Satu minggu penuh Lang Buri bersama dengan ayahnya, kebersamaan itu memunculkan perasaan Lang Buri kepermukaan.
Yang sebelumnya Lang Buri sangat tidak mengakui ayahnya, kini ia mulai sadar bahwa dia dan ayahnya memiliki banyak kesamaan, dan hal itu membuat hati Lang Buri gembira.
Malam itu pukul 20.40 ayahnya berniat untuk berpamitan dengan Lang Buri, dia langsung ke kamar Lang Buri, disana Lang Buri sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya di sekolah.
Namun karena takut mengganggu Lang Buri yang sedang fokus itu sang ayah tidak jadi berpamitan dengan Lang Buri, sang ayah hanya menitipkan pesan kepada ibunya.
"Apabila Lang Buri sudah selesai mengerjakan tugas rumahnya sampaikan salam pamit ku ya!" Ucap ayah kepada Ibu.
"Baiklah nanti akan ku sampaikan!, kenapa tidak kau katakan langsung saja kepadanya?" Tanya ibu dengan raut muka heran.
Sang ayah pun memegang pundak ibu dan berkata
"Aku tak mau melihat wajah tak rela dari anakku karena itu nanti akan membuatku sedih dan tak bersemangat, dan juga aku tidak mau Lang Buri menjadi tidak fokus mengerjakan tugasnya!" Ucap Sang ayah.
"Baiklah kalau itu maumu aku mengerti" Jawab ibu dengan nada pelan.
"Yasudah aku akan pergi sekarang!"
"Hati-hati jangan ceroboh!" Dengan tegas ibu memperingati ayah.
"Iya-iya" Ucap ayah dengan tersenyum.
Ayah pun mencium kening Ibu lalu langsung pergi menuju ke markas untuk memimpin pasukannya kembali.
Setelah 1 jam ayahnya pergi Lang Buri meminta ibunya untuj dibuatkan s**u hangat.
"Ibu, apakah sedang sibuk?bisa tolong buatkan aku s**u hangat?" Teriak Lang Buri dari kamar.
"Baiklah sebentar ibu buatkan dulu, kamu tunggu saja di kamar.
Tak lama kemudia s**u coklat hangat sudah selesai dibuat san segera diantar oleh ibunya.
"Ini susunya, Anak pintar sudah selesai semuakah tugasmu?" Tanya Ibu
"Sudah bu barusan sekali" Jawab Lang Buri.
"Ibu apakah ayah sedang menonton tv? aku ingin menanyakan sesuatu padanya" Tanya Lang Buri.
Sang ibu sedikit gelisah karena sepertinya Lang Buri masih mengharapkan ayahnya ada disini sesuai dengan apa yang sampaikan sang ayah.
"Ayahmu sudah berangkat sejam yang lalu untuk kembali ke markasnya!" Jawab Sang Ibu.
"Mengapa dia tidak berpamitan terlebih dahulu kepadaku?" Ucap Lang Buri dengan nada kesal.
"Dia tidak mau menganggumu yang sedang fokus mengerjakan tugas!" Jawab Ibu dengan tersenyum.
Wajah Lang Buri sedikit mengkerut menunjukan dia tidak senang dengan perlakuan ayahnya kepadanya.
"Aku bisa menunda tugasku sebentar kan" Ucap Lang Buri dengan nada keras.
Lang Buri langsung pergi ke tempat tidurnya dan menutupi seluruh badannya dengan selimut, sang ibu yang melihat anaknya seperti itu langsung mendekapnya berusaha menenangkan suasana hatinya.
Seminggu penuh Lang Buri suasanan hatinya tidak baik, dia menjadi sedikit murung, di hari ke delapan Lang Buri sudah mulai kembali ceria dan mulai bersemangat lagi ketika berangkat sekolah dan belajar.
Upaya sang ibu membuahkan hasil, dengan membelikan Lang Buri sepeda baru suasana hatinya menjadi baik kembali.
Bagaimana tidak senang Lang Buri karena sepeda yang di belikan ibunya adalah sepeda keluaran terbaru pada saat itu dan dia berpikir hanya dia saat itu yang mempunyainya.
Dua minggu berlalu, dan tak terasa sudah dua bulan berlalu, Lang Buri sudah tidak terlalu kepikiran dengan ayahnya dan sudah mulai bergeser kembali fokusnya kepada belajar dan bermain.
Lang Buri bermain dengan seorang temannya bernama Alfi dan memang hanya satu-satunya teman yang dekat dengannya, Lang Buri memang tidak boleh terlalu banyak memiliki teman, bahkan setiap tahun Lang Buri dan ibunya harus berpindah-pindah tempat tinggal, awalnya Lang Buri tidak menerimanya namun semakin hari dia semakin mengerti karena dijelaskan oleh Ibunya.
Pada Hari kamis itu Lang Buri dan Alfi bersepeda ke daerah perkotaan, terus kembali kedua teman tersebut mengayuh sepedanya menuju area persawahan, setelah 2 jam bersepeda mereka kelelahan dan memutuskan untuk rehat terlebih dahulu di dekat gubuk entah milik siapa tidak ada penghuninya.
"Haduhhh capeeee!" Ucap Alfi dengan wajah penuh keringat.
"Iya haduh, sudah disini dulu aja kita minum dan istirahat sebentar!" Ujar Lang Buri.
"Yasudah aku beli dulu minum sebentar ke warung!" Ucap Alfi sambil kembali menaiki sepedanya untuk bersiap-siap.
20 menit mereka disana untuk istirahat dan minum.
"Perasaan aku tadi dijalan sering lihat mobil itu deh!" Ucap Alfi.
"Iyakah?" Jawab Lang Buri.
"Seperti sedang mengikuti kita!" Ucap Alfi dengan nada pelan.
"Halah perasaan kamu aja kali, emangnya yang punya mobil kaya gitu cuma satu orang" Jawab Lang Buri sambil meluruskan kakinya.
"Iya kaliyah!" Jawab Alfi.
Meskipun begitu Alfi tetap memperhatikan mobil tersebut dia masih curiga terhadap mobil tersebut.