27

1523 Words

"Gue bersumpah kalau gue baik-baik aja. Bentar lagi lo udah harus take off, Gi." Gibran menggeleng dengan gusar. Hari ini memang jadwalnya untuk terbang ke Jogja, namun melihat Septian yang sakit seperti ini bagaimana mungkin dirinya bisa pergi begitu saja? "Tapi lo--" "Ada Ibu yang jagain gue, lagian memangnya kalau lo terus disini lo mau ngapain? Lo mau nemenin gue sepanjang hari sepanjang malam kayak di film-film? Gue engga terharu, yang ada gue malah merinding jadinya. Jadi sebelum kesabaran gue habis, lebih baik lo cepet berangkat. Gue engga mau kalau harus ngatur ulang jadwal lo," tandasnya. Gibran mendesah berat, akhirnya dia kemudian menyerah. Menoleh ke arah meja kecil yang ada di samping tempat tidur Tian, dia kemudian berujar, "Lo harus makan banyak biar cepet sembuh. Kabar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD