23. ISUS

1104 Words

"Kenapa kamu?" Yeni menatap aneh pada putranya yang sempat ia lihat melompat girang. Ervan salah tingkah. "Anu ... itu ... emm ... aku seneng soalnya demam Saga udah turun. Semoga dia sehat terus," cengirnya sambil memasukkan ponsel ke dalam saku celana. "Benarkah?" Yeni menatap ragu. Ervan mengangguk. "Kalau Mama gak percaya, Mama periksa aja sendiri. Tapi pelan-pelan. Dia lagi tidur. Tadi abis aku kasih obat." Yeni tidak menyahuti. Berjalan mendekati ranjang tidur di kamar putranya. Sang cucu sedang tidur di sana. "Benar 'kan? Dia udah nggak demam lagi." Ervan menghampiri ibu yang sedang memeriksa keadaan putranya. "Syukurlah kalau Saga udah gak demam lagi. Tadinya Mama pikir kalau dia masih demam juga, Mama mau panggil dokter." Yeni merasa lega. "Aku rasa gak perlu, Ma. Mungkin S

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD