Pintu ruangan ini terbuka dan benar saja itu adalah sebuah kamar, tidak ada cahaya matahari sama sekali diruangan ini hanya penerangan yang sedikit temaram, kamar bernuansa hitam dan merah ini menambahkan kesan misterius dan menakutkan.
"Apakah mereka sedang menghemat listrik ?"
"Kau manusia ?" kata seorang maid itu mendekat, matanya sekilas berkilat aku hanya diam karena takut ada aura aneh yang kurasakan dari dirinya.
"Ini pakaian mu sana bersihkan dirimu" mereka menyiapkan baju dress tidur berwarna putih, lalu keluar dengan sedikit membanting pintu,itu sangat tidak sopan dan membuatku terkejut.
Saat mereka keluar tubuhku lunglai sangat lemas aku tak bisa membendung airmata ku lagi, Segera aku mengambil baju dan mulai membersihkan diri. Saat dibawah kucuran air yang sejuk mendinginkan tubuhku, rasa perih menghampiri pergelangan tanganku yang terluka ini sangat perih, tubuhku benar-benar penuh goresan luka.
Aku terdiam sebentar merasakan air yang menyentuh kulit dan rambutku, rasanya ingin mengakhiri hidup ku sekarang juga tetapi itu adalah tindakan yang tidak benar, aku harus hidup aku masih ingin hidup. Setelah semua selesai dengan hati-hati aku keluar dari kamar mandi, dan ternyata ada seorang maid yang langsung membungkuk padaku ketika kami bertatapan, Dia maid yang berbeda dari kedua orang yang tadi mengantarku dia begitu polos dan sepertinya dia baik.
"Nona. Saya ditugaskan Duke untuk mengobati luka anda"
Duke ? Siapa dia ?
Aku mengangguk dan duduk di sebuah shofa, aku baru sadar kamar ini memiliki ranjang yang bagus cahaya matahari masuk, jendela terbuka sepertinya maid ini membukanya sebelum aku keluar dari kamar mandi tadi dan ketika aku melihat sekeliling kamar ini memiliki interior yang sangat elegan dan tidak ketinggalan jaman, kulihat juga terdapat AC dan sebuah tv berukuran sedang, apa benar aku kemarin itu tersesat dihutan dan dibawa kedaerah ini ? Sepertinya orang-orang disini sangat kaya raya.
"Nona maaf tangan mu"
Aku menyodorkan tanganku, lalu dia membalutnya dengan hati-hati dia selalu memastikan aku tidak sakit dan baik-baik saja. Maid bernama lisa ini begitu baik, dia menawarkan ku makanan dan s**u hangat yang dia bawa, dia juga sangat telaten mengobati luka di tubuhku, aku jadi teringat dengan keempat temanku bagaimana mereka sekarang.
"Hemm, aku boleh bertanya sesuatu ?" Tanya ku padanya dengan hati-hati.
"Tanyakan saja nona"
"Ini dimana ?" gadis yang bernama lisa itu menghentikan aktifitasnya lalu menatapku.
"Ahhh ! kau pasti tidak tau ya"
"Ini adalah wilayah RHEINSBERG yang kemarin nona tinggali adalah istana Lord kami Lord elios, sedangkan yang tinggal di kastil besar ini adalah Duke Dominic anak dari Lord Elios, mereka sama-sama kejam nona harus berhati-hati" sambungnya lalu melanjutkan membalut luka di tanganku lagi.
"Duke ?"
"Ya. duke dominic, jika anda bertemu dengan nya jangan membantah dan turuti saja keinginannya agar kau selamat"
"Apa dia sekejam itu ?" Tanya anya lagi.
Lisa sepertinya mulai bingung bagaimana acaranya agar nona di hadapannya mengerti, karena bagaimapun juga lisa tau beberapa wanita yang mendekati duke dominic hanya ingin memanfaatkannya saja. Awalnya lisa berpikir bahwa anya adalah wanita yang merayu duke dan berakhir dikamar ini, namun lisa membuang semua pikirannya ketika mendengar pertanyaan- pertanyaaan yang dilontarkan anya, dia melihat anya hanyalah seorang manusia polos yang tersesat sampai ke rheinsbergh dan bertemu dengan duke dominic, sungguh malang sekali.
Aku benar-benar terdampar di dunia lain, apa mereka sebangsa dengan werewolf dan vampire yang pernah k*****a ? Tetapi semuanya kulihat seperti biasa benda-benda disini biasa ku lihat, Ya tuhan aku ingin keluar dari dunia aneh ini sekarang juga anya sempat ingin bertanya apakah mereka mahluk aneh, namun anya tidak bisa berucap seperti itu anya takut lisa marah dan membahayakan nyawanya disini.
"DUKE AKAN MEMASUKI RUANGAN INI"
Suara terdengar lantang dari balik pintu kayu berwarna coklat itu, lisa nama seorang maid itu dia dengan sigap berdiri tegap disebelahku, aku bingung sebenarnya apa yang akan terjadi. Pintu itu terbuka aura intimidasi sangat kuat pada orang yang memasuki ruangan ini. Saat mataku bertatapan dengannya, wajahnya begitu familiar bagiku, netranya merah surainya berwarna perak dia memiliki T zone yang tegas, dan ya dia tampan tapi mengerikan dalam satu waktu. Aku terus berusaha mengingat wajahnya aku benar-benar pernah melihat wajah itu sebelumnya tetapi dimana ?.
"KELUAR ! "
semuanya keluar, akupun ikut keluar siapa yang sudi satu ruangan dengan mahluk seperti dirinya !, Ya aku ingat dia yang mengigit leherku saat itu ! Tubuhku semakin gemetar dan ingin berjauhan darinya sejauh mungkin.
"Kecuali dirimu !" aku lantas berhenti tepat di dekatnya, tangannya dengan kuat menarik tubuh ku dan mengakibatkan wajahku berbenturan dengan d**a bidangnya yang keras, aku hanya bisa menjerit dalam hatiku kenapa pria itu harus menghentikan ku.
Dia menarik daguku dengan satu tangannya, dia menatapku tajam dan intens netra merahnya seperti menghipnotis tubuhku agar tidak bisa bergerak. Dia memiringkan kepalanya lalu mencium bibirku dengan rakusnya aku berusaha mengunci bibirku rapat-rapat dari mahluk ini dia mencuri ciuman pertamaku sial !.
"Aaarrgghhhhh ! "
Dia menggigit bibir ku hingga berdarah, tapi dia tidak melepaskan begitu saja ciumannya turun ke leherku aku benar-benar sudah tidak bisa mengontrol diriku, beberapa kali aku memukul dadanya tapi rasanya sia-sia. Dia mulai menciumi bagian leherku, lalu wajahku lagi. Saat dia menatapku sungguh aku merasa sangat kesal dan airmataku tak terbendung lagi dia hanya menatap dengan tatapan menusuk tanpa berpikir perasaan ku saat ini, namun tatapannya memabukan ku sialan.
"L-Lepaskan"
"Apa tadi ciuman pertama mu ?"dia bertanya seperti itu untuk apa? Aku benar-benar tidak bisa mengeluarkan suara.
"JAWAB !"
Aku hanya bisa mengangguk, dia mengeluarkan smrik yang membuat siapapun merinding jika melihatnya beberapa detik dia hanya menatapku tatapannya seperti sedang menelanjangi ku saja, sangat tidak sopan.
"Kembalikan aku, aku ingin pulang" ucap anya lemah.
"Pulang ? Jangan harap ! Kau akan terus disini sampai kau sendiri yang menginginkan kematian mu"
Dia menciumiku lagi lalu menancapkan taringnya dan menghisap darahku, ini sangat sakit dan membuat tubuhku lemas mataku mulai berat dia menghempaskan tubuhku ke lantai ini benar-benar dingin dan sakit.
"V-vampire ?"
Kesadaranku belum hilang sepenuhnya kata terakhir yang kudengar darinya adalah sebuah kata yang menyakitkan dan tak berperikemanusiaan, aku hanya bisa berharap untuk pergi dan meninggalkan tempat ini sekarang.
"Bersihkan mahluk lemah ini dan beri dia makan ! ketika sadar nanti"
Lalu beberapa maid membantuku tapi mataku benar-benar sudah berat, dan semuanya mulai gelap aku ingin sekali membuka mata namun rasanya begitu sulit kulakukan.
Pulang, Aku hanya ingin pulang.
.
Anya terbangun dimalam hari, dia sangat haus namun tidak ada air didalam kamar ini dia segera beranjak dari tempat tidur lalu berjalan keluar kamar dia tidak menggunakan alas kaki lantai yang terbuat dari marmer membuat kakinya begitu dingin, suasana didalam kastil berbanding terbalik dengan keadaannya diluar yang sedikit menakutkan. Didalam kastil sangatlah modern anya terus berjalan mencari dimana letak dapur berada namun kastil itu sedikit luas dan membuatnya kesulitan, dia terus menuruni anak tangga dan bersyukur dia menemukan dapur yang dia tuju.
"AAAAARRRRRRRHHHHHH"
Suara yang sangat menakutkan namun anya penasaran suara apa itu, anya segera membuka sebuah pintu dan ternyata itu pintu keluar dari dapur istana malam yang sudah larut dan angin yang berhembus cukup kencang dan dengan dingin yang menusuk kulit, anya berjalan keluar menapaki rerumputan dia benar-benar penasaran asal suara itu apakah ada yang terluka ?.
"Aaaaaaaaaaaaaa" teriak anya ketika tubuhnya terpental jatuh dan sudah berada dalam kungkungan sesosok pria berwajah menakutkan.
CRAAZZZZZZ
Darah mengotori wajah anya yang sangat syok, itu bukan darah anya melainkan darah dari sosok pria menakutkan itu pria itu dibunuh oleh seseorang yang tak in adalah dominic.
"Ck wajahmu berlumur darah si b******k masuk ke dalam tidak ada yang menyuruh mu keluar !" Ucap dominic sambil mencelik leher anya.
Anya benar-benar ketakutan tubuhnya gemetar dan tidak bisa menahan airmatanya, pria itu akhirnya meninggalkan anya tak berapa lama maid yang bernama lisa datang membawa anya untuk segera kembali ke dalam kamar, lisa juga membantu anya membersihkan tubuhnya. Anya benar-benar syok dan masih gemetar lisa berusaha menenangkan dan menemani anya tidur malam ini. Anya bertanya kepada lisa sebenarnya siapa yang dominic bunuh tadi, dan setelah mendengar jawaban lisa anya begitu terkejut karena yang dibunuh dominic adalah seorang vampire pemberontak.