God Apps (ORIGIN) part 5

2376 Words
 Romi telah berhasil diselamatkan dari cengkraman AionTex, awalnya dia disekap di sebuah ruangan bawah tanah yang ada di dalam pabrik milik AionTex, disana dia dipaksa untuk menyelesaikan proyek God Apps, yang nantinya akan disalahgunakan untuk kepentingan pihak AionTex. Disana Romi tidak bekerja sendirian, dia didampingi oleh Jiro (Seorang Hacker dari pihak AionTex), yang selalu memperlakukan Romi dengan buruk. Romi harus bekerja dibawah tekanan, sambil terus berharap semoga Kriss membaca pesan rahasia yang diberikannya, lalu segera menyelamatkannya.  Dan akhrnya hal itu pun terjadi, Kriss datang bersama kedua rekannya lalu berhasil menyelamatkan Romi dari sana, mereka berhasil kabur dari pabrik tempat Romi disekap tersebut. Namun sayangnya, proyek God Apps milik Romi masih berada di dalam genggaman AionTex, dan proyek tersebut nantinya akan dilanjutkan lalu disempurnakan oleh Jiro, sehingga dengan begitu AionTex masih selangkah lebih maju dari Kriss dan kawan-kawan. Namun, tentu saja Kriss dan kawan-kawan tidak akan membiarkan AionTex berhasil menjalankan rencana jahatnya, mereka akan mencoba untuk membuat rencana lagi, dan terus berusaha untuk menggagalkan rencana jahat AionTex.  Singkat cerita, kini Romi sudah berada di kediaman Lisa, atau kita sebut saja sebagai markas rahasia dari kelompok Kriss dan kawan-kawan, yang kini terdiri dari Lisa, Beni, Kriss, dan Romi. Keadaan Romi masih belum pulih sepenuhnya, tubuhnya masih gemetar dan terlihat kurus, selain itu dia juga selalu merasa silau ketika melihat cahaya yang terang. Hal itu dikarenakan selama beberapa hari ini Romi selalu berada di ruangan bawah tanah yang gelap gulita, dan tidak mendapatkan sinar matahari sama sekali.  Sembari duduk di sofa, dengan menggunakan selimut, Romi meminum segelas coklat panas yang diberikan oleh Lisa kepadanya. Romi terlihat sangat menikmati minuman tersebut, karena selama ini dia hanya selalu diberi makan nasi putih, dan minum air putih saja. Sebenarnya dari perusahaan AionTex, dia dan Jiro selalu diberi jatah makanan yang enak dan bergizi, namun jatah makanan milik Romi selalu direbut oleh Jiro, dan Jiro selalu bersikap kasar kepadanya selama mereka berdua berada di ruangan bawah tanah itu.  Lalu Beni yang geram, bertanya kepada Romi. “Kenapa kau tidak lawan dia?! Jangan malah hanya diam saja.”  “A- aku takut, kalau aku melawan, nanti aku akan diperlakukan lebih buruk.” Ucap Romi.  “Sudahlah, yang penting sekarang kau sudah selamat ... Apakah sekarang kau sudah siap untuk menceritakan tentang semuanya kepada kami?” Tanya Kriss.  “I-iya, aku siap.”  Kemudian, Lisa segera duduk, sejajar dengan Kriss dan Beni dihadapan Romi. Mereka bersiap untuk medengarkan penjelasan yang akan disampaikan oleh Romi, mengenai proyek penting yang sedang dikerjakannnya itu, yang sampai bisa memancing niat jahat dari suatu perusahaan besar. Romi memulai ceritanya di sekitar satu setengah tahun yang lalu, ketika dia masih seorang hacker bebas.  “Seperti yang kalian tahu, aku punya keahlian di bidang program komputer. Dan dari dulu, aku selalu menggunakan keahlianku itu untuk berbuat iseng atau mencari uang secara ilegal, sehingga beberapa kali aku harus berurusan dengan pihak kepolisian, terutama dengan inspektur Kriss. Sekitar satu setengah tahun yang lalu, aku kembali ditangkap karena berbuat onar lagi di dunia maya, dan itu adalah terakhir kalinya aku berbuat onar. Karena seorang polisi menasehatiku dan bilang bahwa aku seharusnya bisa berpikir secara dewasa dan mulai menggunakan keahlianku ini untuk menolong orang banyak.”  “Siapa polisi yang telah menasehatimu itu? Siapa tahu saja aku kenal orangnya?” Tanya Beni.  “Dia adalah Inspektur Kriss.” Jawab Romi.  “Wahh.” Beni terperangah.  “Sudah kuduga.” Kata Lisa sambil tersenyum, sedangkan Kriss hanya menunduk saja sambil tersenyum. Lalu Romi melanjutkan ceritanya, “Oleh karena itu, saat aku sudah bebas lagi, aku segera merubah kebiasaan buruk’ku. Aku mulai menjauhi segala hal yang ilegal, dan mencari uang dengan cara yang lebih baik.”  “Dengan cara apa?” Tanya Beni.  “Youtube.”  “Oh, kau menjadi seorang youtuber?”  “Bisa dibilang, Channel youtube milikku hanya berisi informasi-informasi tentang teknologi, dan berbagi tips saja.”  “Ya, itu sudah bagus.” Ucap Kriss.  “Kita belum sampai ke bagian AionTex?” Tanya Beni.  “Sabar dulu.” Ujar Lisa kepada Beni.  Lalu sambil tersenyum, Romi melanjutkan pembicaraan, “Aku mulai menikmati cara hidupku yang baru. Hingga pada suatu hari, aku mulai menyadari bahwa potensi yang kumiliki lebih besar dari itu semua, keahlianku ini bisa lebih bermanfaat lagi bagi orang lain. Sehingga aku mulai mendapatkan ide untuk membuat sebuah situs yang bisa membantu orang lain mencari apapun yang mereka butuhkan, secara lebih spesifik. Sehingga dengan begitu aku bisa membantu orang lain untuk menemukan barang yang hilang, atau mungkin orang yang hilang.”  “Wahh, itu adalah sebuah ide yang bagus.”  “Ya, kemudian aku mulai membangun situs itu dari nol dan sampai benar-benar jadi. Dengan membuat sebuah program yang digabungkan dengan algoritma yang rumit, dengan tingkat kesulitan yang sangat tinggi, juga waktu pengerjaan yang tidak sebentar. Selama beberapa bulan, aku terus berusaha untuk menyempurnakan situs itu, hingga akhirnya aku berhasil.”  “Lalu bagaimana?”  “Aku menyeleksi orang-orang yang memang benar-benar sedang membutuhkan bantuan, dengan cara memindai tiap media sosial.”  “Memindai tiap media sosial itu bukanlah hal yang mudah, karena jumlah pengguna media sosial pastinya tidak sedikit.” Ucap Lisa.  “Ya, tapi dengan bantuan dari algoritma yang kuciptakan, situs milikku bisa melakukannya dengan mudah dan singkat.”  “Hmm.” Kriss dan kawan-kawan terus mendengarkan, dan belum mengambil kesimpulan.  “Akhirnya, aku mendapatkan beberapa orang yang memang keadaannya benar-benar sedang kesusahan, dan dengan menggunakan situs pencarian yang aku berikan kepada mereka, akhirnya mereka bisa menemukan segala hal yang mereka butuhkan. Ada yang berhasil menemukan hewan peliharaannya yang hilang, ada yang berhasil menemukan anaknya yang hilang, perhiasannya yang hilang, kendaraannya yang hilang, dan lain-lain.”  “Bagaimana cara situsmu itu bisa menemukan berbagai hal?”  “Sudah kubilang, dengan algoritma yang kuciptakan, maka situs itu bisa melacak segala sesuatu dari berbagai peralatan, misalnya kamera cctv yang tersebar di segala tempat, atau bahkan juga bisa melacak sesuatu lewat bantuan satelit dari luar angkasa. Digabung dengan beberapa informasi dari berbagai media sosial dan sumber-sumber lainnya, maka ... BOOM!!! Semuanya bisa ditemukan.”  Kriss, Beni, dan Lisa, langsung kaget ketika mendengarkan Perkataan Romi tersebut. Program dan algoritma yang rumit, tidak bisa mereka cerna dengan mudah dalam otak mereka, namun satu hal pasti yang bisa mereka serap dari cerita Romi itu, ialah bahwa situs ciptaan Romi sangat hebat dan bisa mencari segala sesuatu yang diinginkan orang, selama orang itu memang benar-benar sedang membutuhkan. Lalu Kriss berkata, “Romi, tidakkah kau sadar, bahwa yang kau ciptakan itu adalah sesuatu yang menakjubkan?”  “Ya, dan jika hal itu sampai jatuh ke tangan orang yang salah, maka pasti akan terjadi bencana.” Ujar Lisa.  “Eumm, ngomong-ngomong apa nama situsmu itu? Aku ingin mencobanya.” Beni malah bertanya seperti itu. Lalu Kriss dan Lisa menatapnya dengan sinis. Karena Beni masih sempat-sempatnya bercanda di saat seperti ini.  Kemudian Romi menjawab, “Nama situs ciptaanku itu adalah ... ‘Finding’.”  “Aku akan mencarinya sekarang juga.” Kata Beni sambil mengeluarkan handphone miliknya.  “Beni.” Ujar Kriss memperingatkan.  Namun Romi segera berkata. “Percuma saja, kau tidak akan bisa menemukannya dengan mudah. Karen, Situs tersebut kini sudah menghilang.”  “Hilang? Kenapa?”  “Saat kepopuleran situsku semakin meningkat, pihak-pihak yang jahat mulai mengendusnya. Lalu Jiro hadir sebagai Hacker tandinganku, dan dengan dibantu oleh segala sumber daya dari AionTex, dia akhirnya berhasil menemukan kediamanku.”  “Hmm, kurasa aku bisa menebak, hal apa yang terjadi selanjutnya.” Kata Kriss.  “Benar sekali, aku mengetahui bahwa Seseorang sedang berusaha melacak keberadaanku, sehingga aku segera menaruh alat pelacak di dalam kaus kaki yang kupakai, lalu aku membuat surel dan menyisipkan pesan rahasia mengenai koordinat alat pelacak ini ke dalam surel tersebut. Lalu beberapa hari kemudian, hal yang kutakutkan mulai terjadi orang-orang suruhan dari AionTex tiba-tiba saja datang ke rumahku untuk merebut hasil ciptaanku. Mereka berhasil mendobrak masuk dan menangkapku, tapi sebelum mereka datang ke kamarku, aku segera menghapus situs ciptaanku itu dan juga mengambil beberapa file penting bersamaku. Kemudian, walaupun aku sempat memberikan perlawanan kepada mereka, namun tetap.saja mereka berhasil membawaku.”  “Setelah itu apa yang terjadi?” Tanya Beni.  “Aku dibawa ke gedung perusahaan AionTex pada malam hari, dan dipertemukan dengan seseorang yang bernama Leonard ... Dia menawariku pekerjaan, yakni aku harus menciptakan situs pencarian itu lagi, dan memberikan kendali penuh kepada AionTex. Namun aku menolak.”  “Hmm, Leonard.” Gumam Kriss.  “Lalu apa yang mereka lakukan kepadamu?” Tanya Lisa kepada Romi.  “Mereka menyiksaku dan terus memaksaku untuk mengerjakan proyek itu lagi. Walaupun aku tetap bersikeras tidak mau, karena tahu bahwa ciptaanku itu pasti akan disalahgunakan oleh mereka. Tapi Lama kelamaan, karena aku semakin tidak tahan disiksa, maka aku terpaksa harus menuruti kemauan mereka.”  “Mereka memang keterlaluan.” Ujar Lisa.  “Aku diberi perintah untuk mengerjakan proyek itu di di sebuah ruangan bawah tanah, bersama dengan Jiro yang bertugas untuk mengawasiku disana. Pihak AionTex juga menambahkan beberapa penyesuaian terhadap proyek itu, mereka ingin aku mengubah platform nya dari yang awalnya situs menjadi sebuah aplikasi, yang dapat dibawa kemana-mana oleh satu ponsel saja ... Selain itu, mereka juga ingin mengganti namanya, dari ‘Finding' menjadi “God Apps’, nama macam apa itu?”  “Eumm, memang sepertinya lebih keren nama ‘God Apps' sih.” Ucap Beni.  “Hah?” Kata Romi sambil terbelalak.  Kemudian Kriss mulai menyimpulkan, “Biar kusimpulkan semuanya. Lalu sejak saat itu, kau pun mulai mengerjakan proyek tersebut bersama dengan Jiro, di ruangan bawah tanah pabrik AionTex ... Dan kau bilang bahwa kini proyek itu sudah hampir rampung, lalu Jiro berhasil mengamankannya ke dalam database perusahaan AionTex pusat, iya kan?”  “Ya, benar sekali.”  “Kalau begitu, tugas kita masih belum selesai. Kita harus bisa merebut kembali proyek itu, dari perusahaan AionTex pusat.” Kata Kriss.  “Apakah itu adalah misi kita selanjutnya?” Tanya Lisa.  “Ya ... Romi, aku tidak akan memaksamu, tapi apakah kau mau bergabung ke dalam Tim kami?” Tanya Kriss kepada Romi dengan nada tegas.  Lalu tanpa ada keraguan sedikitpun, Romi menjawab, “Ya, tentu saja aku ikut dalam misi ini, walau bagaimanapun juga, proyek itu adalah tanggung jawabku, dan aku adalah orang yang harus menghentikan orang jahat yang ingin menyalahgunakannya ... Aku akan menggunakan keahlianku semaksimal mungkin untuk membantu kalian.” Jawab Romi dengan keteguhan hatinya.  “Baiklah, kalau begitu kita sudah sepakat. Sekarang beristirahatlah.” Suruh Kriss kepada Romi, sambil berlalu pergi.  Kemudian Beni segera mendekati Romi, sambil berkata. “Psst, nanti setelah kita berhasil merebut kembali proyek itu, ijinkan aku coba menggunakannya sekali saja ya.”  “Beni.” Ujar Lisa.  Aplikasi yang awalnya merupakan sebuah situs, kini sudah berhasil dikembangkan dan diganti nama menjadi ‘God Apps’, yang kini sedang dikerjakan dan disempurnakan oleh Jiro (Hacker dari pihak AionTex), sedikit lagi aplikasi tersebut akan segera rampung, dan jika hal itu terjadi, maka tidak akan ada lagi yang bisa melawan AionTex.  Dari penjelasan yang sudah Romi berikan itu, sekarang Kriss sudah bisa menyimpulkan, bahwa akar dari permasalahan ini adalah sebuah aplikasi yang diciptakan oleh Romi, aplikasi yang dibuat dengan maksud untuk menolong orang banyak itu, bisa sangat berbahaya jika sampai jatuh ke tangan orang yang salah. Kriss membayangkan, bila AionTex bisa sampai mengambil alih aplikasi tersebut, maka mereka akan menggunakannya untuk menghabisi saingan bisnis, menguasai pasar saham, atau mungkin menggulingkan pemerintahan. Yang pasti mereka tidak akan mungkin menggunakannya untuk hanya sekedar mencari kucing yang hilang, atau dompet yang hilang.  Oleh karena itu, Kriss dan kawan-kawan harus memutar otak untuk membuat rencana, dan berusaha untuk bisa merebut kembali proyek ‘God Apps’ yang tersimpan di database perusahaan AionTex pusat. Itu artinya, mereka harus menyusup ke dalam perusahaan itu, dan mencuri semua isi file beserta seluruh informasi yang ada di dalam database, sehingga dengan begitu, mereka akhirnya akan bisa membuka kedok AionTex, dan membeberkan segala kejahatan yang berhubungan atau didalangi oleh AionTex.  Sementara itu, AionTex juga tidak tinggal diam terhadap aksi dari Kriss dan kawan-kawan. Pencarian terhadap Kriss dan kawan-kawan makin gencar dilakukan oleh pihak AionTex, dengan menggunakan jasa para pembunuh bayaran, hacker-hacker professional, juga para polisi kotor yang disuap oleh mereka, sehingga membuat ruang pergerakan bagi Kriss dan kawan-kawan akan menjadi semakin sempit, serta menyebabkan mereka jadi tidak dapat bergerak dengan leluasa.  Pada siang hari, Di gedung perusahaan AionTex, yang tinggi dan megah. Adnan dan Jiro sedang berdiri menghadap meja dimana Leonard sedang berada. Dengan perasaan canggung, Adnan dan Jiro menunggu kata-kata yang akan keluar dari mulut Leonard, yang sedang merasa kesal sekaligus bingung memikirkan kerugian yang didapat dari Perbuatan Kriss dan kawan-kawannya.  Saat Leonard mulai berdiri dari kursinya, seketika itu Adnan dan Jiro langsung terperanjat kaget. Kemudian Leonard berbicara kepada mereka berdua. “Padahal tugas yang kuberikan pada kalian berdua sangatlah mudah. Kau awasi Romi, dan kau tangkap Kriss. Tetapi sekarang, bukan hanya Kriss masih berkeliaran bebas, namun dia juga berhasil mendapatkan Romi. Kita tidak boleh menganggap sepele masalah ini. Mereka itu adalah ancaman besar!”  “Aku sudah mengandalkan berbagai cara untuk bisa menangkap Kriss, namun dia...”  Sebelum Adnan menyelesaikan kalimatnya, Leonard segera berkata. “Diam. Aku tidak mau menerima alasan apapun!” Dan saat mendengar hal itu, Jiro pun hanya diam, dia tak berani memberikan alasan.  Lalu Leonard melanjutkan perkataannya, “Musuh selalu selangkah lebih maju dari kita. Walaupun kita sudah bermain menyerang maupun bertahan! Mereka tetap bisa menghajar kita, itu karena mereka punya suatu keuntungan, yakni keberadaan yang sulit untuk dilacak, seperti layaknya hantu. Sekarang, beri aku saran atau ide terbaik supaya kita bisa segera menangkap mereka semua? Tanpa harus menunggu God Apps rampung. Karena Kriss dan kawan-kawannya pasti tidak akan memberikan waktu pada kita sampai hal itu bisa tercapai.” Tanya Leonard.  “A- aku punya ide.” Ucap Jiro.  “Sebutkanlah.”  “Kita harus bisa menebak tujuan mereka selanjutnya. Sebelumnya, Inspektur Kriss sangat ingin menyelamatkan Romi, dan dia akhirnya berhasil menemukan cara untuk melakukan hal itu ... Sekarang, kira-kira hal apa lagi yang diinginkannya?” Tanya Jiro kepada Leonard dan Adnan, yang berada di ruangan itu.  “Hmm.”  Adnan berkata, “Mereka sudah mendapatkan Romi, jadi selanjutnya mereka pasti akan berusaha untuk mendapatkan God Apps.”  “Benar sekali, kita sebaiknya memanfaatkan hal itu untuk memancing mereka. Kita siapkan jebakan disini, sedangkan proyek God Apps kita kerjakan di tempat lain yang jauh dari sini. Supaya proyek itu aman dari mereka.” Ucap Jiro.  Lalu Leonard berkata, “Jadi maksudmu, kita harus menjadikan tempat ini sebagai arena pertempuran?”  “Ya, tentu saja itu semua harus atas seijin anda Tuan.” Ucap Jiro.  “Tu- tunggu dulu sebentar, aku tidak punya keahlian untuk menangkap orang.” Ujar Leonard.  “Tenang saja, aku bisa mengatur semua itu. Aku bisa menyiapkan beberapa orang untuk menyergap mereka disini, dan yang harus anda lakukan hanyalah duduk diam lalu menyerahkan semua urusan ini padaku.” Ucap Adnan meyakinkan Leonard.  Sehingga Leonard sempat terdiam dan berpikir sejenak, lalu dia berkata. “Hmm, baiklah kalau begitu, aku mengijinkannya ... Adnan, aku serahkan masalah penyergapan padamu. Sedangkan Jiro, kau kuberi ijin untuk membawa dan mengerjakan proyek God Apps ke tempat lain yang lebih aman.”  Kemudian, Jiro dan Adnan mengangguk, menandakan bahwa mereka akan melaksanakan perintah dari Leonard tersebut. Kini tugas sudah mereka dapatkan, maka dari itu, Adnan dan Jiro segera mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan tugas mereka masing-masing, dan mereka pastinya akan berusaha semaksimal mungkin supaya Kriss dan kawan-kawannya bisa tertangkap, lalu God Apps bisa berhasil disempurnakan.  Kira-kira hal apa yang akan menunggu mereka disana? Dan apakah Kriss beserta kawan-kawannya akan berhasil ditangkap oleh pihak AionTex? Atau mungkin mereka akan mempunyai rencana hebat yang bisa membuat mereka selamat dari jebakan tersebut. Terus ikuti kelanjutan kisahnya, dan jadilah saksi perseteruan antara kedua pihak tersebut, yang akan terus menyajikan kejutan di setiap aksinya.  Berlanjut ke God Apps (ORIGIN) part 6
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD