Lost In Black Forest

1078 Words
Desa baden, 20:00 Cuaca malam ini sangat dingin, roy luci jason dan peter sedang berkumpul di dekat perapian, tak lama mr.luis datang dan duduk di tengah-tengah mereka, dia juga membawa nampan berisi teh hangat dan beberapa roti utuk mereka makan. "Mr.luis, apa benar hutan itu terlarang ?" luci membuka percakapan diantara mereka, mr.luis menghela nafas sebelum menjelaskan kepada anak-anak muda ini. "Ini cerita yang sudah turun temurun, dulu ada manusia yang bermaksud mencari kayu bakar untuk dijual. Dia masuk ke hutan itu terlalu dalam dan tidak ada kabar lagi dari orang tersebut" Luci merinding mendengar ceritanya dia sampai memeluk lengan peter, Sedangkan roy dan jason mendengarkan dengan seksama dan mengingat kembali teman mereka bagaimana anya sekarang, apakah dia bisa menjaga dirinya. Jason terus menyalahkan dirinya karena tidak bisa menjaga anya dengan baik, roy begitu dekat dengan anya mereka sudah berteman sejak sekolah menengah pertama. "apa mr.luis pernah masuk atau melihat jelas hutan itu?" Mr.luis menjawab tidak, karena mereka memang tidak boleh kesana, ada yang pernah mendengar geraman serigala, lalu ada manusia yang berada di batas hutan black forest itu dan sudah tidak bernyawa. Makanya tidak ada yang berani memasuki bahkan mendekat ke arah hutan itu. "Kalian istirahatlah dulu, pasti kalian lelah" Mr.luis menunjukan kamar yang akan digunakan mereka, luci tidur sendiri sisanya tidur bersama dalam sebuah kamar, jujur saja luci tidak bisa tidur dengan mudah cuaca yang dingin dan memikirkan nasib temannya yang belum ditemukan, ditambah mendengar cerita dari paman luis tentang tidak ada yang selamat di hutan itu luci benar-benar takut dan sedih.  "Anya semoga kau selamat, ya tuhan selamatkan teman ku, jika temanku selamat aku akan jujur kalau yang memakan kuenya di taman adalah aku tolong ya tuhan" luci berdoa dengan tangan gemetar.  . RHEINSBERG " Lord" panggil seorang perempuan dengan dres panjang hitam setengah d**a, dan dibagian bawah dress nya terbelah hingga memperlihatkan paha mulusnya.  "Kemari my lovely.." wanita itu berjalan lalu duduk dipangkuan sang Lord, dengan manisnya bibir merah menyala miliknya dicium dengan rakusnya oleh sang Lord vampire itu. sebelum dia mencium lehernya lalu menghisap darah wanita itu. Suara ketukan pintu terdengar dari balik pintu.  "Lord semua sudah siap" para maid bersiap menyiapkan keperluan tuanya, lord itu bernama Elios. Lord dari bangsa vampire, bagaimana dengan nasib wanita tadi ? wanita yang dihisap darahnya tak sadarkan diri dan dilempar ke lantai begitu saja. Beberapa maid mulai memasangkan jubah kebesaran sang Lord dan mahkota nya. setelah semua selesai dia keluar dari ruangannya dengan orang kepercayaannya, aura mengintimidasi sangat terasa saat sang lord mulai memasuki singgasana. "BAWA PARA PEMBANGKANG DAN PENYUSUP KE HADAPANKU " beberapa penjaga membawa pemberontak yang sudah ada di sel dengan tangan terikat tali mereka berjalan dengan ditarik begitu kasar. "Tunduklah kalian kepada sang Lord !" mereka berempat bersimpuh dengan tubuh gemetar, tak terkecuali seorang gadis dengan tubuh yang putih wangi darahnya begitu mengundang siapapun yang didekatnya. Ada dua orang yang membuka sel tahanan, gadis itu pria satunya sudah tidak tahan akan aroma darah yang dikeluarkan dari gadis itu karena tangannya terluka. "Lepaskan aku tolong" dengan suara lemah "Tidak, tidak akan ada yang hidup jika sudah bertemu Lord kami ! Ayo jalan !"  "Aaaaarrrrgghhhh...." satu orang penjaga itu tiba-tiba kehilangan kontrol dan akan menghisap lengan gadis itu, namun pria itu segera di tepis dan di sadarkan oleh temannya. "Kau lupa siapa yang membawa tawanan ini? Duke Dominic jika kau lupa !" Dominic ? Gadis itu diikat lengannya, lalu ditarik untuk menghadap pada Lord mereka, sebenarnya dimana dia ? Suasana nya begitu menyeramkan, jalan yang dilaluinya sangat menakutkan walau ada beberapa cahaya lampu namun tetap saja menakutkan untuk dirinya. Banyak hal ganjil yang dia rasakan mulai dari orang-orang aneh yang membawanya namun semua tidak bisa dia pikir dan telaah, karena tubuhnya sangat lelah dan terasa sakit. Saat mereka masuk ke ruangan yang ada singgasana nya mereka bersimpuh anya benar-benar takut dan tak menatap pada siapapun yang berada disana, suasananya semakin mencekam, anya merasa jika semua mata sedang tertuju padanya sekarang. "HUKUM MATI MEREKA" Ya tuhan, salah ku dimana? Aku hanya berniat mencari kayu bakar lalu dikejar serigala dan sekarang dihukum mati ? Ku mohon selamatkan aku, aku belum merasakan berlibur berdua dengan seorang kekasih, makan bersama, dan menikah.. "TIDAK DENGAN GADIS ITU, DIA MILIK KU" suara deep itu terdengar sangat mengintimidasi walau tak melihat wajahnya, tetapi aura dinginnya bisa anya rasakan. "Anak ku ?"ucap lord dari singgasana.  "Aku yang menangkapnya, biarkan dia dihukum di kediamanku" ucap pria yang berdiri tepat disebalah anya namun dia tidak berani untuk menatap orang itu, dia sedikit takut dan berhati-hati untuk bertahan hidup.  "Terserah padamu ambilah" kata lord elios kepada sang putera satu-satunya itu, dua orang penjaga membawa anya keluar lalu membawanya menggunakan sebuah mobil.  Selama diperjalanan dia hanya memikirkan caranya keluar dari disini dia benar-benar tidak ingin berada disini dan semakin jauh masuk ke dunia yang tak dia kenali, dia melihat keluar jendela  ternyata banyak sekali penjaga dan dia lupa bahwa tangan nya di ikat, Tak lama mobil mulai berhenti pintunya dibuka dan dia dipaksa turun ada sebuah kastil yang cukup besar namun terasa menyeramkan dari luar. Sebenarnya ada sebuah ide didalam otak cantik anya, melarikan diri misalnya, namun ketika dia melihat kebelakang banyak sekali orang berjas hitam senada dengan kaca mata yang mereka kenakan dan ide pelarian itu pasti sia-sia. "Jalan cepat !" Saat dia melihat sebuah kastil yang begitu menyeramkan dia bergidik ngeri dan semakin membatin, namun tak bisa dipungkiri juga bahwa didalam kastil ini banyak sekali benda-benda berharga berbeda dengan bayangannya, anya pikir kastil ini seperti kastil jaman dulu namun dia salah banyak sekali benda-benda elektronik seperti di dunianya bukankah ini tanda dia masih berada di dunianya bukan ? Lalu yang tadi itu apa ? Tidak mungkin dunia di serang zombie seperti di buku cerita kan ?.  "Bawa dia ke ruangan yang Duke perintahkan" dua orang maid itu menatap tajam kepada anya, lalu membawa anya ke sebuah ruangan. Tunggu kenapa tidak ke bawah tanah dengan sel jeruji besi?.  Hah sebuah kamar ?  Anya jadi teringat sebuah film vampire mereka akan membawa mangsanya ke kamar lalu membantainya hingga mati, yaampun anya benar-benar tidak bisa berpikir dengan baik, apakah ini hari terakhirnya melihat dunia kenapa dia sesial ini.  Dan yang membuat anya semakin tidak nyaman adalah tatapan yang sangat aneh selama perjalanan menuju ruangan ini, beberapa pasang mata menatapnya dengan intens dan sangat menakutkan mereka seperti ingin menerkam dirinya. "Bawa dia masuk ke dalam "  pria itu beberapa langkah dari anya, dia sedang berdiri bersama seseorang dengan berkas ditangannya dia begitu dingin menyuruh pada maid dan melangkah pergi. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD