BAB 6

1207 Words
VILMA POV Aku terpaksa membatalkan jadwal mengajar Karena Brady sudah membeli tiket pesawat ke Los Angeles. " Maaf Molly, sepertinya aku tidak bisa mengajar anakmu Karena minggu depan aku ada urusan penting" " Baiklah kalau begitu, jika Kau sudah bisa, tolong kabari aku" " Terima kasih atas pengertiannya" Setelah menghubungi Molly, Brady mengajakku pergi berbelanja ke mall. Aku tau ia sangat ingin memanjakanku Dan ia membelikan semua yang aku inginkan " Beli apa yang Kau butuhkan. Aku tidak ingin melihat calon istriku kekurangan apapun" " terima kasih sayang. Kau tidak perlu repot - repot membelikan sesuatu untukku" Brady tersenyum memandangku Dan ia sangat senang saat mengantarku ke salon Dan ia ingin merubahku menjadi wanita yang sangat cantik Dan anggun " Tolong rubah calon istriku menjadi wanita yang sangat cantik Dan anggun" " siap bos" Brady tidak bosan memandangku Dan ia sangat senang melihatku yang tampil berbeda. ia sangat takjub melihat perubahanku yang drastis Dan membuatnya terpana melihatku " Kau sangat cantik, sayang" " Benarkah? Kau pasti bercanda!" " Aku tidak bercanda! Kau memang cantik" Aku Dan Brady sama - sama memandang ke arah cermin Dan aku tidak percaya jika wanita di cermin itu adalah aku " lihatlah cermin itu. betapa cantiknya dirimu Dan aku semakin kagum padamu" " terima kasih sayang" " Ayo kita makan siang. Kau pasti sudah lapar" Akhirnya Brady mengajakku makan siang di restoran Italy Dan aku sangat senang bisa menghabiskan waktu dengannya. tiba - tiba ada seorang wanita yang menghampiri kami Dan aku sangat terkejut ketika ia menjambak rambutku Dan Brady berusaha menjauhkan wanita itu dariku " Daisy! menjauh dari hidupku! jangan pernah Kau mengganggu hidupku lagi!" " Aku sangat mencintaimu, Brady! aku jauh - jauh dari New York datang ke Jakarta hanya untuk bertemu denganmu! apa Kau tidak tau perjuanganku untuk bisa sampai ke sini tidaklah mudah Dan Kau seenaknya mengusirku!" " Aku peringatkan Kau sekali lagi! jika Kau masih mengganggu hidupku, lihat saja apa yang akan terjadi padamu!" Brady mengajakku pergi dari restoran Dan ia mengajakku makan siang ke tempat lain. aku melihat ia yang berusaha menahan emosi Karena perlakuan wanita itu terhadapku " sudahlah, Kau tidak boleh terbawa emosi. aku tidak ingin melihatmu seperti ini" " Maafkan aku, sayang. aku hanya tidak habis pikir terhadapnya yang berusaha menyakitimu. aku tidak ingin melihatmu disakiti oleh siapapun" " Aku tau sayang, Kau sangat mencintaiku Dan ingin melihatku terluka" Aku menggenggam tangan Brady Dan ia memandangku dengan tatapan sendu yang tidak pernah ia perlihatkan pada orang lain. Ia mencium buku jariku Dan rasanya aku tidak ingin berpisah dengannya Karena aku sangat mencintainya *** DAISY POV Aku mengikuti Mobil Brady dari belakang Dan ia ternyata pergi ke luar Kota. aku melihat di sekitar Jalan sangat sepi Dan akhirnya aku sengaja menabrak Mobil Brady dari belakang sampai aku melihat Mobil Brady menabrak pagar pembatas jalan. aku langsung keluar dari Mobil Dan melihat ke dalam Mobil Brady Dan melihat ia yang terluka cukup parah. lalu aku membawa Brady ke rumah sakit sedangkan aku membiarkan wanita itu berada di dalam Mobil Dan pergi meninggalkannya Beruntung setelah aku pergi, Ada seseorang yang menyelamatkan wanita itu Dan aku pergi sejauh mungkin sambal mencari rumah sakit terdekat. tidak beberapa lama aku menemukan sebuah rumah sakit Dan aku langsung membawa Brady untuk ditangani oleh dokter. tidak beberapa lama, aku melihat wanita itu dibawa oleh seorang pria Dan dokter langsung membawanya ke ruang operasi Aku melihat pria itu sangat khawatir Dan ia terlihat gusar. aku berusaha mendekati pria itu Dan ia terlihat terkejut melihat kedatanganku " Sepertinya anda terlihat sangat cemas. saya tadi melihat anda menolong seorang wanita. apakah anda mengenalnya?" " Aku tidak mengenalnya Dan aku menemukannya ketika ia mengalami kecelakaan Mobil. lalu aku langsung membawanya kesini." " tenang saja, saya yakin nyawanya pasti tertolong" " Kenapa anda disini? apa ada seseorang yang sakit?" " Kekasihku mengalami kecelakaan Dan aku langsung membawanya kesini" " Kebetulan sekali kekasih anda mengalami kecelakaan" Pria itu terlihat berpikir keras Dan sepertinya ia curiga jika Brady mengalami kecelakaan yang Sama dengan wanita itu " Anda jangan salah mengira. Kekasih saya tidak ada hubungannya dengan kecelakaan yang dialami wanita yang anda tolong" " Maaf saya tidak berpikir seperti itu. hanya saja sangat kebetulan mereka sama - sama mengalami kecelakaan" " Hanya kebetulan saja. ngomong - ngomong, saya belum memperkenalkan diri. saya Daisy. nama anda siapa?" " Saya Martin" " senang berkenalan dengan anda" Tidak beberapa lama dokter keluar dari ruang operasi Dan memberitahuku jika Brady membutuhkan donor darah " Nyonya, pasien membutuhkan donor darah" " Apa golongan darahnya?" " Golongan darah O" Tiba - tiba Martin menawarkan dirinya untuk menjadi pendonor Brady " Biar saya saja yang mendonorkan darah. kebetulan golongan darah saya O" " Baiklah, silakan anda saya antar untuk mendonorkan darah" Dokter mengantar Martin untuk mendonorkan darahnya Dan aku tidak menyangka jika ia seorang pria yang baik Dan mau mendonorkan darahnya untuk Brady. tidak beberapa lama, Martin kembali duduk di sampingku Dan aku mengucapkan terima kasih padanya " terima kasih Kau sudah mendonorkan darah untuk kekasihku" " sama - sama. lagipula aku terbiasa mendonorkan darahku untuk orang lain" Tidak beberapa lama dokter keluar dari ruang operasi Dan memberitahu Martin jika wanita itu berhasil diselamatkan Dan rasanya aku sangat ingin membunuh wanita itu dengan tanganku sendiri *** MARTIN POV Aku bersyukur ketika mendengar kabar jika wanita itu berhasil diselamatkan. Aku tidak bisa memaafkan diriku jika terjadi sesuatu pada wanita itu " Bagaimana keadaannya?" " Pasien berhasil diselamatkan meskipun ia mengalami pendarahan tetapi ia berhasil melewati masa kritis" " syukurlah kalau begitu" " kalau begitu saya permisi dulu" Setelah dokter itu pergi, aku melihat keadaan wanita itu dari balik kaca. ia terbaring lemah di atas ranjang Dan aku merasa iba terhadapnya. tiba - tiba Daisy menghampiriku Dan ia melihat wanita itu dengan tatapan sinis. aku merasa ia mengenal wanita itu tetapi ia bersikap seolah - olah tidak mengenalnya " Daisy, apa Kau mengenal wanita itu?" " maksudmu siapa? wanita yang Kau tolong itu? aku tidak mengenalnya sama sekali. kenapa Kau berpikiran seperti itu? apa aku terlihat seperti mengenalnya?" " Maaf jika pertanyaanku Salah" " tidak apa - apa. aku harus kembali ke depan Karena aku takut dokter memanggilku" Daisy pergi menjauh dariku Dan aku semakin curiga padanya jika ia mengetahui sesuatu tentang wanita yang telah aku selamatkan *** DAISY POV Hampir saja kedokku terbongkar jika aku tidak cepat menghindar dari Sana. aku tidak ingin Martin tau jika aku mengetahui tentang wanita yang ia selamatkan. aku duduk sambil menunggu dokter keluar dari ruang operasi. tidak beberapa lama, dokter memberitahu jika nyawa Brady berhasil di selamatkan " Kami berhasil menyelamatkan nyawa pasien Dan ia berhasil melewati masa kritis" " terima kasih dokter telah menyelamatkan nyawa kekasih saya" " kalau begitu saya permisi dulu" Aku langsung menjenguk Brady Dan ia terlihat sangat lemah Dan tidak berdaya. aku sangat menyesal telah membuatnya celaka sampai ia mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya. Aku mengelus rambutnya Dan menatap wajahnya yang sangat pucat. tiba - tiba kelopak mata Brady terbuka Dan aku sangat bahagia melihat ia yang siuman " dimana aku? kenapa Kau ada disini?" " Kau berada di rumah sakit" " Kepalaku sakit sekali" " Tunggu sebentar, aku panggilkan dokter" Akhirnya aku memanggil dokter Dan tidak beberapa lama dokter memeriksa Brady Dan memberinya obat agar ia istirahat " biarkan pasien beristirahat. ia tidak boleh terlalu Banyak berpikir" " terima kasih dokter" setelah dokter pergi, aku menyuruh Brady untuk beristirahat Karena aku tidak ingin melihatnya kesakitan " sebaiknya Kau beristirahat. aku janji tidak akan pergi meninggalkanmu" " terima kasih Kau bersedia menjagaku" Tidak beberapa lama Brady tertidur Dan aku menatapnya sambil mengingat pertama kali bertemu di sebuah bar saat aku bekerja sebagai wanita penghibur. ia sangat sopan terhadapku meskipun aku berusaha menggodanya Dan ia memberiku semua yang aku inginkan Dan saat itu aku bersumpah jika aku akan mengabdikan hidupku untuknya
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD