Merubah Penampilan

1531 Words
Bandara soekarno-hatta 2023 Nafa dengan gaya yang selalu fashionable berjalan menelusuri bandara mencari jemputan supir keluarga mereka. Gadis berambut golden brown dengan model curly itu menggunakan dress super ketat yang menunjukkan lengan dan paha nya yang putih mulus semulus p****t bayi itu. Menggunakan jaket jeans dengan beberapa motif bunga yang menempel dengan kaca mata hitam dan sepatu boot nya bewarna cream, Tentu saja karena sudah terlalu lama diluar negeri penampilannya sama seperti gadis gadis yang ada di sana. Dia berusaha melihat ke sana kemari mencari supir keluarga mereka yang sudah bertahun tahun bekerja pada keluarga mereka. Hingga akhirnya dia berhasil menemukan Pak Mahdi. "Hallo Pak Mahdi apa kabar? " Nafa membuka kaca matanya sambil menyibakkan rambutnya yang panjang. "Baik nona Nafa, Wah cantik banget nona Nafa kayak selebriti aja, Bapak sampe gak ngenalin loh." jawab Pak Mahdi sambil menggaruk garuk keningnya yang tidak gatal sambil mengambil koper yang sedari tadi di geret oleh Nafa. "Idihh pak Mahdi perasaan sama aja deh kayak dulu dulu, Gak ada yang berubah. " Nafa pun mulai berjalan di ikuti oleh Pak Mahdi menuju dimana mobil mereka parkir. Akhirnya setelah sampai Nafa langsung membuka pintu mobil Alphard itu dan langsung duduk di kursi penumpang. Mobil berjalan membelah jalanan kota Jakarta yang selalu ramai oleh aktivitas warganya. Kediaman Keluarga Tanjung Mami dan Papi Nafa sudah sejak tadi menunggu putri mereka yang sudah sangat mereka rindukan, Hingga terdengar suara teriakan Nafa memanggil Papi dan Mami nya. "Papi Mami I'm coming!!!" Nafa langsung berlari memeluk Papi dan Mami nya. "Darling Mami sangat rindu," Friska langsung memeluk putrinya. "Papi juga rindu sayang, " Khaidir juga memeluk sang putri dan mengecup puncak kepala putri semata wayangnya itu. Mereka pun saling melepas rindu dan Friska langsung menyuruh putrinya itu untuk membersihkan diri dan beristirahat karena perjalanan dari Inggris ke Indonesia memakan waktu enam belas jam. Putrinya itu pasti sudah sangat lelah. Kediaman Keluarga Adinata Mereka sedang melakukan makan malam, Malvin Papa dan Mamanya. Selesai makan malam Mama nya pun mulai berbicara. "Malvin, Nafa sudah kembali dari London. Minggu ini kita akan makan malam di rumah mereka, Kamu sudah siap kan?" "Siap gak siap Malvin harus siap kan Ma?" Malvin menjawab secara tidak acuh. "Malvin kamu harus ingat ya nasib perusahaan dan semua karyawan kita ada ditangan mu. " Ucap Papa menimpali. "Baik Pa, Ma. Kalau tidak ada yang ingin dibicarakan lagi Malvin mau istirahat, " Malvin pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju kamarnya. Sesampai nya dikamar dia mengacak acak rambutnya, Kenapa secepat ini dirinya harus menghadapi masalah perjodohan ini. Diapun langsung mengambil hapenya lalu menelpon sang pemilik hatinya yaitu Tania Marwah, Gadis cantik yang sudah sepuluh tahun dicintainya, Tania hanya seorang teller di bank himbara, Tania hanya lah gadis yang berasal dari keluarga sederhana, Ayahnya adalah seorang pensiunan di bank swasta sedangkan ibunya hanya seorang penjahit. Tanpa waktu yang lama sang pujaan hati pun sudah mengangkat teleponnya. "Sayang? Aku punya kabar buruk. " " Ada apa sayang?" Tania mulai panik. " Wanita yang dijodohkan dengan ku telah tiba di Indonesia, Minggu ini kami akan mengadakan acara makan malam bersama keluarganya. " " Ya Tuhan, Secepat ini!!"Tania bahkan sudah terisak dan dia tidak dapat menahan lagi tangisannya. " Tenang Tania, Ini akan segera berakhir. perjodohan ini akan batal, Kamu percaya kan padaku ?" "Aku percaya sama kamu, Aku yakin cinta kita pasti akan bersatu." " Iya sayang Terima kasih sudah mau menungguku selama ini, Aku berjanji aku pasti akan menikahimu, Penantian kita selama ini akan berbuah manis sayang. " " Baiklah kamu istirahat, Good night sayang, Love you. " " Love you too sayangku. " Tania dan Malvin pun mematikan sambungan telepon mereka. Malvin yang sudah sangat prustasi langsung menenggelamkan dirinya ke alam tidurnya, Agar dirinya bisa melupakan semua masalah hidupnya ini. Berbeda dengan Tania dia menangis sejadi jadinya, Dia tutup wajah nya dengan bantal lalu menangis di sana bahkan suara nya sudah sangat terisak. Alam pun seperti ikut bersedih melihat nasib Tania selama ini. "Ya Tuhan kenapa dunia sangat tidak adil padaku, Kenapa kami yang saling mencintai tidak dapat bersatu, Sampai kapan penantian ini ya Tuhan! Aku sungguh tidak sanggup bila harus kehilangan Malvin, Kenapa status ekonomi kami sangat jauh berbeda, Apa salahku!!!!" Hanya itulah yang mampu diucapkan Tania dalam hatinya seiring tangisan yang sudah membasahi bantalnya, Hingga dirinya terlelap dalam kesedihan nya sendiri. *** Pagi yang indah sudah disambut oleh keluarga Nafa, Gadis beruntung itu selalu mendapatkan semua keinginannya, Kali ini dia ingin merubah penampilannya, Dia yakin kalau Malvin pasti menyukai wanita yang anggun dan memiliki penampilan seperti wanita wanita Indonesia pada umumnya, Dia berencana mengganti warna rambutnya agar terlihat lebih gelap, Dan dia akan mencari pakaian pakaian yang lebih tertutup, Elegan dan Feminim, Dia ingin memberikan kesan terbaik pada Malvin, Selama ini penampilan nya bisa dibilang sangat sexy dan berani, Apalagi pergaulannya selama di luar negeri cukup bebas itulah yang membuat kedua orang tuanya lebih protektif kepada Nafa. Kediaman Keluarga Tanjung "Good morning Papi Mami." "Morning juga sayang. " Ucap Papi dan Mami nya serentak. kini mereka sedang menyantap sarapan paginya dengan tenang dan damai. "Mi, Aku mau ke salon deh hari ini, Sekalian mau cari dress yang lebih tertutup." "Wow kenapa sayang, Anak mami ini ternyata uda gak sabaran Pi mau kawin." Mami nya malah meledek. "Issshhh mami aku tuh mau ngerubah penampilan aku loh, Aku gak mau entar Malvin ilfeel lagi lihat penampilan ku yang sekarang." "Kamu gak perlu begitu sayang, Jadi diri kamu sendiri aja, Gak perlu memaksakan sesuatu yang tidak kamu suka."Kini Papinya menimpali. "Gapapa dong Pi, Mami setuju sih sama ide nya Nafa, Penampilan nya sekarang terlalu bar bar deh lihat aja bajunya semua sexy belum lagi rambutnya itu kek bule nyasar." "Hm ... Mami deh hobi banget hina anak sendiri, Iya sih Pi tapi gapapa deh demi calon suami aku berubah sedikit." Nafa malah cekikikan. "Yasudah senyaman kamu aja sayang yang penting kamu itu bahagia." Ucap Papi. "Jadi kamu mau Mami temenin ke salonnya?" Tanya Mami. " Gak perlu Mi, Kebetulan temen aku yang dari London si Rebecca lagi di Indonesia juga ngunjungin keluarga Mamanya, Aku entar bareng dia aja, Tadi uda aku kabarin, Dan dianya juga mau." "Yasudah kalau gitu sayang" "Yauda Mi, Pi , Aku siap siap dulu deh mau mandi," Nafa pun beranjak ke kamarnya, Hari ini dia sudah janjian dengan sahabatnya Becca, Mereka hari ini akan berbelanja sekaligus mempercantik diri sepuasnya. Dikantor Malvin. "Hai Bro!! melamun aja sih loh, Masih pagi entar kesambet setan baru tau loh." Bimo memukul ringan pundak Malvin. "Apaan sih loh Bim, Bikin gue kaget aja, Kok pagi pagi uda disini aja, Loh gak kerumah sakit?" "Ngapain juga gue pagi pagi ke rumah sakit, Gue bukan dokter di sana , Gue kan petinggi di sana." "Halah dasar sombong loe." Bimo Rahadian Teguh (28) adalah sahabat Malvin dan juga Nafa saat kecil, Bimo adalah anak pemilik Rumah sakit Teguh Medika yang kini sudah memiliki cabang Rumah sakit di seluruh Indonesia, Tidak seperti perusahaan Malvin yang sedang kritis, Perusahaan Bimo kini sedang berada di ambang kesuksesan, Rumah sakit mereka adalah rumah sakit swasta yang cukup terkenal diseluruh Indonesia. "Gimana nih perusahaan loe Vin? ada kemajuan??" Tanya Bimo dengan hati hati dia masih takut Malvin tersinggung. "Seperti nya perusahaan gue bakal tertolong bim, Santara Corp mau menanam saham mereka cukup banyak di perusahaan gue." "Santara corp itukan perusahaan yang bergerak di bidang retail sama seperti loe, Kenapa mereka mau bantu, Bukannya perusahaan itu harusnya saingan loe?" "Loe gak tau ya, Santara corp itu kan punya Khaidir Tanjung sahabat orang tua kita dulu waktu masih kecil." "Tunggu itu kan Papi nya Nafa, Temen cewe kita dulu vin?" " Yapp loe bener itu perusahaan bokap nya Nafa." "Wah gak nyangka gue, Gue kangen banget sama si cantik Nafa, Kapan ya kita jumpa dia, Dia dimana ya sekarang?" "Itu yang jadi masalah gue sekarang Bim, Gue dijodohin sama Nafa, Kalau gue Terima perjodohan itu baru keluarga mereka setuju tanam saham di perusahaan gue." "Apa! Yang bener loe Vin, Beruntung banget loe, Dapat dana dapat cewe cantik lagi, Pantes aja dulu si Nafa perhatian banget sama loe waktu kecil, Teryata dia itu suka sama loe dan dengan kekayaan keluarganya dia bisa bikin loe jadi suaminya." Bimo tertawa. "Justru itu Bim, Gue kacau!! loe tau kan gue punya Tania, Gue cinta mati sama Tania." "Oh iya lupa gue, Gimana nasib nya Tania kalau loe nikah sama Nafa, Yauda deh Nafa buat gue aja." Bimo masih berusaha bercanda, Padahal nyatanya sejak kecil Bimo sudah sangat menyukai Nafa kecil, Sayangnya Nafa lebih suka dekat dengan Malvin. "Masalahnya Nafa gak mau sama loe kan, Mau nya sama gue." "Halah dasar loe itukan waktu kecil, Mungkin sekarang kalo Nafa lihat gue dia malah naksir gue bukan elo, Jadi gimana rencana loe, Gak mungkin loe lepasin Tania kan!!!" "Gak mungkin lah, Gue bakal Terima perjodohan ini, Tapi nanti gue bakal bicara sama Nafa supaya dia yang batalin perjodohan ini." "Loe yakin Nafa mau?" "Gue yakin lah, Nafa itu gadis baik dia pasti mengerti kondisi gue." "Kalau Malvin lepasin Nafa, kali ini gue janji sama diri gue sendiri bakal rebut hati Nafa, gue yakin Nafa pasti masih cantik, pintar dan selucu dulu." Batin Bimo, Dia tersenyum seperti ada yang menggelitik di hati nya mengingat seorang Priscilla Nafa Tanjung.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD