28

1558 Words

Gibran langsung tersenyum saat melihat Adi melambaikan tangan ke arahnya begitu Gibran muncul di pintu penjemputan. Dia memang sengaja menghubungi mahasiswa itu untuk kembali menjadi supirnya sementara waktu. Bahkan sebelum dia berangkat ke Jogjakarta, Gibran sudah meminta Adi untuk mencarikan rumah yang bisa Gibran kontrak dan juga mobil untuk dirinya selama bekerja di Jogjakarta. Dan syukurnya pria satu ini benar-benar dapat diandalkan dengan baik. "Apa kabar, Mas?" tanya pria itu dengan senyum lebar. Gibran mengangguk, membalas jabat tangan Adi. "Saya baik. Cuma ternyata lumayan capek juga ya perjalanannya. Mana saya ngantuk juga," jawabnya. Adi tertawa, membawa koper besar milik Gibran kemudian. "Saya sudah beresin rumahnya, Mas. Jadi Mas Gibran bisa langsung istirahat begitu sam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD