CHAPTER 2

995 Words
Seminggu kemudian, “Bagiamana Skyla? Apa kamu sudah memutuskannya?” tanya Anna. “Maafkan aku Bu, Skyla tidak bisa.” Sambil menundukkan kepalanya. “Apa permintaanku terlalu berlebihan? Aku hanya ingin merasakan bagaimana menjadi seorang Ibu dengan mengangkatmu seba0gai putriku. Kenapa itu sangat susah untuk aku dapatkan?” isak tangis Anna dalam pelukan William. Skyla yang melihat istri Bos nya menangis entah kenapa hatinya merasa sakit. “Skyla, aku tahu, aku tidak bisa memaksamu untuk menerima permintaan ini tapi bisakah kamu berpikir kembali setelah kamu mendengarkan cerita kami?” pinta William yang mendapat anggukan kepala Skyla. “Dulu Anna pernah mengandung tapi hanya sesaat sebelum dirinya mengalami keguguran. Akibat keguguran itu, Anna di vonis tidak bisa hamil kembali. Mendengar dirinya yang tidak bisa mengandung, Anna memintaku menceraikannya dan menikah kembali. Tentu saja aku menolak karena wanita yang aku cintai cuma Anna dan soal anak, itu tidak masalah bagiku jika kita tidak memilikinya asalkan Anna tidak pergi meninggalkanku. Sempat aku dan Anna berpikir untuk mengadopsi anak tetapi setiap panti asuhan yang kami kunjungi, tidak ada satupun anak yang membuat Anna tertarik. Sampai akhirnya kami putus asa dan mencoba menerima takdir kami yang tidak memiliki pewaris. Sejak itu, tidak ada lagi warna dalam hidup Anna. Tidak bisa merasakan menjadi wanita seutuhnya adalah penderitaan yang terberat bagi Anna. Hingga Anna bertemu denganmu Skyla, warna itu kembali. Anna selalu berbicara tentangmu dan terus berdoa agar dirinya dipertemukan kembali denganmu. Wajah berseri yang sudah lama tak kulihat kembali menghiasi wajahnya.” Air mata Skyla tak terbendung lagi, meluap dari kelopak matanya. Anna pun langsung membawa Skyla ke dalam pelukannya. “Sudahlah sayang, Ibu tak apa jika kamu tidak menerimanya.” Skyla langsung menggelengkan kepalanya membuat Anna bingung. “Apa arti dari gelengan itu?” “Aku berubah pikiran … Skyla mau menjadi putri Ibu.” Anna yang mendengarnya langsung tersenyum bahagia, kembali dipeluknya Skyla yang mulai sekarang sudah menjadi putrinya. “Terima kasih … terima kasih … telah menerimaku sebagai orang tuamu. Aku berjanji akan menjadi Ibu yang terbaik untukmu,” ucap Anna yang sudah menangis bahagia. “Terima kasih Skyla sudah mau menerima kami. Kemarilah Daddy ingin memelukmu.” Skyla langsung menghambur memeluk William. “Daddy,” panggil Skyla. “My princess.” **** “Ceritakan kisah hidupmu Skyla, Daddy ingin tahu?” tanya William yang sebenarnya sudah tahu tentang kehidupan Skyla. William hanya ingin mengetes Skyla, apakah keputusannya sudah tepat mengangkat sekretaris barunya ini menjadi putrinya. “Hidup Skyla biasa saja. Orang tua Skyla masih utuh dan untuk kebutuhan kami sehari-hari, Skyla bersyukur selami ini masih terpenuhi akan tetapi … belakangan ini … bisnis mama dan papa menurun jadi … Skyla mencoba untuk bekerja agar dapat mengurangi beban mereka.” William tersenyum lebar mendengar semua cerita Skyla, istrinya tidak salah memilih orang untuk dijadikan sebagai putrinya sedangkan Anna kagum mendengarnya. Ia sangat bersyukur karena dipertemukan wanita sebaik Skyla. “Skyla mulai sekarang kamu tidak perlu mengkhawatirkan tentang ekonomi keluargamu. Mulai sekarang kamu adalah putri kami yang artinya kamulah pewaris keluarga Parker,” jelas Anna yang membuat Skyla terkejut. “APA? Tapi Mom, Skyla tidak bisa—” yang ingin menolak tetapi sudah terpotong oleh perkataan William. “Benar apa yang dikatakan Anna. Semua kekayaan keluarga Parker akan jatuh kepadamu dan Daddy akan menyuruh Anton untuk membimbingmu belajar mengurus perusahan nanti.” “Tapi … kalian belum mengenal Skyla, bagaimana bisa begitu mudahnya mewariskan seluruh kekayaan keluarga Parker kepada Skyla? Tidak … Skyla tidak bisa menerimanya,” tolak Skyla menggelengkan kepalanya. “Kami mempercayaimu Skyla. Daddy harap kamu belajar giat dengan Anton. Besok, Daddy akan mengurus semua berkasmu dengan pengacara kepercayaan Parker,” ucap William mutlak. Skyla tidak pernah terbayang jika keputusannya mengubah hidupannya juga. Hidupnya kini serba mewah, apapun yang diinginkan semuanya terpenuhi tanpa harus megeluarkan keringat bekerja membanting tulang. Ia benar-benar seperti seorang putri, segala sesuatu dilayani. Dari bangun, mandi, makan sampai tidur semuanya di layani. Dan sekarang Skyla dituntut untuk memgurusi perusahan nomor satu di Indonesia ini yang dibimbing oleh Anton Corner, asisten kepercayaan William sekaligus tangan kanannya. Skyla pernah mengatakan kepada William bahwa Anton lebih pantas menjadi ahli waris tetapi William tidak mengubris perkataan Skyla. Skyla melakukan segala cara agar William membatalkan rencananya yang malah mendapat amarah William dengan mengatakan siapa sebenarnya putrinya, Anton atau Skyla? Dan itu membuat Skyla terdiam. Skyla pernah juga membujuk Anna untuk mengangkat Anton sebagai putranya sehingga ia memiliki seorang kakak dengan begitu Anton yang akan mewarisinya tetapi nyatanya tidak akan berhasil, Anton menolaknya. Tak pantang menyerah, Skyla mencoba mendekati Anton. Umur pria itu yang berbeda delapan tahun darinya, memiliki wajah tampan, tinggi bisa katakan fisiknya mendekati sempurna. Skyla mengatakan bahwa ia mencintai Anton dan ingin menikah dengannya tapi nahas cintanya langsung ditolak malah kepalanya mendapat jitakan dari Anton membuat Anna dan William tertawa melihat Skyla yang mengadu kesakitan. Semuanya gagal,  Skyla mengacak rambutnya dengan kasar. Anton yang menjelaskan tentang proyek mereka mengerutkan dahinya melihat Skyla yang begitu. “Ada apa?” “Kak Anton, kenapa tidak menerima menjadi anak dari Daddy?” Bukannya menjawab, Skyla malah balik bertanya. Anton menghampiri Skyla dengan duduk dipinggir meja. “Aku bukannya tidak mau menjadi anak dari William akan tetapi diriku sudah bersumpah bahwa akan mengabdi pada William semenjak dia menolongku. Aku tahu, kamu belum siap menerima semua ini tapi asal kamu tahu, kamu adalah satu-satunya harapan Anna dan William. Jadi jangan merusak kepercayaan mereka yang telah berikan kepadamu dan satu lagi sebagai putri keluarga Parker, kamu harus kuat menghadapi dunia luar,” jelas panjang lebar Anton sambil mengacak rambut Skyla menjadi tambah berantakan. “Isss kak ... rambutku!” kesal Skyla. “Aku tidak ingin mempubliskan diriku dulu kak. Semua ini begitu mendadak dan akan membuat semuanya kacau.” Anton menyetujui apa yang dibilang Skyla. “Soal itu aku setuju, tapi bagaimana dengan Om dan Tante? Mereka yang sudah tidak sabar mengenalkanmu sebagai anak mereka kepada seluruh dunia mungkin tidak akan setuju.” Skyla menganggukan kepalanya, benar yang dikatakan Anton. Skyla akan mencoba membicarkan masalah ini kepada mereka.      
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD