Hari-hari berikutnya datang seperti biasa. Aluna sibuk dengan pekerjaan. Tetapi ada yang berubah. Bukan dunia sekitar, melainkan di dalam diri. Ruang tertutup itu kini perlahan terbuka kembali. Pagi harinya lebih berwarna karena mendapat ucapan selamat pagi disertai dengan foto atau video Sagara yang Ervan kirimkan. Aluna terkekeh sembari melihat deretan foto yang memenuhi galeri ponsel. Sagara dengan segala eskpresi yang lucu dan menggemaskan. "Lagi liat apa sih, Sayang? Ibu lihat dari tadi kamu senyam senyum sendiri," komentar Nina seraya mengintip. Aluna tersenyum sambil memperlihatkan ponsel pintar pada sang ibu. "Cuma liatin foto Saga, Bu." Binar ngambil telepon genggam itu. Kamu dapat foto sebanyak ini dari mana?" "Dikirimin sama ayahnya Saga." Nina menatap sang anak untuk beb

