Bagian 41 Mobil yang dikemudikan oleh Raka berbelok memasuki pelataran rumah Kirana. Setelah mobil terparkir, Raka segera turun dan membukakan pintu untuk Kirana. "Eh, enggak perlu dibukain segala," tolak Kirana, tapi Raka tetap memaksa. "Enggak apa-apa," ucap Raka. "Silakan turun, Tuan Putri." Kirana hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Raka. Dia pun turun dan segera membantu Raka mengambil barang belanjaannya di dalam jok. "Kirana, biar aku saja yang bawain." "Enggak perlu. Ringan begini, kok!" "Yaudah, Kalau gitu aku nurunin kompor dulu, ya." Kirana tak menjawab. Dia sebenarnya masih dilema. Mau menolak tapi dia butuh itu. Mau menerima tapi dia takut kalau Raka akan mengira bahwa Kirana sudah memaafkannya. "Kompornya buat kamu aja, ya. Enggak usah diturunin." Kirana akhi

