dan merasakannya. " Please, i want yours....... " rengeknya lagi dan dia membuat tangannya seperti tanda mengatupkan jari telunjuk dan ibu jarinya. seperti tanda sedang membuka sesuatu dan aku disuruh melakukan gerakan seperti itu. Enak aja lohhh!!! malez banget jadinya sekarang chatingan dengan Ramil selalu napsu dan napsu saja yang dibicarakan. Sepertinya isi otak kepalanya berisi penuh tentang napsu, h***y. Tentu saja aku menolaknya ! " I just want you so much... " rengeknya lagi kepadaku " Want yours...... " dia mengulangi keinginannya dua kali ini dan aku benar-benar geram. Aku hanya mau dijadikan b***k napsunya saja. Oh...noo.... " Ok.... i understand. Get rest my dear... " akhirnya aku menyuruh Ramil untuk beristirahat karena sepulang kerja tentunya dia kelelahan dan menginginkan hal-hal yang berbau porno. " I wannna see that yours "" ulangnya lagi dan mengutarakan keinginannya kembali. Dan aku tetap kuat untuk tidak akan melakukannya ! dan ini tentu saja membuat Ramil sangat kecewa. Kecewa berat***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD