"Kamu kayaknya agak pucat. Kamu baik-baik aja?" Pelita menoleh, membagi senyum dengan Tari dan juga Delia. Kedua teman dekatnya itu menatap dirinya dengan tatapan cemas, seakan Pelita tengah sakit parah. "Aku cuma lagi datang bulan. Kan biasa kalau datang bulan pasti begini," jawab Pelita. Perutnya terasa tidak baik sejak semalam. Kinta bahkan terbangun tengah malam karena merasa nyeri yang luar biasa dari perutnya. Ia merebahkan diri di atas meja, matanya sedikit terpejam karena mengantuk sudah terjaga semalaman. "Mau pulang aja? Nanti aku yang izinin," tanya Delia khawatir. Dengan senyum kecil, Pelita menggeleng. "Aku mau istirahat sebentar dulu sebelum masuk ngajar lagi," katanya pelan. Setelahnya kantuk benar-benar menyambutnya dengan tenang. Ruang guru yang tadi terasa berisik

