Tidak disangka jika laporan keuangan Javas sebelum ia ambil alih begitu menyedihkan. Pantas saja jika Javas kemudian nyaris hancur karena bangkrut, ternyata lebih dari setengah pendapatan Javas dibawa kabur oleh satu owner lainnya. Gibran melepas kaca mata bacanya, menaruh di atas meja kemudian. Diskusi yang dia lakukan bersama arsitek baru yang nantinya akan bertanggung jawab terhadap pembangunan mess karyawan Javas, memakan waktu cukup banyak. Gibran memang berencana membuatkan mess karyawan, walaupun tidak terlalu besar dan akan menggunakan syarat tertentu bagi yang ingin menempati kamar di mess. Rencana itu muncul karena dari cerita Dheo kepada Septian kala sahabatnya itu ke Jogja beberapa waktu yang lalu, kebanyakan dari karyawan Javas adalah perantau. Karena Dheo dulu merekrut adik

