Harusnya Gibran sudah tertidur dari beberapa saat yang lalu, namun sebuah panggilan di tengah malam membuat Gibran harus rela turun dari kasurnya, meninggalkan rumah dan berkendara ke sebuah hotel. Hotel yang sempat dia jadikan tempat menginap beberapa bulan yang lalu. Alasannya adalah karena beberapa saat tadi, nomor Adi menghubungi dirinya. Namun begitu Gibran mengangkat panggilan itu, Adi malah meracau kemudian tertawa-tawa. Tebakan Gibran, pria yang sudah dia anggap sebagai adiknya sendiri itu tengah dalam keadaan mabuk. Namun yang membuat Gibran bingung adalah apa alasan Adi sampai mabuk di saat pria itu terlihat bukan tipe orang yang gampang mabuk. Gibran tidak masuk ke parkiran basement, dia memilih membiarkan saja mobilnya terparkir di halaman depan lobi dengan dia yang langsung

