"A -- Abang?" tanya Kezia sedikit terkejut lalu menghapus air matanya dengan kasar.
"Aku bisa jelasin, Bang," ucap Kezia kembali.
Arman melepas belaiannya dan segera naik ke atas ranjangnya untuk duduk di sebelah Kezia.
"Abang, Cia mohon, jangan salah paham," ucap Kezia kembali dengan sedikit memelas.
Wajah Kezia saat itu benar - benar merah menandakan ia seakan malu dan menyesal. Namun, Arman tetap diam tak tak meresponnya sama sekali.
Kezia mengambil lengan Arman dan langsung duduk diatas pangkuan Arman.
"Abang," ucap Kezia kembali lalu segera membelai d**a Arman.
Lagi dan lagi Arman hanya bisa diam, membuat Kezia semakin merasa bersalah.
Kezia pun lalu menyandarkan kepalanya di d**a bidang Arman dan mulai terisak disana.
"I -- itu cuma masa lalu, Bang. A -- aku emang pernah suka sama Pak Hendra tapi itu dulu," ucap Kezia dengan sendu.
Arman hanya menghembuskan napasnya kasar lalu membelai lembut pucuk kepala sang istri dan memeluknya.
"Kalau sekarang?" tanya Arman sedikit menggoda.
"Aku udah punya kamu, Bang, dan aku juga sayangnya cuma sama kamu," jawab Kezia sambil mengangkat wajahnya.
Arman pun tersenyum lembut dan mengangguk, lalu segera kembali memeluk tubuh wanitanya itu.
"Aku sayang sama kamu, Ci dan aku takut kehilangan kamu. Entah kenapa, sejak pertemuan itu, aku gak pernah bener-bener bisa ngehapus bayangan kamu di benak aku. Aku selalu berharap bisa ketemu kamu lagi entah cepat atau lambat," ucap Arman kemudian.
"Hm yakin? Padahal dulu keknya dia kesel banget sama aku, eh sekarang samanya, sama-sama bucin haha," ucap Kezia sedikit meledek dan malah mendapat jitakan dari sang suami.
"Bener-bener yah, punya istri, kadang waras kadang bikin emosi haha," kekeh Arman dan diikuti oleh Kezia.
Kini, keduanya pun kembali tertawa bersama-sama lagi.
Mereka kembali bercengkrama, bercerita tentang game yang menjadi pundi - pundi rupiah untuk Arman dan juga tentang kegiatannya.
Ternyata, selain untuk joki game, online shop yang di kelola Arman juga menyediakan top up diamond dan skin dengan harga yang cukup miring.
Tak hanya game MLBB saja, namun juga untuk beberapa game mobile lainnya seperti FF, PUBG, Roblox, bahkan termasuk game yang sering Kezia mainkan yaitu Love Nikki.
Yah, Kezia juga ternyata suka bermain game online sebagai pelepas bosan dan suntuk. Game yang biasa Kezia mainkan berupa game dress up. Dan dari sana pula, ia kini memiliki teman main yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Beberapa teman di satu Kota Jakarta pun pernah melakukan meet up bersama-sama.
Namun, untuk urusan top up, biasanya Kezia hanya melakukannya saat ada Mega Event yang bisa menghabiskan sekitar 1 - 1.2 juta per gaunnya.
Tak lama mereka bercengkrama, hp Kezia pun berdering menandakan ada panggilan.
"Nomor siapa ya?" tanya Kezia karena nomer itu tak ada di kontaknya.
"Mungkin dari KEA," jawab Arman dan mendapat anggukan dari Kezia.
Kezia pun lalu mengangkat telpon itu dan benar saja, ternyata itu adalah pegawai dari KEA yang ingin mengantar pesanan milik Arman dan sudah berada di depan rumahnya.
Setelah menutup telponnya, Kezia dan Arman pun segera turun ke teras untuk bertemu dengan pegawai itu dan sekalian meminta mereka untuk membawa langsung ke dalam kamar milik Kezia.
Setelah pegawai itu pergi, barulah Kezia dan Arman saling membantu membereskan tempat untuk menaruh meja dan juga kursinya.
Seperti keinginan Kezia di awal, untuk meja akan di taruh di jendela dekat dengan balkon, agar bila bosan, bisa langsung memandang langit malam dari sana tanpa harus keluar dahulu.
Setelah membereskan itu semua barulah mereka berdua kembali beristirahat dan tidur.
***
Malam harinya, Arman kembali sibuk dengan komputernya. Merakit sebagian komputernya yang tadi belum sempat terpasang sempurna.
"Ci, kalau masang wifi di kamar gimana?" tanya Arman sambil memainkan komputernya.
"Kan ada wifi, Bang. Emang, kurang kenceng?" tanya Kezia penasaran dan mendapat anggukan dari Arman.
"Kurang sih kalau kata aku mah. Apalagi kalau udah mulai ngonten di utube lagi, jaringan harus kenceng dan stabil," jawab Arman.
Kezia nampak berpikir sebentar lalu mengangguk setuju.
"Tapi, kalau yang ini Abang yang bayar ya, soalnya aku udah bayar bulanan wifi rumah yang 250ribu," ucap Kezia dan Arman pun nampak mengernyitkan dahinya.
"250ribu? Berapa mbps?" tanya Arman penasaran dan mendapat gelengan dari Kezia.
Kezia sangat buta soal itu, yang terpenting ia bisa internetan dengan lancar dan bebas lemot. Hanya itu saja yang ada di pikirannya. Sangat berbeda dengan Arman yang memang semua yang ia lakukan berhubungan semua dengan internet.
Arman hanya bisa menghembuskan napasnya kasar dan menggeleng pelan, sedangkan Kezia hanya bisa terkekeh saja.
"Hp jangan lupa tuker, Ci," ucap Arman kembali dan lagi-lagi hanya mendapat anggukan dari Kezia.
Kezia pun lalu mulai memindahkan aplikasi yang ada di hpnya ke milik Arman, begitupun sebaliknya.
Arman menyerahkan semuanya kepada Kezia karena Arman mulai kembali sibuk dengan akun utubenya.
Malam itu, di lalui oleh keduanya dengan kesibukan yang berbeda, hingga tak terasa malam pun kian larut.
Arman yang tengah sibuk dengan akun utubenya tak memperhatikan Kezia sama sekali, hingga akhirnya, saat rasa haus mulai mendera, barulah Arman bangkit dari duduknya dan melihat keadaan sang istri.
Ia melihat Kezia yang sudah terlelap saat itu sambil tangannya memegang hp Fold miliknya.
Arman pun segera menghampiri sang istri yang tertidur dan membenarkan posisi tidurnya.
"Maafin aku ya, Ci, kalau aku hari ini nyuekin kamu gitu aja," ucap Arman merasa bersalah lalu membelai lembut pucuk kepala sang istri.
Arman pun lalu mengambil hp miliknya dan Kezia dan hendak menaruhnya di atas nakas. Namun, tanpa sengaja, ia melihat chat dari seseorang di hp Kezia.
Awalnya, Arman tak menggubrisnya, namun foto profil di kontak itu membuat jiwa penasarannya meronta - ronta.
Arman pun akhirnya melihat pesan itu, dan membuka WeA milik Kezia yang memang tak ia privasi.
[Kamu benar, Ci. Gak seharusnya kita saling memiliki perasaan satu sama lain. Terimakasih karena sudah mengisi hari-hari saya selama ini. Saya harap, semoga kamu bahagia dengan lelakimu itu. Mari kita tutup kisah kita, good night, see you tomorrow, Ci ?]
Deg!
Arman membuka poto profil WeA itu, dan seketika, persendiannya pun mulai melemah dan tiba-tiba menjadi lunglai tak berdaya.