Erlangga duduk di samping jasad Mi’ung. Ia merekoleksi memorinya. Sejak tiba di dunia ini, sudah berapa orang yang ia bunuh dengan tangannya sendiri? Kalau menggunakan hukum di dunia nyata, mungkin ia sudah bisa disejajarkan dengan para pembunuh berantai seperti Ryan Jombang dan Ted Bundy. Apa suatu hari ia akan menganggap aktivitas ini sebagai makanan sehari-hari? Tapi harus diakui, ini adalah cara cepat menyelesaikan konflik. Orang seperti Mi’ung meski dimasukkan ke penjara belum tentu bertaubat. Erlangga mengecek keadaan Jessica. Kelihatannya gadis itu baik-baik saja. Lalu ia bersandar di pohon sawit, menunggu hari menjadi petang. Bona datang bersama Bima dan belasan anggota Partai Banteng Merah. Mereka mengenakan persenjataan lengkap. “Itu! Itu! Di sana!” seru Bima yang berlari p

