"Gagal kan? Bahkan gue bisa nyebut ini lebih dari gagal karena lo bahkan melarikan diri." Di layar ponsel berukuran 6.5inch itu, wajah Tian terlihat frustasi. Tangannya mengusap wajah dengan kasar sambil menatap jengah ke arah Gibran yang malah bersandar santai di kasur hotelnya.
"Gue bukan melarikan diri, gue cuma shock karena dia mirip banget sama yang di mimpi gue. Bedanya adalah, dia pakai jilbab pas ketemu sama gue," kilahnya.
Gelas yang sedang ia pegang, ia goyangkan perlahan hingga menimbulkan bunyi dentingan antara es batu dan pinggiran gelas.
Tian berdecih, "Alasan. Padahal sebelumnya lo udah sempet gue kasih tunjuk fotonya. Mana bisa sampai seterkejut itu sampai melarikan diri," cibirnya.
Kali ini Gibran berdecak, tangannya dengan susah payah meletakan gelas yang dipegangnya
