Setelah memutari padatnya jalanan Jakarta akhirnya mereka berdua pun sampai di salah satu mall terbesar di Jakarta, tentu saja Jevarra tidak melupakan tujuan awal nya yaitu ke toko buku untuk membeli novel.
Jevarra dan Madhava menaiki tangga jalan atau yang biasa di sebut eskalator, banyak yang memandangi mereka dengan tatapan kagum ada juga yang iri dengan posisi Jevarra bisa berjalan di samping cowok seganteng Madhava, Jevarra menunduk malu namun Madhava hanya menatapnya acuh.
Mereka harus menaiki beberapa lantai untuk menuju toko buku yg berada di lantai tiga.
Tak lama mereka pun sampai di toko buku, Jevarra pun dengan semangat mencari novel keinginan nya.
"Menurut lo seruan yang ini atau yang ini?" Jevarra memperlihatkan dua novel yang berada di genggaman nya.
Madhava menatap acuh dengan hal itu.
"Terserah." jawab nya.
Jevarra hanya menghempaskan nafas secara kasar. Ia sudah tahu bahwa Madhava sikap nya akan secuek ini.
Akhirnya Jevarra membeli kedua novel tersebut dan langsung menuju kasir, namun sebelum sampai di kasir Jevarra melihat buku yang menurut nya pantas untuk Madhava.
"Madhava! liat deh ini pas banget buat lo." ucap Jevarra sambil mengambil satu buku dan memberikan nya ke Madhava.
Senyum adalah ibadah
Tata cara tersenyum yang manis
"Hm," jawab Madhava sambil tersenyum singkat.
Senyum itu membuat jantung Jevarra yang sejak tadi tidak normal kini malah tambah ancur, lihat jantung nya berdetak sangat keras saaat melihat Madhava tersenyum.
"Nikmat tuhan mana lagi yang engkau dustakan," teriak batin Jevarra.
"Nah kan gitu ganteng nya nambah 99× lipat." ucap Jevarra seolah biasa saja sambil menetralkan detak jantung nya.
"Eh, gue lupa kan tu, tadi kan mau ke kasir gara gara lo senyum gue jadi meleleh kan tuh." Jevarra segera ke kasir untuk membayar novel yang akan ia beli, Madhava hanya mengikuti nya dari belakang.
Tak lama akhirnyaa mereka berdua keluar dari toko buku itu.
"Madhava, Thanks ya udah mau nemenin gue." ucap Jevarra.
"Hm," dehem nya sebagai tanda iya nya.
"Makan dulu." lanjut Madhava dan langsung meninggalkan toko buku itu yang di ikuti Jevarra di belakang nya.
Tak jauh dari toko buku mereka berhenti di salah satu restauran yang ada di mall itu, langsung saja Madhava masuk ke dalam restauran itu di ikuti Jevarra di belakang nya.
Madhava pun duduk di tempat yang sudah di sediakan bersama Jevarra, tak lama pun seorang pelayan datang menghampiri mereka.
Jevarra sedikit sibuk dengan handphone nya karena menghubungi sang mama.
"Permisi, mau pesan apa?" tanya pelayan itu pada mereka.
"Steak beef cheese sauce and orange juice." jawab Madhava.
"Pacar nya mau pesan apa?" tanya pelayan itu lagi pada Jevarra.
Jevarra sedikit tersentak dengan apa yang di ucapkan pelayan itu dalam hati nya ia mengamini, namun ia masih sedikit sibuk dengan handphone nya yang asik membalas chat mama nya.
"Jevarra?" panggil Madhava lembut yang membuat ia bertahan nafas sebentar karena Madhava tahu namanya, akhirnya Jevarra pun tersadar akan lamunan nya.
"Eh? samain aja kaya dia ya mba." ucap Jevarra dan langsung memalingkan wajahnya ke bawah melihat handphone.
Jevarra yang melihat tingkah namira pun hanya terkekeh kecil dalam hati nya.
"Btw kok lo tau nama gue?" tanya nya.
"Name tag lo." jawab Madhava sambil menunjuk seragam nya.
Jevarra menepuk dahi nya pelan sambil tersenyum malu. "Hehe iya lupa."
"Sorry ya gue ngerepotin lo." lanjut nya yang niat nya ingin memecahkan keheningan.
"Hm," Jevarra berdecak pelan, jika Madhava sudah menjawab dengan deheman ia bingung harus bicara apa lagi.
Tak lama pun pesanan datang akhirnya mereka menyantap makanan nya masing masing, Madhava menghentikan aksi nya lalu beralih menatap lekat wajah Jevarra.
Jevarra pun yang merasa dirinya ditatap menjadi salah tingkah.
"Eh?" Jevarra langsung menghentikan makan nya saat tangan Madhava terulur untuk mengelap ujung bibir nya yang terkena saus keju itu.
Sepertinya benar yang dikatakan oleh El tadi, bahwa hari ini adalah hari bersejarah untuk Jevarra seorang. Benar benar tidak menyangka bahwa ia akan jalan bareng Madhava.
"Kotor." ucap Madhava singkat dan langsung melanjutkan makan nya.
Namun tidak dengan Jevarra yang masih Setia dengan lamunan nya karena tidak percaya jika kejadian tadi adalah nyata.
Ini Madhava mau buat anak orang pingsan di mall?
Diam diam dia mencubit lengan nya agar memastikan bahwa ini bukan lah mimpi
"Aw!" Jevarra sedikit meringis namun Madhava masih bisa dengar.
"Kenapa?" tanya nya.
"Hah?Enggak! gapapa kok." Madhava langsung melanjutkan makan nya setelah mendengar jawaban Jevarra.
Jevarra pun melanjutkan makan nya lagi setelah ia percaya bahwa kejadian tadi bukan lah sebuah mimpi.
Setelah beberapa menit kemudian mereka pun telah usai menyantap makanan itu dan langsung pergi dari mall itu untuk menuju rumah Jevarra karena hari sudah semakin sore.
Jevarra menikmati masa nya saat ini, dimana ia sedang duduk diatas motor dibonceng oleh sosok yang ia kagumi dari dulu "Kapan lagi kan? Mungkin ini yang pertama dan terakhir sedeket ini sama Madhava," batin Jevarra terkekeh sendiri.
Jevarra masih menikmati sapuan lembut dari angin sore yang mengenai wajah nya merasakan kesejukan dari padat nya kota Jakarta ini, akhirnya Madhava memasuki perumahan yang terbilang cukup elit, tak lama kemudian motor Madhava berhenti di sebuah rumah besar berlantai dua dengan d******i cat berwarna putih hingga pagar yang besar berwarna hitam.
Walau di perjalanan mereka hanya ada suara kendaraan lain tanpa suara mereka namun Jevarra tetap menikmatinya, karena Jevarra sudah memberi tahu alamat rumah nya saat di parkiran tadi.
Jevarra menuruni motor Madhava dengan hati hati. "Dhava, makasih ya udah mau nemenin gue." ucap nya.
"Hm, gue balik ." kata Madhava langsung memakai helm nya.
"Oke hati hati ya!" ujar Jevarra tersenyum hangat ke arah Madhava, yang dibalas anggukan oleh Madhava dan Madhava langsung menancapkan gas motor nya melaju dari pekarangan rumah Jevarra.
Sedangkan Jevarra masih menarik lengkung bibir nya hingga bayang Madhava hilang dari penglihatan nya karena motor Madhava sudah berbelok di persimpangan depan, dan Jevarra pun langsung membalikkan badan nya membuka pagar rumah nya.
"AAAAA MAMAAA JEVARRA DIANTERIN MADHAVAAAA!!!!" teriak Jevarra dengan heboh.
"Demi apa demi apa??? barusan gue di anterin Madhava???"
"Madhava Shankara???"
"Cowok yang gue suka dari dulu???"
Maklum dia heboh. Karena ini adalah kali pertamanya Jevarra bisa terlihat sangat dekat seperti itu dengan seorang Madhava. Siswa Laki laki yang menarik perhatiannya dari awal masuk sekolah.
Tak lama ia masuk kedalam rumah nya sambil mengulas senyuman nya.