Chapter 21

1996 Words

Erida luruh di lantai setelah mengakhiri percakapannya dengan Aditya. Tadinya ia memasuki ruangan pria itu, karena ingin mengantar kopi kesukaan pria itu. Aditya memang mempunyai dua kantor. Tapi, pria itu jarang menempati ruang kerjanya di gedung Akyas Property. Segala urusannya selalu diselesaikan di hotel itu. Namun, Erida harus menelan kekecewaan, karena Aditya tidak ada di ruangannya. Ia pun memberanikan diri untuk menghubunginya. Naas, Erida harus mendengar hal yang begitu mengoyak hatinya. Mungkin inikah yang dinamakan patah hati. Tepatnya patah karena cinta bertepuk sebelah tangan. Tanpa permisi kristal bening itu keluar begitu saja mewakili perasaan Erida yang begitu terluka. Sejak awal ia memang sudah jatuh hati pada Aditya. Bukan karena ketampanan atau kekayaan yang Aditya puny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD