Kertas Jawaban

1037 Words
Revan kecil berhasil menemukan rumah gadis yang memberikan makanan kepadanya itu, karena dia terus mengikuti mobil di mana gadis itu berada dengan cara duduk di belakang mobil itu. Jenderal Besar Raven teringat akan momen saat pertama kali Raven melihat rumah itu, saat dia berada di belakang bak mobil double pick up milik Frans yang dikemudikan oleh seorang sopir. Tapi karena Revan berdiri dengan penuh takjub melihat rumah besar itu sehingga sang supir menyadari kalau ada penumpang gelap di belakang mobilnya. Song sopir langsung menghentikan mobil, turun dari mobil dan menyuruh Raven kecil untuk turun dari mobil. Dia bahkan menampar pipi Raven saat Raven menuruni mobil. Frans langsung memarahi sang supir kemudian Frans melihat tubuh kecil kurus yang terlihat ketakutan setelah ditampar oleh sopir. Saat itu Frans bertanya mengapa Raven naik mobilnya dan menjadi penumpang gelap. "Aku ingin bekerja, pak. Aku melihat bapak sangat baik, karena itu, aku ingin bekerja pada bapak. Aku bisa melakukan apa saja dan aku tidak punya siapa-siapa dan tidak punya tempat tinggal," itulah kata-kata Revan kecil waktu itu. Frans jatuh oleh belas kasihan sehingga saat itulah dia mengambil Raven menjadi anak angkatnya. Walaupun Vanda sempat menentang ide Frans itu, tetapi Frans tetap mengambil Revan menjadi anak angkat. Revan sangat senang mendengar kata-kata Frans itu. Dia bahkan berlutut di depan Frans. Apalagi ketika dia melihat gadis kecil yang sebelumnya memberikan biskuit kepadanya turun dari mobil. Gadis kecil itu tidak mengenali Raven karena Raven sudah mencuci wajahnya yang sebelumnya penuh lumpur. Tapi sejak saat itu, Raven selalu bersama gadis kecil itu. Lamunan Jenderal Besar Raven terhenti. Selama bertahun-tahun dia hidup satu atap bersama Wilona dan selama itu, dia memang tidak pernah menceritakan kepada Wilona kalau dia adalah anak yang sempat diberikan biskuit oleh Wilona. Itu karena selama bertahun-tahun dia sudah larut dalam kebersamaan dengan Wilona dan juga kerap kali dibully oleh kakak-kakaknya Wilona, sehingga dia tidak sempat mengungkap akan perjumpaan pertamanya dengan Wilona. Hingga beberapa saat sebelumnya, saat Jenderal Besar Raven mengetahui kalau Wilona menyimpan rasa atau menyimpan kekaguman untuk dirinya sebagai Jenderal Besar raven maka jenderal besar even putuskan untuk tampil mendekati Wilona sebagai anak yang diberikan biskuit oleh Wilona di masa lalu Entah kenapa Jenderal Besar Raven ingin dirinya diketahui oleh Wilona sebagai dirinya yang lain, selain sebagai kakak angkatnya Wilona. Ide soal ini baru tercetus beberapa saat yang lalu, saat dia melihat keinginan kuat Wilona untuk bertemu dengan Jenderal Besar Raven. MC acara masih menunggu Jenderal Besar Raven untuk bicara atau berbisik kepadanya. Dia sabar menunggu sambil berkali-kali dia meminta para wanita yang tidak puas karena jawaban mereka dianggap salah itu untuk diam. Akhirnya Jenderal Besar Raven meminta MC acara untuk mendekatinya. Setelah itu, bisik-bisik kembali terjadi. MC acara kembali ke tengah panggung dan berkata, "Jendral Besar Raven mengucapkan permintaan maafnya kepada semua wanita yang telah salah menjawab dan terimalah kalau memang jodoh kalian bukanlah sang jenderal besar kebanggaan kita ini. Terimalah." Kata-kata dari MC acara itu disambut dengan teriakan tidak puas dari para wanita yang jawabannya salah. Para wanita itu baru terdiam saat Jenderal Besar Raven mengangkat tangannya tinggi-tinggi ke atas sebagai tanda untuk meminta keadaan menjadi tenang. Walaupun para wanita itu tidak puas dengan kekalahan mereka dan ingin permainan diulang lagi tapi ternyata wibawa jenderal besar Raven yang hebat membuat mereka semua tunduk dan tidak bicara lagi. Tidak ada satupun dari para wanita yang tidak puas itu yang berani bicara dan ini membuat MC acara bisa meneruskan kata-katanya. "Untuk tahap selanjutnya, maka yang akan ikut hanya ke tujuh wanita yang menjawab dengan benar, yang menjawab biskuit dan mereka bertujuh dipersilahkan naik ke atas panggung. Mendengar itu Vanda langsung bertanya kepada Wilona, "bagaimana? Apa kamu menjawab dengan benar?" "Iya, ma. Aku menjawab dengan benar," kata Wilona yang hampir tidak percaya kalau jawabannya berhasil lolos menjadi jawaban yang benar. Sebelumnya saat diumumkan kalau para wanita lain yang menjawab roti, anggur dan apel dianggap salah, Wilona masih juga belum optimis kalau jawabannya akan dianggap benar. Karena masih ada banyak kemungkinan jawaban benar dan kemungkinan jawaban dari Wilona itu tidaklah benar tapi ternyata jawaban dari Wilona itu adalah jawaban yang benar. Ini membuat Wilona kembali mengingat momen ketika dia memberikan sebungkus biskuit kepada seorang anak lelaki yang terlihat kelaparan dan terlihat sakit dengan wajah yang penuh dengan lumpur. "Apakah anak itu adalah Jenderal Besar Raven?" gumam Wilona. Saat ini MC acara sudah mengundang 7 gadis yang memberikan jawaban tepat untuk naik ke atas panggung sehingga Vanda langsung mendorong Wilona supaya Wilona maju ke depan dan naik ke atas panggung. Wilona naik ke atas panggung sambil terus menatap ke arah Jenderal Besar Raven yang juga ternyata sedang menatapnya. Empat bola mata saling bertemu, saat Wilona menaiki tangga untuk naik ke atas panggung. Sekarang ini, sudah ada tujuh wanita cantik yang semuanya nampak antusias dan terus menetap ke arah Jenderal Besar Raven dan mereka semua dibariskan di panggung bagian kanan. Ketujuh wanita cantik ini menatap penuh harap ke arah Jenderal Besar Raven. Wilona juga menatap penuh harap ke arah Jenderal Besar Raven tapi kemudian sesosok wajah hadir dalam ingatannya. Sosok wajah itu membuat dia tidak lagi menatap penuh harap ke arah sang jenderal besar itu. Wajah yang tiba-tiba hadir dalam pikiran Wilona ini adalah wajah kakak angkatnya yang pernah sangat dia rindukan, yang pernah hilang selama 3 tahun dan kembali padanya pada hari kemarin. Karena itu, Wilona yang kembali pada lamunannya soal Daniel tidak mengetahui perkembangan di atas panggung. Ternyata MC acara mulai mengungkapkan apa yang menjadi persyaratan untuk lomba di tahap kedua ini dan Wilona yang tenggelam dalam lamunannya masih belum mengetahui apa persyaratannya hingga akhirnya MC acara sudah berada di depannya. MC acara membagikan sebuah kertas kepada Wilona. Wilona nampak kaget dengan pemberian kertas ini. "Ini ... apa maksudnya?" "Jenderal Besar Raven ingin tahu, pada saat biskuit itu diberikan kepada Jenderal Besar Raven, saat Jenderal Besar Raven masih kecil itu, bagaimana keadaan wajah Jendral Besar Raven?" "Tentu saja jawabannya mudah. Karena dia sedang--" "Jangan teruskan kata-katanya. Tuliskan jawabannya pada kertas ini dan jangan menjawab sekarang dengan kata-kata." Wilona melihat ke arah lain. Ternyata 6 orang wanita lainnya sudah diberikan kertas dan alat tulis dan nampak mereka sekarang sedang berpikir dan kemudian menuliskan sesuatu di kertas-kertas di tangan mereka itu. Wilona mengangguk kemudian dia mengambil kertas beserta alat tulis yang diberikan oleh MC acara itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD