3. Falling in Love - I

1166 Words
BRYAN POV Aku melangkah maju dan berhadapan dengan wanita ini kembali seperti kejadian tadi pagi. "Bagaimana? Apa kau ingin aku mengingatkanmu kembali?" Kataku yang menatap mata coklat keemasan milik wanita ini. "Meskipun kau berusaha mengingatkan ku, Aku tak akan mengingatnya" Jawabnya dengan berani maju selangkah dan menatap mataku kembali. "Sepertinya dia wanita yang pemberani dan tak kenal takut" ungkapku dalam hati. "Tapi Aku ingin kau selalu mengingatnya dimana Aku bisa membuat seorang wanita sepertimu menjadi takut akan kata-kataku" kataku sambil tertawa di hadapannya. "Astaga... dia terlihat sangat cantik apabila di tatap sedekat ini. Matanya yang indah, hidung kecil mancung miliknya, bibirnya yang kecil berwarna kemerahan" ucapku lagi dalam hati. Dia melihat ke dalam mataku, tapi dia memalingkannya lagi. Itu membuatku sangat frustasi, Aku masih ingin melihat tatapan itu. "Astagaa... apa yang terjadi padaku? Kenapa Aku ini?" Ucapku dalam hati yang tidak percaya Aku mengatakan hal-hal seperti itu. "Itu karna Aku dalam keadaan mood yang tidak bagus" Katanya dengan melangkah mundur menjauhiku. "Sudahlah... Bryan. Dia hanya seorang wanita, Aku pikir kita tidak main bersama wanita" Ucap Hugo yang sedang menarikku menjauh dari wanita itu. "Oh maafkan sikap temanku, dia memang mempunyai kepribadiaan seperti itu sejak Ibunya meninggal" ucap teman wanita itu yang sontak membuatku mengerti kenapa dia marah dan sampai menamparku seperti tadi. Karna Ibunya sudah tiada. "Jasmine... sudahlah. Ini sudah tengah malam lebih baik kita pulang, bermain dengan brandalan seperti ini sangat menjengkelkan" Kata wanita itu membuat darahku naik lagi. Sebelumku membalas perkataannya, dia menarik tangan temannya dan meninggalkan ku bersama Hugo dan Charlie. ---- AUTHOR POV Semalam Reina menginap dirumah Jasmine. Reina bangun dan Jasmine masih tertidur pulas disampingnya. Jasmine terbangun tapi Reina sudah tidak ada. Jasmine tidak ambil pusing dengan kelakuan sahabatnya itu, karna itu adalah hal yang sangat biasa Reina lakukan. Tiba dirumah Reina, Ny. Bianka sedang menyiapkan sarapan untuk mereka bertiga. "Reina... kau dari mana semalaman?" Tanya Ny. Bianka sambil meletakkan selai di atas meja makannya. "Aku sudah bilang padamu, jangan urusi urusanku. Tugasmu hanya mengurusi Ayahku saja, HANYA ITU!!!" Reina menegaskannya kepada Ny. Bianka Reina naik ke kamarnya dan tidak ikut sarapan bersama Ayah dan Ibu Tirinya. Seperti biasa saat Reina sudah turun kebawah sudah tidak ada siapa-siapa lagi. ---- BRYAN POV Aku masih kepikiran kepada wanita itu. Aku rasa, aku mulai tertarik dengan sikap kasarnya itu. Dia memiliki sifat yang hampir sama denganku. "Hugoo... kemarin malam kau berkenalan dengannya, bukan? Apa kau masih ingat nama wanita itu?" Teriak Bryan, karna Hugo sedang berada di luar memperbaiki motornya yang lecet akibat semalam. "Reina... Reina Mondley" Teriak Hugo "Reina.." Ucapku dalam hati. Aku terus memanggil nama itu membuat Aku ingin bertemu dengannya dan menatap mata indahnya miliknya. "Tapi kira-kira dimana Aku akan bertemu dengannya lagi?" Kataku yang memikirkan cara itu. "Ah... yaahhh.. Hugo!!!" Aku mempunyai ide yang bisa membuatku bertemu lagi dengan Reina. Aku berjalan keluar menghampiri Hugo yang sedang memperbaiki sepeda motornya akibat kejadian semalam. "Hugo.. my best friend" Sapaku dengan menempuk lengan kanan milik Hugo. "Ada apa? Jangan menggangguku, Kau tidak lihat apa yang sedang Aku lakukan?" Jawab Hugo yang sibuk menggosok-gosok lecet dibagian motornya itu. "Aku akan membantumu nanti untuk masalah motormu, tapi kau juga harus membantuku" Kataku sambil memainkan alat-alat motor disamping. "Bantu apa? Cepat katakan" Ucap Hugo terburu-buru. "Apa kau mempunyai nomor atau kontak wanita semalam?" Kataku. "What? Kau menyukai Jasmine? Hei... c'mon she's mine broo" Jawab Hugo sambil menatapku dan tidak fokus lagi ke motornya. "Santai broo... Not Jasmine, but she's Jasmine friend Reina" Ucapku sambil tersenyum mengangkat alis sebelah kiriku. "Reina? Kau menyukai wanita yang sudah menamparmu?" Kata Hugo dengan tertawa kecil melihatku. "Heii... c'mon man. Aku hanya penasaran dengan gadis yang sangat kasar kepadaku itu. Kau tau kan, tidak ada pernah yang menatap mataku seperti itu selain Ayah, perempuan k*****t itu, dan kalian berdua (Hugo & Charlie) pungkasku. "Ohyaahh.. tapi Aku tidak mempunyai kontak Reina. Aku hanya meminta nomor Jasmine semalam" kata Hugo yang berdiri melepas tangannya dari motornya. "Coba kau telfon, apakah dia mengangkatnya?" Kataku ke Hugo yang berjalan masuk kedalam dan Aku mengikutinya. Hugo mengambil ponselnya yang berada di atas sofa tempat biasa kami bertiga tidur. Hugo menelpon Jasmine, dan Jasmine mengangkatnya. Hugo meminta alamat Jasmine untuk berbicara langsung kepadanya padahal itu hanya akal-akalannya saja ingin bertemu gadis itu, seperti denganku juga yang ingin bertemu dengan Reina. AUTHOR POV Reina lebih banyak menghabiskan waktunya dirumah Jasmine, karna Reina adalah seorang anak tunggal yang kurang di perhatikan oleh Ayahnya. Dan Jasmine yang tak punya siapa-siapa di LA, kedua orang tuanya berada di London. Bryan & Hugo bergegas mengambil jaket kulit hitamnya, memasang sepatu boot miliknya dan mengendarai motor Harley hitam mengkilat milik Bryan. Setelah dua puluh menit perjalanan menuju rumah Jasmine, merekapun tiba. Mereka memencet bel, dan seorang wanita berjalan menuju pintu dan membukakannya. "Oh hai Hugoo..." Sapa Jasmine yang sedang tersenyum senang melihat Hugo yang benar mendatangi rumahnya. Jasmine yang sedang membukakan pintu menyambut tamunya, Reina yang tidak mengetahui siapa tamu itu keluar dengan santai mengenakan Kaos putih pendek transparan memperlihatkan bra hitam dan pusar miliknya, dan mengenakan celana pendek sobek di bagian ujung-ujung celananya. Rambutnya tampak acak-acakkan, setelah Reina & Jasmine tadi sedang tidur di kamar. Sontak saja membuat mata Bryan terpaku melihat pakaian Reina yang sexy seperti itu. "Jas... mereka tahu rumahmu? Sejak kapan?" Tanya Reina bingung "Barusan Rein, Hugo menelfonku menanyakan alamatku jadi aku memberikannya" Jawab Jasmine yang tidak bisa menyembunyikan senyum bahagianya. "Rein bolehkah Aku meminta tolong membuatkan mereka minuman?" Pinta Jasmine "Kau tak perlu repot seperti itu Jas... mereka pasti sudah minum dari rumah mereka" Jawab Reina sambil mengikat rambutnya asal-asalan. Bryan melihat Reina mengikat rambutnya dengan mengangkat kedua tangannya, memperlihatkan perut kecil Reina membuat Bryan makin jatuh cinta dengan body Reina. Tapi Reina, tetap membuatkan Hugo & Bryan minum. Reina mengantarkan minuman ke ruang depan, dan memberikannya. Reina menunduk menyimpan kedua gelas yang berisikan Orange juice itu, dan tanpa sadar posisi Reina seperti itu memperlihatkan belahan dadanya. Bryan tidak melewatkan kesempatan itu dengan mengangkat sedikit kepalanya, agar bisa melihat bukit kembar milik Reina secara jelas. Hugo yang melihat tingakah aneh Bryan mengetahui maksud sahabatna dan mengikuti dengan mengangkat kepalanya agar dia bisa menikmati pemandangan bukit kembar milik Reina, tapi belum sempat menikmatinya Bryan melihat aksi licik temannya itu, lalu menginjak kakinya dengan sepatu boots tebal miliknya. Sontak saja membuat Hugo teriak. 'Aarrggghhh' teriak Hugo. "Hugo, kau kenapa?" Tanya Jasmine. Dalam hati Bryan menertawakan teriakkan Hugo. "Enak saja mau menikmati milikku" Ucap Bryan dalam hati. "Ah.. tidak. Tidak apa-apa Jasmine" Jawab Hugo dengan melirik sinis ke arah Bryan. Reina yang meletakkan minuman itu tidak duduk bersama mereka, membuat Bryan frustasi. Bryan memikirkan cara agar masuk ke dalam mencari keberadaan Reina. Hugo hendak meminum minumannya dan tidak sengaja minum itu jatuh dan mengenai celana Bryan. "Arrggghhh... Hugo!!" Teriak Bryan. "Sorrii... sorriii" Ucap Hugo kaget, tapi mengetahui maksud sahabatnya itu. "Astgaaa Bryan, kamu harus cepat membersihkannya" pinta Jasmine "Yaahh... ku rasa kau benar Jasmine. Toiletmu ada dibagian mana?" Tanya Bryan terburu-buru. "Kamu bisa lurus saja, lalu belok kanan, dan tepat di pojokkan sana itu adalah toilet" Jawab Jasmine. *****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD