Chapter 14

2534 Words

    Aditya melangkah dengan sebuket bunga lavender di tangannya, melewati setiap lorong-lorong rumah sakit. Ingin sekali ia berharap ini adalah hari terakhirnya ia melangkahkan kaki ke rumah sakit itu. Namun apa daya, wanitanya masih berada di sana dan entah sampai kapan.     "Hai, Sayang. Lihat, aku bawakan bunga lavender yang ada di ladang bunga kita. Maaf, ya, aku memotongnya tanpa meminta izinmu dulu. Kau tidak marah, ‘kan?" tanya Aditya sambil meletakkan bunga lavender itu di vas bunga yang berada di atas nakas sebelah brankar Bella.     Sebelah tangan Aditya terulur mengusap-usap kepala Bella. Perlahan pertahanan air matanya meledak dan cairan bening itu jatuh dari pelupuk matanya. Namun, ia segera usap. Ia tidak boleh lemah. Ia harus kuat demi orang yang dicintainya. Sayang? Cinta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD