WHERE IS PHILIPPINE

1218 Words
Suatu hari pas hari apa yah, aku lupaaaa....iseng aku tanyakan ke Ramil karena hubunganku dengan Ramil semakin hari semakin romantis saja. Kami berdua saling memahami, meskipun Ramil jarang tersenyum tapi aku memaklumi kalau orang orang dari Negara Rusia itu jarang tersenyum, itu fakta ! dan orang-orang dari negara Indonesia, itu suka tersenyum , itu juga fakta. Terkadang aku dan Ramil ngobrol ngalir ngidul jika Ramil pulang kerja, tengah malam waktu Indonesia, tetapi jika aku merasa ngantuk dan ingin tidur lebih awal, aku diamkan saja tak ada pemberitahuan kalau aku akan tidur lebih awal. Aku mengajari Ramil agar tidak terlalu bergantung atau sedikit-sedikit memberi kabar, bikin muak dan sudah basi cara pendekatan seperti itu, apalagi ini hubungan LDR yang tidak tahu arah dan juntrungnya. Aku sih untuk have fun saja, agar aku lebih mengenal budaya yang dialami oleh orang orang barat. Pikiranku agar lebih bertambah maju mengenal dunia lain dari belahan dunia yang jauh. Lagipula aku sudah bersuami, jadi tidak ada hubungan yang terlalu special aku dengan Ramil. Tentu saja aku lebih mengutamakan keluargaku, suamiku dan anak-anakku. Aku bukanlah wanita bodoh seperti yang dialami oleh rekan kerjaku, istrinya digondol berondong karena suka bernyanyi nyanyi di aplikasi Star maker, aplikasi untuk bernyanyi perorangan atau duet dari seluruh negara dan sekarang istri temanku itu pergi entah kemana dibawa berondong, tidak pulang ke rumah, meninggalkan ketiga anaknya yang sudah besar-besar dan suaminya. Alangkah mirisnya, keluarga yang sudah dibangun lama, hancur sekejab hanya gara-gara berondong tampan. Hubunganku ini lebih mengarah hanya ke persahabatan. Siapa tahu jika Ramil travelling ke Indonesia, dia bisa mampir ke rumahku dan aku akan menjadi guidenya untuk menunjukkan keindahan alam Indonesia di penjuru nusantara, Sementara seandainya aku bisa terbang ke Rusia, tentu saja aku akan mampir ke rumah mommynya, pesan pilaf yang besar lalu dimakan di pinggir jalan bersama Ramil. Itu semua hanyalah Tuhan yang tahu. Aku hanya menjalani saja.Siapa tahu juga bisa berjodoh.heeee.... " You like women from Philippine or Indonesia Ramil ? ' tanyaku suatu saat saat aku dan Ramil ngobrol lewat chating dan video call, " Are you feeling comfortable with me ? " tanyaku lagi. Mengapa aku katakan negara Philippina ? karena disana banyak wanita cantik dan kebanyakan wanitanya terobsesi untuk menikah dengan pria-pria dari benua Eropa dan Amerika. " Philippine where is it ? " Ramil balik menanyaiku. Laaah....dalah sekelas Ramil , kerja di London tidak tahu Negara Philipphine ? aneh.....aneh...seaneh anehnya....tapi setelah aku pikir, aku maklum yah setelah aku menelusuri kota-kota pecahan menjadi negara dari Negara Uni sovyet yaitu Kota Tajikistan, Kazakhstan, Ukraine dll, Emang....dalam peta itu, kelihatan jauh banget dari Indonesia, apalagi dengan daratan Uni Sovyet yang luas yang akhirnya pecah menjadi beberapa negara bagian, otomatis negara Philipina tidak kelihatan. Mungkin Ramil tahunya Indonesia my country yah.Heeee.... Lanjuuuut .... " Philippine is Asian too. You not know ? " tanyaku lagi balik bertanya, rasanya aneh saja. " To be honest no......" jawabnya kalem dan jujur. Aku langsung tertawa mendengar jawaban Ramil, tapi tertawa senang juga, jangan sampai Ramil tahu wanita-wanita cantik dari Philippine, nanti aku akan kehilangan dirinya. " Haaaaa....hhhmmm, near Indonesia Ramil. " jawabku. " But you know Indonsia ? searching in Ome Tv, women from Indonesia, right ? " tambahku lagi " And found me from Indonesia, right ? " cerocosku lagi. " And i looking for European man, and found one....it s you...... " tambahku lagi. sambil tertawa lagi. Hari ini rasanya aku merasa senang saja. Ngobrolku nyambung dan Ramil cepat membalas pesanku. dan yang lebih seru lagi, karena Ramil terlihat lugu...aku suka itu. " Hope so. " jawabnya singkat Dan daaaaaar.....ini pertanyaan dari Ramil yang membuat jantungku bergetar, seperti terkena bom molotov dari Rusia. Heee... " Are you divorced now ? " tanya Ramil kepadaku. Kedengarannya kata-katanya santai dan kalem tetapi membuatku benar-benar sangat terkejut dengan pertanyaannya, bagaimana aku harus menjawabnya ? Tidak aku sangka, Ramil akan menanyakan hal seperti ini secepat ini . Haruskan aku berbohong agar aku bisa selalu bersama Ramil? ataukah aku harus mengatakan yang sebenarnya ? Harusnya pertanyaan ini aku skip dan aku tinggal saja untuk Pekerjaan rumah Ramil, agar Ramil semakin penasaran, Tetapi dasar aku, orangnya to the point, apa adanya dan tidak ingin menunda-nunda masalah apapun, lalu aku jelaskan dengan sabar, teliti dan tentu saja dengan pertimbangan bahwa dalam hubungan dengan seorang pria manapun, kejujuran itu hal yang utama yang akan menjadi pondasi yang kuat untuk hubungan selanjutnya. Setelah berpikir agak lama, akhirnya aku harus mengatakan yang sebenarnya. " Honesty well, i have a husband but he is old, sick with diabetes and we have never made love.Can not make love anymore. I sleep separately, sometimes with the kids. " jawabku. Anjaaay.....aku kok bisa menjawab pertanyaan sadis dari Ramil selancar itu ya ? lancar juga aku menjawab pertanyaannya, tidak aku sangka ! Sebab aku tidak berpikir yang macam-macam , aku hanya bersahabat, ingin punya sahabat seperti Ramil tetapi mungkinkah ? Di ranjangnya sana, Ramil mengernyitkan alisnya, itu kebiasaannya jika mendapatkan sesuatu yang surprise atau sesuatu yang luar biasa dariku. " I love you, because you dont lie me and telling only true. " jawabnya dan jawaban ini aku catat dalam hati kalau Ramil ternyata menyukai jawabanku yang polos dan jujur. '" How long you havent had love ? " tanya Ramil lagi. aduuuuh...ini pertanyaan yang pribadi banget dan aku akan bingung untuk menjawabnya. Bagaimana aku harus menjawabnya ? bingung juga, apakah aku harus jujur lagi pada Ramil ? apakah dengan jawabanku yang jujur ini Ramil akan menikahiku ? akan menjauhiku ? ataukah tetap sama bersahabat ? I dont know...akhirnya aku menjawabnya. " Never...since my husband sick, one year ago. " jawabku seadanya. Aku lebih memilih berkata jujur daripada berbohong karena itu aku anggap better, tidak perlu menyembunyikan sesuatu dari Ramil. " I really want to do with you. " Ramil membalasnya. " Everyday wake up with you... " jawab Ramil lagi. Mendengar jawaban ini rasanya aku jadi ingin tidur, tidur bersama Ramil. Hari sudah semakin pagi. Hawa dingin karena embun yang jatuh, menyusup ke pori pori kulitku, membuatku harus menenggelamkan badanku ke dalam selimut. " I will sleep. good night ..... " salamku akhir pada Ramil dan Ramil menelpon aku, tetapi aku tidak mendengarnya karena aku sudah tertutup selimut. Aku sudah tidak bisa melanjutkan obrolan dan chatingannya lagi. Good morning ..... " Hey...iam just wake up. I will go washroom. " sapaku pagi untuk Ramilku tersayang, karena aku merasa menyesal dan berdosa semalam pergi tidur tanpa meninggalkan jejak.Kebiasaanku jika aku sudah merasa ngantuk, aku skan off ponselku lalu aku akan tidur.Aku tidak mau diganggu tidurku oleh siapapun meskipun itu Ramil. " Morning my dear, in office now ? " sambungku lagi " Hey....are you still in office place ? " ulangku lagi karena Ramil lama tidak reply pesanku. " Not distrub you ? " Ramil menjawab pesanku. Sepertinya dalam kata katanya tidak ingin menggangguku seperti semalam. " I came to restroom....of our office alone? " dia nanyain aku, apakah aku sedang sendirian ? tentu saja aku sedang di kantor, bekerja di kantor. Jadi aku paham, kenapa Ramil tidak tahu dimana negara Philippine itu.Aku rasa pergaulannya kurang luas, hanya berkutat dari pekerjaan ke kantor, dari apartemfn ke bandara tanpa pernah baca buku atau mencagi ilmu dan berita di google..... Terlalu sibuk kerja sehingga dia tidak tahu apa-apa. Untung saja masih tahu dan ingat Indonesia dan juga masih ingat namaku. Sesuatu yang istimewa buatku.***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD