BAB 20

1754 Words

"Baiklah. Pergilah. Marni. Jaga Kinarsih dengan baik. Aku akan mencari kalian nanti." Wak Yanto tetap menahan istrinya. "Terimakasih banyak, Wak," ucapku mengusap air mata. Aku lalu berlari ke kamar. Tak ada yang bisa kubawa dalam situasi genting seperti ini. Kuisi baju-bajuku seadanya bahkan baju bagus dari Badai sama sekali tak kusentuh lagi. Biarlah menjadi abu bersama masa lalu yang ditinggalkannya untukku. Kotak hitam kecil itu, berisi cincin nikah itu, aku berlalu meninggalkannya. Namun ketika kakiku selangkah di luar pintu, aku berbalik arah mengambilnya. Entahlah. "Ehh ... berhenti kamu, Kinarsih?! Mau kemana kamu ha?!" tanya Wak Erni dengan wajah garangnya. "Sudah jelas kan, Wak. Arsih mau ikut Bi Mar pulang. Maaf, Arsih sudah banyak salah." Terlihat wajah Wak Erni pias.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD