bc

CEO Minta Balikan

book_age18+
646
FOLLOW
7.5K
READ
HE
opposites attract
second chance
dominant
boss
heir/heiress
drama
sweet
bxg
campus
office/work place
childhood crush
disappearance
like
intro-logo
Blurb

Perlahan Liam berdiri, lalu melangkah mendekat ke arah Fara. Melihat Liam mendekat, Fara menegakkan tubuh waspada.

Liam berdiri tepat di dapan Fara. Pemuda itu menunduk menatap Fara yang tampak berusaha tenang. “Tujuh tahun tidak bertemu, mulutmu semakin blak-blakan, Nona Fara Shamira.”

Fara mendongak, lalu tersenyum kepada Liam. “Terima kasih atas pujiannya, Tuan CEO.”

Liam menggeram setengah kesal. Tiba-tiba ia mendorong Fara ke meja CEO, lalu mengungkung gadis itu dengan kedua tangannya. Perlahan Liam menunduk, memangkas jarak di antara wajah mereka.

Fara mematung ketika Liam mendekatkan bibirnya ke area daun telinga. “Anda ingin apa, Tuan?”

“Kamu tadi bilang, kalau kamu ikut senang karna aku masih pria normal ‘kan? Mau coba sekarang? Kebetulan bibirmu ini perlu dibungkam,” bisik Liam tepat di samping daun telinga Fara.

Bisikan itu berhasil membuat bulu kuduk Fara meremang. “Jangan bercanda, Tuan. Tolong menjauh ‘lah.” Fara mendorong d**a Liam.

“Kenapa? Bukannya dulu kita cukup sering adu bibir?”

Fara mendelik, ia menatap Liam dengan ekspresi kesal. “Maaf, Tuan Collan. Itu dulu, saat kita masih pacaran. Jika Anda lupa, sekarang kita sudah menjadi mantan! Tepatnya 7 tahun lalu hubungan kita sudah usai.”

Liam memiringkan kepalanya. “Usai? Mantan? Apa aku pernah melontarkan kata putus?”

chap-preview
Free preview
1. Sekretaris Baru
“Permisi, Mbak. Saya Fara Shamira, sekretaris baru CEO yang baru masuk hari ini.” Gadis cantik bernama Fara itu menyapa resepsionis dengan senyum ramahnya. “Oh, mari ikut saya, Bu Fara. Saya antar ke ruangan CEO.” Fara mengangguk sembari tersenyum, lalu mengikuti langkah resepsionis wanita di depannya. “Itu sekretaris baru CEO? Menurut kalian, dia akan bertahan berapa hari?” “Berapa hari? Aku bertaruh, paling hanya beberapa jam, dia langsung diusir.” “Ya, setidaknya paling lama satu hari ini ‘lah.” “Benar. Aku juga bertaruh, paling lama bertahan hari ini. Besoknya dia tidak akan datang lagi karna dipecat. Sama seperti sekretaris-sekretaris sebelumnya.” Fara tetap melangkah, meski ia mendengar bisikan gosip beberapa karyawan di sekitar sana. Ia sebenarnya sudah mengetahui berita tentang CEO Coll Group terus mengganti sekretaris setiap hari, tetapi Fara tak tahu alasan pasti CEO itu mengganti sekretaris setiap hari. “Kira-kira apa alasan para sekretaris sebelumnya langsung dipecat di hari pertama kerja? Apa seketat itu CEO memilih sekretaris yang sesuai sama kriteria dia? Sepertinya aku harus benar-benar mempersiapkan semuanya, termasuk mental. Aku harus berusaha menarik perhatiannya dengan kemampuanku. Bagaimana pun, aku sudah sangat berpengalaman hampir 5 tahun sebagai sekretaris CEO. Semoga dengan pengalaman ini, dia tidak langsung menendangku.” Fara membatin di sela langkah mengikuti resepsionis di depannya. Sedari awal diterima oleh pihak HDR Coll Group, Fara tidak bisa langsung bersenang hati. Karena ia sudah mendengar gosip serta cerita bagaimana pemilihnya CEO perusahaan tersebut yang memecat sekretaris hampir setiap hari. “Pak Bayu, saya mengantarkan Bu Fara Shamira—sekretaris baru CEO hari ini.” Resepsionis tadi berbicara kepada seorang pria yang kebetulan baru saja keluar dari pintu ruangan CEO. Pria bernama Bayu itu menoleh ke arah Fara yang langsung tersenyum ramah. Bayu pun balik tersenyum ramah. “Selamat pagi, Pak Bayu,” sapa Fara sopan. Bayu mengangguk. “Pagi juga, Bu Fara. Mari saya antar ke dalam, dan kamu silakan kembali ke meja.” “Kalau begitu saya permisi, Pak.” Resepsionis itu menunduk sebelum bergerak pergi dari sana. “Mari, Bu Fara.” Bayu kembali membuka pintu ruangan CEO yang tadi sempat ia tutup. “Apa lagi?” Suara berat seorang pria di kursi kebesaran itu langsung menyambut pergerakan Bayu. Bayu melangkah mendekat ke arah meja CEO, lalu meletakkan map yang tadi sempat diberikan oleh Fara. “Sekretaris baru Anda datang, Pak CEO. Ini data dirinya, dan ini orangnya.” CEO itu tampak tak terlalu berminat mengambil map yang disodorkan oleh Bayu—asistennya. Meski begitu, ia tetap membuka map tersebut, lalu mulai membukanya dengan ekspresi datar. Tepat ketika membuka lembaran pertama, mata CEO itu memicing. Ia memperhatikan foto Fara beberapa saat, lalu segera mendongak menatap orangnya yang berdiri di belakang Bayu. “Selamat pagi—eh?” Kalimat sapaan Fara terhenti ketika CEO itu menatapnya. “Liam?” gumamnya pelan. Liam Collan adalah nama CEO perusahaan itu. Pria tampan berwajah datar itu memandangi Fara dengan tatapan penuh makna. “Sudah 7 tahun aku mencarimu, akhirnya sekarang kau sendiri yang datang menemuiku, Fara,” batin Liam. Bayu sedikit terkejut mendengar Fara memanggil nama Liam. Ia pun memperhatikan ekspresi Liam menatap Fara. “Mereka saling kenal?” terka-nya dalam hati. “Ekhm, bagaimana, Pak CEO?” Suara berat Bayu menyadarkan sepasang insan itu. Liam berdeham, lalu mengalihkan wajah kembali membaca dokumen di tangannya. Fara pun ikut menunduk sembari menarik napas dalam. “Kenapa harus dia?” batin Fara setengah kesal. “Pengalaman 5 tahun jadi sekretaris?” Liam kembali mengangkat kepalanya, lalu tersenyum miring menatap Fara. “Tapi kenapa seperti orang belum berpengalaman?” Fara mendelik, ia berdeham menekan rasa kesalnya. “Apa maksud Anda, Pak?” Sebelah alis Liam terangkat, perlahan ia menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. Ia menatap Fara sembari melipat kedua tangan di depan d**a. “Harusnya sebagai sekretaris yang sudah berpengalaman, kamu bisa langsung menarik hati atasan. Tapi—kamu bahkan tidak berniat memperkenalkan diri. Apa perlu saya suruh dulu untuk hal kecil seperti itu, Nona Fara Shamira?” Liam tersenyum sinis menatap Fara. Fara tersenyum paksa, ia mengepalkan tangannya sembari mengumpati Liam dalam hati. “Ekhm, baik. Perkenalkan nama saya Fara Shamira, saya sudah berpengalaman menjadi sekretaris CEO selama 5 tahun. Saya harap, ke depannya saya bisa menjadi sekretaris yang baik untuk Anda, Tuan CEO yang ter-hor-mat,” tekan Fara di ujung kalimatnya. Liam mengangguk-angguk sembari tersenyum mengejek. “Hanya itu? Apa ini yang namanya sekretaris berpengalaman 5 tahun? Saya rasa, CEO-mu sebelumnya sangat bodoh.” Mulut Bayu ternganga mendengar kalimat Liam. Bukan karena kata-katanya yang pedas, tetapi karena sedari tadi Liam berbicara panjang, tak seperti biasanya yang irit bicara. “Astaga, seorang Liam Collan bicara panjang lebar dan terlihat sangat menyebalkan. Sedari SMA aku kenal dia, baru kali ini aku melihatnya seperti ibu-ibu tidak mau kalah debat seperti sekarang,” batin Bayu tak percaya. Tak jauh berbeda dengan ekspresi Bayu, mata Fara terbelalak menatap Liam yang sedang tersenyum mengejeknya. Tangan Fara kembali terkepal, ia menarik napas dalam, memejamkan mata mencoba tetap bersabar. “Sabar, Fara, sabar. Tenang dulu, dia memang sengaja memancingmu untuk marah. Tahan dulu, ini demi gaji tinggi. Tidak ada perusahaan lain yang memberikan gaji setinggi Coll Group. Ingat, biaya rumah sakti Denis semakin tinggi, ini demi adikmu, Fara,” celoteh Fara, menguatkan dirinya sendiri di dalam hati. Fara berdeham, dan kembali tersenyum paksa menatap Liam. “Mungkin pengalaman saya tidak berarti apa-apa untuk bergabung dengan Coll Group, Tuan. Tapi saya akan berusaha menyesuaikan diri, belajar lebih baik lagi supaya memenuhi standar Anda sebagai sekretaris yang Anda sukai,” ucap Fara mencoba tenang. “Suka, saya suka.” Liam memiringkan kepalanya, lalu tersenyum miring. “Tapi kamu terlalu kurus, saya suka yang semok.” Lagi-lagi Bayu melotot, mulutnya pun ternganga menatap Liam tak percaya. “Sejak kapan kamu suka wanita?” celetuknya tak percaya. Liam mendelik ke arah Bayu. “Keluar kau!” Bayu pun tersadar, setelahnya ia cengengesan. “Saya akan diam, jadi saya boleh tetap di sini ‘kan?” Fara sendiri sudah melipat bibirnya. “Anda cari sekretaris atau cari LC, Tuan CEO?” “Berani sekali kamu kepada atasan!” tegur Liam setengah kesal. Fara tersenyum santai. “Tidak, saya hanya bercanda, Tuan. Tapi saya ikut senang karena Anda masih pria normal.” “Pfftt.” Liam mendelik ke arah Bayu yang tampak menahan tawa. “Kau saja yang urus proyek di Afrika, Bayu Lenggara.” Bayu melotot, ia menggeleng cepat. “Tidak-tidak! Saya keluar sekarang!” Liam menatap datar pergerakan Bayu yang berlari cepat keluar dari ruangan. Kini hanya tersisa Liam dan Fara di dalam ruangan itu. Perlahan Liam berdiri, lalu melangkah mendekat ke arah Fara. Melihat Liam mendekat, Fara menegakkan tubuh waspada. Liam berdiri tepat di dapan Fara. Pemuda itu menunduk menatap Fara yang tampak berusaha tenang. “Tujuh tahun tidak bertemu, mulutmu semakin blak-blakan dan semakin pedas, Nona Fara Shamira.” Fara mendongak, lalu tersenyum kepada Liam. “Terima kasih atas pujiannya, Tuan CEO.” Liam menggeram setengah kesal. Tiba-tiba ia mendorong Fara ke meja CEO, lalu mengungkung gadis itu dengan kedua tangannya. Perlahan Liam menunduk, memangkas jarak di antara wajah mereka. Fara mematung ketika Liam mendekatkan bibir ke area daun telinganya. “Anda ingin apa, Tuan?” “Kamu tadi bilang, kalau kamu ikut senang karna aku masih pria normal ‘kan? Mau coba sekarang? Anggap saja sebagai pembuktian nyata, kalau aku ini masih pria normal. Kebetulan bibirmu ini perlu dibungkam,” bisik Liam tepat di samping daun telinga Fara. Bisikan itu berhasil membuat bulu kuduk Fara meremang. “Jangan bercanda, Tuan. Tolong menjauh ‘lah.” Fara mendorong d**a Liam. “Kenapa? Bukannya dulu kita cukup sering adu bibir?” Fara mendelik, ia menatap Liam dengan ekspresi kesal. “Maaf, Tuan Collan. Itu dulu, saat kita masih pacaran. Jika Anda lupa, sekarang kita sudah menjadi mantan! Tepatnya 7 tahun lalu hubungan kita sudah usai,” geramnya. Liam memiringkan kepalanya. “Usai? Mantan? Apa aku pernah melontarkan kata putus? Jadi, kapan kita putus?”

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
29.5K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
187.8K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.6K
bc

TERNODA

read
198.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.3K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
33.2K
bc

My Secret Little Wife

read
131.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook