Dungeon Jambi (Part 8)

1184 Words

Erlangga menghindar, menangkis, menyerang, mengerahkan segenap pengalaman bertarungnya selama ini untuk bertahan dari Mi’ung. Serangan keempat pria itu datang bertubi-tubi seperti badai. Tapi goresan Jari Begu nya tak kalah menyakitkan. “Terus—” “—terus—” “—terus—” “—terus!” Keempatnya menikam di saat bersamaan. Erlangga melompat ke atas. Kakinya memantul seperti per. Lalu ia mendaratkan kedua lututnya di bahu salah satu Mi’ung. Ia meletakkan bilah Jari Begu di leher pria tersebut, kemudia menyayatnya. Darah segar memancar. Sang Mi’ung terbunuh. Tubuhnya berubah menjadi asap hitam. “Woi!” “Serang!” “Jangan kasih lolos!” Ketiga Mi’ung lain membalaskan dendam belahannya. Mereka menikam Erlangga hingga Hit Pointnya habis. “Aaaaaaaaaa!!!” Tiba-tiba para Mi’ung itu berteriak. Mereka s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD