Ponselku bergetar, satu pesan masuk mengabarkan jika Aya selesai bertugas di IGD. Rendra selalu mengabarkan semua hal tentang Aya. Beberapa waktu yang lalu, hati ini sakit saat mendengar wanita yang aku cintai kelelahan. Ya, Aya, harus dobel tugas yang seharusnya dilakukan oleh seniornya. "Siapa dia? Tampan sekali," kata salah satu perawat saat melihatku dan membuat mata ini melirik. "Aku tidak tahu. Tapi, kayaknya kekasih dokter Aya," jawab salah satu temannya membuat bibir ini melengkung. Aku menunggu di depan pintu gawat darurat, mataku tak lepas dari jam tangan. Pukul delapan malam sudah hampir tiba. Aya seharusnya selesai shift sekarang. Beberapa pasien keluar-masuk, suasana ruang gawat darurat selalu ramai, hiruk-pikuk. Aroma khas antiseptik tercium menyengat, membuatku semakin t

