bc

Asa Cinta Sekar

book_age18+
1.1K
FOLLOW
12.7K
READ
family
fated
goodgirl
powerful
drama
tragedy
bxg
first love
virgin
wife
like
intro-logo
Blurb

 

         

Sekar, gadis berusia 20 tahun terpaksa harus menikahi Kaka angkatnya karna sebuah tragedi. Namun ujiannya dimulai saat Hasan, suaminya menciptakan neraka di dalam rumah tangganya. Segala prahara terjadi tanpa henti menggocang pasak rumah tangganya. Hingga suatu saat Mertuanya memberi surat berisi tentang segala tabir yang belum tersingkat, tentang Sekar, Hasan, Melati juga tentang masa lalu Mertuanya di masa lampau yang membuat Mata Sekar membulat sempurna.

Apakah isi surat tersebut? Dan siapakah Melati bagi Hasan?.

 

 

Picture by Canva

chap-preview
Free preview
Prolog
Namanya Sekar. Diambil dari diksi etimologi Jawa yang berarti bunga. Namun tidak sesuai dengan namanya yang seakan digambarkan dengan keindahan. Sekar dipanen saat masih kuncup dan tidak sempat merekah Sekar. Wanita yang terpaksa harus menikah tanpa cinta dengan pria yang sudah ia anggap sebagai kaka sendiri karena sebuah kesalahan. Pernikahan macam apa yang sedang dia jalani. Dia Hasan, suaminya memilih pergi setiap malam dari ranjang mereka. Tidak ada kehangatan. Hasan hanya menciptakan kedinginan serta hanya mengorek luka. "Sudah kubilang, tidak usah cuci bajuku," pekiknya yang membuat telinga Sekar berdengung, Sekar hanya menunduk. Hasan mematahkan asa Sekar, bahkan sebelum Sekar menekan tuasnya. "Jika bukan karena kamu, aku nggak akan terjebak di sini. Kamu memang perempuan licik," ujar Hasan. Lalu pergi meninggalkan Sekar yang diam tertunduk dengan seribu kebisuan. Demi Tuhan, bukan Sekar yang menjebaknya. Mereka terbangun dalam keadaan hina tanpa benang sehelai pun. Bukan hanya Hasan yang terbelalak, Sekar pun begitu. Biasanya jika Hasan paripurna dari marahnya dia akan keluar dari rumah, entah kemana dia mencari wadah untuk menuangkan kecewanya. Sedang Sekar di sini, meringkuk sendiri dalam seguk tangis. Siapa yang mau hidup seperti dirinya. Masa depan Sekar luruh bahkan sebelum Sekar memulai melukisnya. Tidak ada cinta yang tersaji di dalam mahligai rumah tangga mereka. Terutama Hasan yang sangat marah terhadap hubungan itu, karena hal itu dia harus kehilangan Melati. Wanita yang sudah menjadi kekasihnya lima tahun lamanya. Melati marah besar pada hari di mana akad nikah mereka berlangsung. Jika saja tidak banyak yang menahannya mungkin dia akan memporak porandakan hiasan-hiasan pada panggung pelaminan Hasan dan Sekar. Dia menangis tersedu, menatap Sekar nyalang. Sekar bisa apa? sungguh hati Sekar tersayat melihatnya. Dia wanita dan Sekar wanita. Setelah kejadian itu aku mendengar kabar Melati menghilang. Hasan kalut, Hasan semakin membenci Sekar. Menganggap Sekar adalah bibit petakanya. Hati Sekar gerimis. Ya Rabb kuatkan aku, batin Sekar. Ah, Melati, andai mereka bisa rubah posisi pada hari itu, Sekar akan sukarela melepaskan siger itu kepadanya. Menjadikan Melati ratu pada hari itu. Memangnya siapa yang mau seperti ini? Menikah tanpa cinta. Hari-hari Sekar dipenuhi dengan sumpah serapan, seakan Sekar adalah pelaku utamanya. Satu bulan berlalu. Meski mahligai itu tidak terguyur atas dasar kasih sayang, tetap saja Sekar, mengabdi sepenuhnya sebagai seorang istri. Mengurus segala keperluannya Hasan. Meski tidak sedikitpun Hasan memberiku nafkah batin kepadanya. Karena itulah yang memang harus dilakukan oleh seorang istri yang baik. Menuruti titah tuannya dengan segenap kepatuhannya. *** Sekar melirik jam di atas nakas, sudah pukul dua dini hari. Melangkah mengambil air wudhu, diri Sekar yang lemah ini bermunajat kepadanya. Berlaku lemah hanya kepadanya, tidak kepada mereka para manusia ataupun Hasan yang sejatinya halal bahunya untuk tempatnya berbagi. Matahari sudah berada di upuk timur. Hasan belum juga nampak batangnya hidungnya. "Ya Allah Mas. Di mana kamu?," Gumam Sekar Sekar menggenggam gawai erat-erat. Gamang akan menelponnya atau tidak. Karena rasa Khawatirnya yang menyeruak semakin dalam mendorong Sekar untuk menghubunginya. Walau bagaimanapun Hasan suami yang Sekar. Khawatirkan keberadaannya. Apakah Sekar sudah jatuh cinta? Entah. Dua panggilan tidak dijawabnya, hingga panggilan ketiga barulah aku bisa mendengar suaranya. "Assalamualaikum Mas." "Wa’alaikum salam. Ada apa?," suaranya ketus "Ka-kamu tidak pulang Mas?," tanya Sekar dengan suara tercicit "Sebentar lagi pulang," Ucapnya. Sekar bernapas lega. Belum sempat Sekar menimpali saluran sudah diputus terlebih dahulu di sebrang sana. Tidak apa-apa, yang penting dia baik-baik saja. Itu sudah lebih dari cukup bagi Sekar. Tidak lama kemudian Hasan pulang dengan rambut berantakan dan mata yang sayu. ‘Apa dia tidak tidur semalaman?,’ pikir Sekar. Hasan membuka sepatunya sebelum melenggang masuk. Sekar berdiri ke depan pintu menyambutnya dengan senyum merekah. Sekar meraih tangannya hendak mencium tangan Hasan. Belum kena buku jarinya Sekar raih, tangan Sekar sudah terlebih dulu ditepisnya. Sakit? Perih? Sudah biasa, selama Sekar bergelar sebagai istri perlakuan seperti itu udah biasa Sekar alami. "Minggir!" sergah Hasan, Sekar menggeserkan posisi memberinya akses masuk. Hasan melenggang masuk angkuh, dengan tatapan penuh kebencian. Hasan, dulu dia tak segan menyugarkan rambut Sekar. Sekar dan Hasan yang dulu sangat dekat kini justru tersekat karena sebuah pernikahan. Bergegas ke dapur segera Sekar siapkan teh hangat untuk Hasan, dan Sekar antarkan ke kamarnya. Melayani Hasan dan berpura-pura tidak ada masalah, itu lebih bai. Dibanding mendebat yang sudah tahu muaranya akan kemana. Mengentuk pintu berkali-kali tak kunjung Hasan menyahut hingga membuat Sekar masuk ke dalam kamarnya tanpa izin. Seharusnya tidak masalah, mereka pasangan halal. Sekar Mencoba membenarkan selimut Hasan, hingga tidak sengaja secarik kertas terjatuh dari genggaman Mas Hasan. Gambar seorang perempuan cantik bersurai dan bermata indah. Perempuan yang mengisi hati Hasan Lima tahun lalu bahkan hingga kini. Dia Melati, gadis yang belum mampu Sekar geser di hati Hasan. Sekar tahu Hasan masih mencari Melati. Sekar bungkam, berpura-pura tidak tahu dan tidak ingin tahu. Bagi Sekar keutuhan keluarga adalah harga mati. Tidak peduli seberapapun kuat Hasan mencingcang habis relung jiwanya. Asalnya Hasan mau terus bersamanya, membesarkan anak mereka dengan kasih sayang ayahnya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

TERNODA

read
198.5K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.0K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.3K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.6K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
51.8K
bc

My Secret Little Wife

read
132.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook