Dari semua waktu yang terlewat (Tiga tahun masa SMA) Daru tidak pernah sadar... Mengapa dirinya tersenyum saat memandang gadis itu diam-diam. Mengapa matanya selalu tertuju pada gadis itu segera ketika mendengar suaranya, atau mengapa dirinya bahagia hanya sekedar memandangi tanpa berkedip setiap kali gadis itu asik berinteraksi dengan kawan-kawannya. Daru hafal dengan sendirinya... Bagaimana cara gadis itu tersenyum, bagaimana setiap helaian bulu mata lentik itu berkedip, atau bagimana setiap kali gadis itu memberi respon pada orang-orang di dekatnya. Sayangnya, Daru tidak pernah menyadari... Bahwa setiap interaksi yang Sani arahkan padanya adalah buah dari kerja keras seseorang yang menahan perasaan. Bahwa dari setiap kata yang Sani lontarkan ada sesuatu yang perlu dijabarkan. Atau

