Bab 12: Orang pertama yang tahu

1150 Words
*Membaca Al-Qur'an Lebih Utama* Sejatinya sepandai-pandainya menyembunyikan bangkai, pasti akan tercium baunya, sama halnya yang sedang dialami Kemala hari ini, sudah menjalani hubungan selama empat bulan lamanya yang sembunyi-sembunyi, tetap saja pada akhirnya ada yang tahu dan berakhir dengan seperti sekarang. Awalnya Kemala memasang hasil tangkap layar percakapannya dengan Adi, tanpa disadari ada salah satu penulis yang mengenali wallpaper ponselnya, dan yang paling menegangkan adalah foto yang berada di wallpaper ponselnya merupakan pas foto Adi yang duduk di kursi sedang mengenakan baju berwarna putih, dan kenapa teman penulisnya yang sudah seperti kakak sendiri itu bisa mengetahui jika itu Adi? padahal ia sudah menutup wajah pemuda itu dengan stiker buaya, tetap saja diketahui oleh Ara yang baru ia sadari memiliki ketelitian yang patut diacungi jempol. Ara Kamu ada hubungan apa sama Adi, La? eh itu Adi bukan sih? Kemala yang sedang berada di kamar mandi menjerit seketika, hampir saja dirinya loncat dari atas closet dan menghentikan proses metabolisme tubuhnya dengan membuang zat-zat sisa makanan yang kemarin ia makan. Jantungnya berdegup dengan kencang, bukan ia malu memiliki kekasih seperti Adi, tapi lebih takut jika hubungan mereka akan terbongkar di grup dan di penulis lain, akan menjadi buah bibir yang membuatnya tidak lagi nyaman untuk berinteraksi dengan yang lainnya. Memasang benteng stay cool, Kemala mengetikkan balasan untuk pertanyaan dan pernyataan Ara yang sudah ia anggap sebagai kakak sendiri itu, memang ini si Adi sudah terkenal kebuayaannya sampai-sampai foto candid nya saja ada yang mengetahuinya meski sudah ia tutupi. "Hah, kok bang Adi sih, Kak." Asli, ini adalah jurus andalan Kemala ketika hendak menutupi sesuatu, memasang tingkah polos dan berpura-pura tidak tahu, sehingga lawan bicaranya merasa yakin jika Kemala tidak terlibat apa pun. Ara Iya, itu Adi soalnya aku pernah lihat foto itu di profil f*******:. Kemala semakin ketar-ketir, ia sepertinya salah memilih foto. Kenapa ia harus menggunakan foto itu coba? Kalau sudah begini ia sendiri yang repot dan ketakutan. Ara La, ngaku gak? itu Adi kan? "Iya kak, tapi kakak jangan bilang siapa-siapa dulu. Cukup kita yang tahu soal ini," ujar Kemala yang pada akhirnya memilih memberitahukan masalah ini kepada Ara sebab ia sudah tertangkap basah oleh Ara dan tidak bisa lagi mengelak, dari pada kucing-kucingan lebih baik ia menceritakan secara langsung, paling tidak ia bisa memiliki teman curhat jika sedang bermasalah dengan Adi. Selepas memberitahukan perihal hubungannya kepada Ara, Kemala menghubungi Adi yang kebetulan sedari tadi dengan online dan asyik rusuh di grup. Ia memutuskan untuk diam saja tanpa memberitahunya kepada Adi, toh paling tidak ia memiliki mata-mata hahaha... "Mas, Mala daftar penulis tetap ajalah yah?" Kemala mengirimkan pesan kepada Adi, ia berniat mengikuti jejak sang kekasih yang sudah resmi menjadi penulis tetap yang di kontrak selama 36 minggu atau kurang lebih 3 tahun lamanya, kebetulan persyaratan menjadi penulis tetap sedikit lebih diringankan. Mas Yaudah, bagus malah. "Emang gak papa yah? Bahkan Mala belum ada cerita yang lolos buat ikut dayli." Balas Kemala yang khawatir akan keputusannya yang terkesan seperti nekat. Ia masih terhitung penulis baru dan sudah dengan berani mendaftarkan diri menjadi penulis tetap yang ia tahu jika memliki beban lebih banyak lagi. Mas Yah gak papa lah, emang ada larangan penulis baru gak boleh gabung? gak ada kan. Kemala membenarkan, ia juga tidak membaca peraturan berapa lamanya menjadi penulis dalam persyaratan yang tertera dalam poster pengumuman yang baru saja di share oleh editornya. Tapi tetap saja rasa takut untuk menjadi perbincangan banyak orang membuat Kemala harus memikirkan ini berulang kali. Mas Lagian lumayan kan, bisa dapet gaji tambahan. "Iya sih, Mas. Tapi tetep aja takut nanti di tengah jalan gak sanggup." Ada sedikit rasa geli di hatinya ketikan harus memanggil Adi dengan sebutan "Mas" yang menjadi ciri khas pasangan bersuku jawa, ia sudah terbiasa mendengar abang dan adek, lalu kini harus memanggil Mas yang sebenarnya atas inisiatif diri sendiri lantaran merasa sangat tidak sopan jika memanggil Adi dengan nama ataupun dengan Bang yang sudah biasa ia sematkan untuk teman lelakinya. Mas Yaudah pikir-pikir dulu. Kalau udah pasti baru daftar. Kemala yang membaca pesan milik Adi seakan langsung tercetus di otaknya untuk menjahili kekasihnya yang memiliki sifat tenang dan sabar yang luar biasa dalam memahami sifat labilnya. "Ikan lele ikan belut, yok lek gelut!" Kemala sedikit terkekeh ketika pesan yang baru saja ia kirim itu langsung centang biru. Mas Moh, gak usah ngada-ngadi. Gak ada masalah malah ngajak gelut. Kemala kembali tertawa di kamarnya tanpa menyadari jika si bocil tuyul anak an sudah bangun dan tengah merangkak ke arah dirinya, hampir saja ia balik badan dan menghantam tubuh mungil yang baru saja bisa merangkak itu. Lagian yang yang meletakkan adiknya di sini? Gak tahu apa kalau dirinya sedang berbucin ria secara virtual. Mas Love you : Kemala mengernyitkan dahinya heran begitu membaca pesan Adi yang tidak seperti biasanya, ia malah was-was jika sedari tadi yang berkirim pesan dengannya bukanlah Adi yang sesungguhnya, melainkan titisan roh jahat yang menyamar menjadi kekasihnya itu. "Mas, oke kan? gak lagi kerasukan kan?" Balas Kemala tanpa membalas ungkapan cinta dari seorang buaya bucin seperti Adi. Meski harus ia akui jantungnya juga sedang tidak baik-baik saja sekarang. Mas Maksud mu aku kesurupan gitu? "Yah enggak, cuma kan bingung aja gak kayak biasanya gitu, makanya heran." Mas Love you: Kemala kembali mengernyitkan dahinya heran, ini kenapa Adi malah menyeramkan sih, sedari tadi love you love you an mulu, bikin ia parno sendiri jadinya, bayangin aja yang biasanya doi jarang ngasih kabar sekalinya chat fast respon malah kayak orang kesurupan gini. "Gak baca gak lihat." Mala Membalasnya dengan terkekeh, setidaknya sedikit mencairkan suasana yang menjadi panas akibat pesan dari Adi. Sudah lama ia tidak mendapatkan pesan seperti ini, terakhir hubungannya dengan pemuda asal Cirebon berakhir tragis lantaran si doi lebih pilih perempuan yang sudah Mala anggap sebagai kakak sendiri, dan hubungan yang ia jalani juga bukan hubungan sehat seperti kebanyakan orang, sudah LDR, tiap hari harus mendengar cacian dan makian, dan bodohnya lagi ia malah bertahan sampai tiga bulan lebih lamanya, memang Kemala Sari itu paok. Mas Oh, Yaudah kalau gak lihat aku hapus lagi, Toh gak liat dan gak baca yah buat apa kan. Jleb! "LAH KOK NGAMOK!" Kemala menelan ludahnya kasar begitu membaca balasan dari Adi yang sepertinya sedikit marah akibat balasannya barusan, ia yang awalnya merasa tenang mendadak panik karena Adi tidak pernah ngamuk sebelumnya, baru saja ia ngajak berantem eh sekarang si buaya malah ngambek minta dibujuk, tapi serius demi apa pun. Hubungan mereka hampir berjalan lima bulan, tetapi selama itu tidak pernah ada cekcok maupun perdebatan yang membuat mereka saling mogok bicara atau saling adu kebenaran masing-masing. Makanya Kemala sebenarnya sedikit heran, saat pertama kali tahu jika Adi merupakan anak pertama, ia sudah pesimis terhadap hubungannya, sebab seperti kata orang dulu jika anak pertama bertemu anak pertama maka akan terjadi perang dunia ke tiga. Dan itu sama sekali tidak terjadi di hubungan mereka. Mereka hebat, kan? LDR, sama-sama anak pertama, sama-sama b****k. Tapi gak pernah gelut, haruskah Kemala patut berbangga akan hal ini, guys...?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD