Allahuakbar... Allahuakbar...Allahuakbar..lailahaillah..huwallah hu akbar... Allahuakbar walilah ilham...
Takbir berkumandang pertanda lebaran telah datang.
Aku kecewa lebaran ini, Gaji ku beberapa bulan ini tidak aku terima. Thr juga gak ada dari owner.
Padahal menurut ku aku bekerja sudah sepenuh hati.
Aku berfikir berhenti dari pekerjaan ini.
Lebaran ini mendengar takbir membuat air mataku berderai jatuh. Ingat senyum ibuku di kampung. Yang berharap aku pulang, berkumpul bersama, aku bisa sujud di kakinya.
Ibuku pasti sedih karena aku tidak pulang. Sementara anak orang yang di perantauan pulang semua. Sebab lebaran inilah yang di bolehkan pulang setelah sekian lama covid.
Di sini, melihat istri dan anak-anak ku tidak membeli baju baru. Adalah satu penambah pedih.
Aku tahu mereka pasti sangat kecewa. Tapi mereka berusaha tersenyum
Memang hari lebaran bukan lah suatu kewajiban untuk beli baju baru. Baju baru hanyalah sebuah tradisi.
Lengkap sudah penderitaan lebaran ini. Rasa rindu pada ibu ku makin kuat. Aku ingin pulang kampunp, aku tidak punya uang. Bagaimana caranya pulang kampung.
Untuk beli rokok saja hampir gak ada. Untung aku ikut bisnis B.O yang di tawarkan buk DE bulan puasa kemaren. Inilah yang memberiku uang jajan lebaran ini.
Aku akan berhenti dari perusahaan tempat aku kerja sekarang.
Banyak pesan yang masuk di wa ku mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Sampai wa dari BK ku buka.
" Kalau gak pulang kampung main lah kerumah. Aku tinggal di purwodadi panam. Pas mau kesini kasih tahu ya, nanti aku share lok." Isi wa nya.
Sesaat tadi memang bayangan BK sempat hilang. Namun Wa dari nya, membuat rasa itu balik lagi.
"Aku pasti datang" Jawab ku.
Bk hanya membaca nya saja tanpa membalas.
Ini adalah hari ketiga lebaran, sekarang lah rencana nya aku kerumah nya.
"Buk, ibuk ada di rumah." Tanya ku Lewat WA.
"Ada " Balas nya.
"Aku ke rumah ibuk ya." Kataku.
"ok" Jawab nya.
Share lok buk." kataku.
Lalu BK men share lok lkkasi rumah nya.
Kebetulan hari ini aku terlambat bangun. Anak dan istriku telah pergi lebaran kerumah saudara nya.
Aku lansung saja pergi kerumah BK. Tentu saja aku mandi dulu dan berpakaian yang bersih.
Mbah google map membuat aku kesasar. Aku di putar-putar nya di situ-situ saja.
Akhir nya terpaksa lah aku telp BK.
" Buk aku kesasar." Kataku.
"Udah sampai mana emang nya" Katanya.
" Aku di perumahan putri tujuh buk." kataku.
" Oalah.. mu keluar lagi, masuk dari purwodadi saja." Lalu dia bilang alamat rumah nya.
Tidak begitu lama bagiku mencari alamat rumah nya. Aku jumpa.
Dia menyambut ku dengan senyum terindah. Hampir pingsan aku lihat senyum nya.
Aku di persilah kan masuk. Dua orang anak kecil yang besar cewek. Nampak cantik umur sekitar kelas lima sd. Dan yang kecil masih balita.
Mereka sangat imut.
"Makan lah kue nya. Itu kiriman dari tante ku." Katanya tersenyum.
"Baik buk terima kasih." Kata ku.
" Kenapa istri nya gak dibawa.?" Tanya nya.
Bagaimana mungkin aku membawa istri ku ketempat mu bk. Aku ini orang yang lagi jatuh cinta padamu.
" Istri dan anak ku lagi lebaran ke rumah saudara nya." Kataku.
Kami terdiam sebentar.
" Oh ya udah join dengan bisnis buk DE.?" Tanyaku.
"Udah tapi deposit belum." Katanya.
"Kalau mau join lah di bawah ku. Nanti biar aku bicara dengan Buk DE. Mana tahu ada rezeki." Kataku.
"Ya" Jawab nya singkat.
"Lihat ini." Katanya padaku.
Sebuah Chat kata-kata "sayang" baru masuk di hp nya.
"Dia adalah pemgacara yang gila sama aku. Sering dia kesini. Tapi aku gak mau karena dia suami orang. Aku bahkan menelp istri nya agar menjaga suami nya." Katanya.
"Dan ini adalah anggota legeslatif yang gila padaku. Juga suami orang. Aku juga baru nelp istri nya." Katanya.
Apa maksudnya ini. Apakah dia mengancam aku akan menelp istriku kalau aku mencintai nya.
Aku bukan takut pisah dengan istriku. Aku hanya takut setelah pisah dia gak menerima aku apa adanya.
Atau membandingkan aku dengan mereka yang memiliki titel gelar besar. Sementara aku, siapa sih...
"Ya aku mengerti. Aku izin pulang" Kataku.
"Baik." Katanya.
Aku pergi dari rumah nya mengendarai sepeda motor jelek ku.
Rasa sakit aku rasakan begitu besar.
Apakah di dunia ini hanya orang-orang yang berduit saja yang bisa mendapatkan apa yang di ingin kan nya.
Aku ya aku si bodoh ini, apakah salah mencintai.
Sudah lah aku akan melupakan nya.
Sesampai dirumah, orang sudah rami. saudara istri ku datang.
Mereka menyalami aku. Dan bertanya pekerjaan.
Aku yang baru saja ingin pergi dari perusahaan tempat aku kerja. Aku harus jawab apa.
Akhir nya aku jawab aku sedang menjalani bisnis B.O ini.
Hampir semua nya ingin ikut. Disanalah percaya diri ku muncul lagi.
Lalu aku menghubungi buk DE dan memostingkan mereka.
Kebetulan bukDE juga akan mengadakan acara. Dia mengajak aku jumpa.
Aku janjikan sama bukde malam nya aku jumpa dia.
Di tempat cafe yang telah di janjikan dengan buk DE. Aku kembali jumoa dengan BK.
BK memang sengaja ku undang melalui buk DE.
BK lebih banyak diam dan memperhatikan kami bicara.
Acara yang akan di adakan adalah pembagian sembako terhadap orang kurang mampu. Namun tempat nya belum di tentukan.
" Bagaimana kalau kita adakan di desa Tarai Mangun saja..?" Kata BK.
"Saya setuju, tapi siapa yang kenal lurah nya...?" Tanya ku.
" Abang ku mengenal nya.." Ucap nya.
Setelah di tentukan hari acara nya. Tepat nya Tiga minggu dari sekarang.
Habis malam ini semua berjalan normal seperti biasa. Bk tetap saja seperti dahulu. Memang WA ku tidak lagi di blokir, namun chat ku juga gak di balas.
Aku terus saja melanjutkan buat novel di online. Saat nivel ku kontrak disini lah mulai aku beri nama dia BK.
Hal ini membuat aku sedikit bertambah percaya diri. Apalagi dia memberi komentar di status wa ku.
memang status wa ku adalah kontrak novel dari online melalui docu sign.
" Selamat ya..." Wa nya.
"Ya buk, terimakasih." ucap ku.
" Besok ada waktu jumpa yok.." Ajak nya.
wow...
luar biasa pikir ku. Seoeang bk mengajak aku jumpa. Aku pasti mah lah.
" Baik buk, siap." Jawab ku.
" Jam satu di arifin ya. Jangan pakai telat" katanya.
"Ok." Jawab ku.
Rasanya ingin aku cabik hari agar cepat menjadi besok. Disini lah BK itu lahir. perempuan pertama dan terakhir yang ku beri nama BK.