PLAN TO YOUR PLACE

913 Words
Aku sudah mengumpulkan beberapa uang untuk me time sendiri selain untuk biaya kuliah anak-anakku. Aku menyisihkan uang tambahan yang aku dapatkan dari kantor, tidak aku gunakan sepeserpun. Aku memang senang menabung dan memang aku berencana yang pertama aku ingin umroh terlebih dahulu bersama suamiku, tetapi tidak menutup kemungkinan aku akan gunakan untuk keliling Eropa, ke London, Belanda , Italy atau French, akan aku gunakan untuk itu jika aku memang benar-benar membutuhkan dan sangat mendesak. Sekarang aku tergila-gila dengan negara London, why ? sebab disana berdiamlah Ramil di suatu Apartemen yang ingin sekali aku kunjungi, lalu aku beberkan rencana travellingku kepada Ramil dan nampaknya Ramil menyukainya. Bertemu denganmu Ramil kenapa tidak ? Lalu aku harus membicarakannya pada Ramil secara serius. Aku memilih waktu yang tepat ketika Ramil sudah pulang dari kerjanya, tengah malam jam dua belas malam, Ramil baru sampai di apartemennya dan aku akan bersiap-siap untuk tidur pulas, tapi mataku, aku lebar-lebarkan untuk memperbincangkan hal ini dengan Ramil. Dia setuju atau tidak, jika tidak, it's oke...tidak apa-apa buatku tetapi jika iya... aku akan senang sekali bisa tinggal di apartemen Ramil untuk beberapa minggu atau jangka satu bulan bisa bersenang-senang bersamanya. Ramil membuka pintu apartemennya setelah memarkir mobilnya di tempat parkiran mobil. Ia melangkahkan kakinya yang panjang, Tubuhnya jangkung dengan berselimut jaket tebal, winter masih menguasai kota London sampai dengan hari ini. " And i will searching the way, so i can travelling to London. " Aku mengutarakan maksudku dan keinginanku untuk liburan akhir tahun ini, aku akan ke London. Aku akan menggunakan tabunganku untuk menemui Ramil terlebih dahulu dan yang lain-lainnya, akan aku usahakan nanti. " I will searching in group travelling international. " pesanku lagi pada Ramil dan langsung aku terbangkan pesan singkatku ke London lagi agar Ramil mau mendengar, mau melihat dan segera membalas pesanku. Tidak lama kemudian Ramil membalas pesanku. Aku memang memilih waktu yang tepat, ketika Ramil sudah rebahan di tempat tidur dan itu manjur sekali untuk menggerakkan tangannya dan menggerakkan pikirannya untuk membalas pesanku. " You want visit me ? " balas Ramil dengan tanda tanya besar di akhir pesannya. Di sana aku bisa melihat, matanya melotot melihat pesanku. Duduknya yang setengah tidur pun sekarang duduk tegak untuk memastikan kalau Ramil tidak salah membaca pesanku. " You want put me if i'am in London ? " tanyaku balik bertanya pada Ramil ketika dia menanyakan hal yang rasanya tidak mungkin bagi . " If you come here, we will do enough with you, have fun. " balas Ramil enteng, lagi-lagi yang ada di dalam pikirannya hanyalah napsu dan napsu. Memang, sembilan puluh persen otak laki-laki akan dipenuhi dengan napsu apalagi jika melihat wanita cantik dan berpakaian sexy berjalan di depannya. Dadanya yang besar akan dibusungkan, demikian juga dengan otak yang ada di dalam pikiran Ramil melihat aku, mata aku, wajah aku, napsu birahinya akan b*******h dan jikapun aku dekat, pasti aku saat ini akan diterkamnya, dilumatnya dan entah aku akan menjadi apa nantinya. Hee... " I will save money, so we can meet yes. " balasku lagi dengan manja. " Then you can go back. " ujar Ramil kegirangan dan sedikit ketakutan sebab dia sudah menyimpan girlsfriend di negaranya. "Yeah...one week or one month. we will do trip with you. " balas Ramil lagi, kegirangan lagi. " Then i send you back to your home. " ujarnya lagi kesenangan dan aku merasa seperti sampah yang setelah tidak terpakai lagi akan dibuang ke tempat sampah. " But only s*x and you, I'll go back yes ? " sambung Ramil lagi dengan santainya. Kalau yang ini, balasanku...enak aja !!! " Because my Mom want me to marry with young girl. " akhirnya terucap kata-kata itu dari mulut Ramil. Jadi aku tahu, Ramil diperintah Mommynya untuk menikah dengan gadis yang lebih muda darinya dan sebagai seorang anak laki-laki yang penurut dalam keluarganya, ia akan menuruti perintah ibunya, meskipun dia tidak punya rasa cinta. Okelah aku jadi tahu sekarang, kenapa setelah aku mengunjungi Ramil aku akan dikirim pulang kembali ke Indonesia. setelah puas bersamaku, menikmati apa yang aku punya, aku akan dikirim pulang ke Indonesia.Tidak semudah itu Ferguso !! aku tidak semudah itu Ferguso !! aku tidak segoblok itu Ferguso !!! aku akan membuat rencana yang bagus untukmu agar kau tidak bertindak bodoh Ferguso.... !!! Setelah aku merasa kaget dengan apa yang akan dilakukan Ramil dengan rencanaku itu,. Baru rencana tapi tindakan Ramil membuat dia terlihat bodoh ! Setelah aku bisa menguasai keadaanku, aku menanyakan sesuatu yang penting pada Ramil. " When you marry ? " tanyaku serius pada Ramil meskipun agak limbung tapi aku kuat-kuatkan juga. " Next year may be. " jawab Ramil kalem. " Only God who know that." jawabku singkat. Hanya Tuhan yang tahu apa yang direncanakan manusia Tuhan belum tentu setuju dengan rencananya , jadi hanya Allah yang tahu dan apa yang akan terjadi kemudian. " And young girl stay in where ? with you or Rusia with Your Mom ? " tanyaku sengit pada Ramil dan Ramil tidak menjawab pertanyaanku malah dia nyerocos tentang s*x dan s*x. " If you come, one month i'lll do s*x with you. " balasnya lagi. " I' ll f**k you everyday. ....laluRamil nyerocos lagi tentang s*x dan s*x sampai akhirnya aku ketiduran dengan ponsel yang masih ada di tanganku. Mataku sudah hampir padam, tinggal lima watt dan sebentar lagi akan padam dan sayup sayup dengan mata yang menyipit aku masih sempat membaca pesan terakhirmu Ramil " f**k You so hard........ " lalu bluk, ponselku jatuh di kasur dan aku tertidur pulas.***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD