64. Kak Ravin!

1227 Words

"Hanya dengan sebuah luka akan menghancurkan ribuan kenangan indah. Itulah sebabnya memaafkan seseorang tidak akan pernah mudah." Nara Lovata Edrea. *** "Aaaarght ... Rei tidak pernah berubah. Dia selalu kasar dan bertindak arogan." Anton mengeram kesal. Anton memegang pipinya yang terasa nyeri dan bengkak. Rei benar-benar memukulnya dengan keras. Aroma darah terasa di ujung lidahnya. Membuat Anton pada akhirnya harus membuang darah tersebut dari mulutnya. Pipinya koyak akibat pukulan keras Rei. "Huft, padahal aku sudah jauh-jauh ke sini. Tuan besar pasti marah padaku." "Apa nasibku memang menyedihkan begini. Sepertinya malam ini tidak akan berakhir dengan pukulan Rei saja. Aku pasti kena omel habis-habisan dari tuan besar." Anton menghela napasnya dalam. Ia pasrah dengan apa yang ha

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD