Little Fairy.

1590 Words
  Sepasang mata hazel beradu dengan mata oniks. Mereka mengeluarkan ekpresi yang tersirat di benak masing-masing. Lalu dengan cepat mereka berdua sembunyikan karena tidak ingin isi hati terbaca oleh orang di depannya. Jelas kecurigaan terpancar melalui iris indah unik nan berbeda warna itu.    Louis sekali lagi tidak tahan dengan keheningan dan acara adu tatap Drew dengan pria berambut merah ini. "Jadi kau yang menculik Britney selama ini?" Louis yang berada di belakang Adrian langsung menyemburkan pertanyaan. Yah, Louis terlalu tidak sabar untuk menunggu kontes saling tatap antara Drew dan Leonard selesai. Bisa-bisa jika di perlukan mereka akan adu melotot selama ratusan tahun.   "Menculik? Jangan bercanda. Aku adalah Guardian angel Britney, " jawab Leonard.    "Kemunculanku disebabkan kondisinya yang dalam bahaya, sayapnya dipotong lalu energi kehidupannya menipis. Apa kau lebih suka dia mati menjadi kelopak layu di sana?" Leonard kemudian menatap tajam Drew. "Dan aku penasaran siapa yang menyebabkan periku seperti itu. "    Barulah ketiga orang itu menegang sekaligus merasa lega, ternyata pria tampan ini adalah sang penjaga Britney. Jadi mereka bertiga berpura-pura tidak mendengar pertanyaan Leonard tentang penyebab Britney dalam bahaya.    Karena Lega dengan status Leonard, tanpa berbicara apapun Drew hendak mendekati Britney. Dia ingin merasakan kembali kehangatan tubuh mine-nya. Dia sangat rindu dengan senyumnya, kelembutannya, suhu tubuhnya. Ingin sekali Drew membawanya kembali ke villa lalu mengurungnya dan memasang penghalang hingga siapapun yang mencoba mengambilnya harus berakhir menjadi abu. Benar. Dia harus membawa Britney pergi menjauh dari siapapun. Hanya dirinya yang boleh dekat dan menyentuhnya.   Sebelum sempat melangkah untuk melaksanakan rencananya, Leonard menghentikannya. Dia sepertinya bisa membaca pikiran Drew. Tidak, bukan pikiran Drew yang ingin menculik Sakura dan mengurungnya yang Leonard tau, tapi keinginan Drew untuk mendekati Britney.   "Jika kau mencoba mendekati Britney sekarang maka ia akan menganggapmu orang asing yang berbahaya. Dia sekarang di didik dengan kebiasan manusia. Tolong jangan terlihat seperti lolicon di mata warga desa yang masih murni ini, " tegas Leonard. Dia bisa merasakan betapa kuat pria di depannya ini, tapi dia juga bisa merasakan perasaan cintanya yang luar biasa pada Britney.   Drew membeku mendengar ucapan Leonard yang jujur. Adrian dan Louis yang sebenarnya ingin bicara tentang hal tersebut hanya bisa membatin.   'Akhirnya ada yang mengucapkannya. Untungnya bukan kami, jika tidak-- kami akan berakhir menjadi abu,' batin mereka berdua.   'Kenapa ini jadi merepotkan,' batin Drew. 'Dia seperti ibu-ibu cerewet dari pada seperti Guargian perkasa,' lanjutnya dalam hati.   Drew tidak kehilangan akal. Dengan sedikit gerakan, Drew mengubah dirinya menjadi seorang anak laki-laki tampan dan lucu. Pipinya yang gembul sungguh menggemaskan. Sekali lagi, Leonard dihadapkan pada makhluk lucu yang menggoda untuk dicubit. Hampir saja ia lupa dengan sosok yang sebenarnya menjadi anak kecil itu dan hendak mencubit pipinya.   "Jangan!' seru Louis dan Adrian. "Kau ingin berubah menjadi abu, dia masihlah lord kegelapan." ucap Louis.   "Sekali sentuh kau akan jadi abu," peringat mereka.   Leonard mengerjapkan matanya polos, '' Oh maaf, aku lupa."   'Kenapa melihat pipi lucu itu membuatku sering kehilangan kendali. ' Leonard menampar pelan pipinya sendiri, "Aku harus belajar mengendalikan rasa gemasku jika berhadapan dengan pipi. "   Tak menunggu lama, Drew langsung menuju tempat mereka bermain. Drew langsung menuju Britney yang tertawa senang karena melihat George dan Terey berhasil membuat duplikat kue dari lumpur.   Senyumnya masih polos, tawanya masih riang, tidak ada yang berubah dari dirinya selain wujudnya.   Drew kecil berdiri di samping mereka. "Bolehkan aku bergabung?" tanya Drew. Britney dan temannya menoleh ke arah anak yang baru datang itu.   'Waah Tampannya. Lebih tampan dari Leonard, lebih imut dari Leonard tapi tidak lucu seperti Leonard.'   Britney mengamati Drew dari bawah ke atas. Begitu pula George dan Terey. karena mereka melihat jika Drew sangat tampan maka mereka bertiga mengangguk. Mereka berpikir jika Drew adalah anak baik karena berwajah tampan, mana mungkin anak berwajah tampan adalah orang jahat. Orang tua mereka bilang jika harus menjauhi orang jahat jadi yang ada di pikiran mereka adalah orang jahat itu berwajah jelek seperti di kartun-kartun.   Drew berhasil bergabung bersama mereka. Lebih tepatnya Drew berusaha terlihat menempel pada Britney. Ia berpura-pura jatuh, sakit atau lainnya untuk memegang tangan Britney. Drew sudah hafal bagaimana mendapatkan perhatian gadis, jangan lupakan berapa novel yang harus ia baca dulu untuk mendapatkan hati Britney sebelum insiden bodoh itu terjadi.   Waktu pun berlalu, Leonard, Louis dan Adrian hanya menonton mereka bermain di bawah pohon marple.   "Baiklah sudah waktunya kita pulang, ayo mandi bersama, Britney," ajak Drew pada Britney. Britney mengerjapkan matanya karena bingung, "Kita mandi bersama?" tanya Britney. "Kenapa? kitakan masih kecil,"jawab Drew.   "Benar juga."   Dari bawah pohon, Louis, Adrian dan Leonard sweet droop melihat seruan Drew pada Britney. Mereka tidak mengira jika Drew sampai berbuat sejauh itu.   'Membohongi anak kecil,' batin mereka bertiga.   "Baiklah kami juga ingin mandi bersama kalian," Terey berkata dengan semangat.   "Tidak boleh," Drew secara spontan menolak Terey. Mana mungkin dirinya mau mandi bersama bocah kecil sepertinya dan juga adiknya yang tengil.   George mencebik kesal. "Kenapa tidak boleh?" protes  George.   Inilah repotnya jika bersama anak kecil. Rasa ingin taunya sangat besar."Kalian dicari oleh orang tua kalian, berbeda denganku yang tinggal bersama Britney dan paman Leonard." Drew memberikan jawaban sambil menatap tajam Leonard agar memberikan persetujuan. Seolah dalam tatapannya berbicara ,' Katakan sesuatu atau kau berakhir menjadi abu--'   Leonard hanya bisa tersenyum kecut dan membujuk kedua bocah tadi agar pulang dan mandi di rumahnya sendiri.  Akan sangat mengerikan jika sang lord mini kehilangan kesabaran dan memutuskan untuk membakar kedua bocah aktif itu.   "Anak ini keponakanku, " ucap Leonard. "Sekarang sudah sore, waktunya kalian pulang, Okey? "   Mereka berdua mengangguk dan pergi. Setelah kedua bocah itu pergi, Leonard menyuruh Britney untuk mandi. Tentu saja peri kecil itu bersorak dan menyeret Drew.   "Tunggu, kau harus mandi sendiri," perintah Leonard.   "Tidak-- aku ingin mandi dengan Drew," tolak Britney.   "Kalian ini berbeda jenis jadi tidak baik jika mandi bersama." Leonard agak putus asa menjelaskan kepada Britney tentang larangan pria dan wanita mandi bersama. Meskipun merasakan tatapan tajam dari lord mini, ia tidak perduli. Leonard bertugas melindungi peri-nya agar tetap murni dan tidak di makan oleh lord m***m.   "Akan ku bakar dia," geram Drew.   "Jangan my lord, anda akan menyakiti Britney jika membakar Leonard." cegah Louis.   "Benar, dia adalah Guardian Angel Britney, menyakitinya sama dengan menyakiti Britney." Bujuk Adrian.   "Benar juga. " Meskipun wujudnya masih seperti anak kecil ternyata tidak mudah mendapatkan apa yang ia inginkan.   Dengan terpaksa Drew menelan rasa jengkelnya dan pergi masuk ke kamar yang entah milik siapa. Dia dengan seenaknya mengklaim jika kamar yang ia masuki adalah miliknya. Leonard tidak protes dengan invasi dari Drew di kamarnya. Yang penting perinya masih terjaga kemurniannya.   Sayang sekali perkiraan Leonard meleset seratus delapan puluh derajat. Drew memang pergi ke kamar dan menguncinya. Tapi dia tidak berdiam diri, bukan lord Drew namanya jika mudah mengalah. Dia berjalan menuju tembok dan menembus menuju tempat mandi Britney. Mana mungkin dia melewatkan berduaan bersama dengan Britney tanpa ada orang yang mengganggu.   Perduli setan dengan bentuk fisiknya yang masih anak kecil. Baginya apapun wujud Britney, dia adalah sang kekasih hati, mine-nya, jiwa-nya, soul mate-nya.   Drew sampai di bak mandi yang Britney tempati. Dia perlahan mendekat dan memanggil Britney," Britney-- ini aku, ayo mandi bersama."   Sebagai seseorang yang berjiwa anak kecil, Britney langsung bersorak gembira. Dia menarik tangan Drew dan langsung mengajaknya berendam di bak. Jadilah acara bermain air berdua di kamar mandi. Walaupun hal ini sederhana, Drew cukup senang. Sungguh dia tidak mengharapkan apapun selain bersama dengan sosok yang ia cintai ini.   Adrian dan Louis bersiap untuk kembali ke Shadow world. Mereka sangat lega dengan kebangkitan Drew, jadi tidak ada lagi yang mengganjal di hati mereka. Kini, sebagai penasehat pemimpin Shadow world, mereka akan memberitahu para tetua klan yang bersiap untuk perang agar menghentikan niatnya. Jikapun ucapan mereka tidak ada yang mendengar bearti itu nasib buruk tetua klan. Ini bearti para tetua yang tidak mau mendengar itu harus rela berhadapan dengan Drew.   "Meski tidak berhasil membawa Lord tapi kita bisa merasa tenang. "   Adrian menoleh ke arah Leonard. "Kami titip dua makluk berharga itu padamu. "   "Serahkan padaku, " jawab Leonard.   "Tolong maklumi keegoisan Lord kami. Dia begitu karena terlalu lama kesepian, " pesan Louis.   "Aku mengerti. Kalian tidak perlu memikirkan hal itu. Aku merasakan jika Shadow world bergejolak. Segera tuntaskan masalah di sana. "   "Kau benar, pertapaan Lord Drew membuat negeri kami terguncang. Ada banyak tetua yang menginginkan posisi pemimpin negeri bayangan. Meski kami sudah berkali-kali menegaskan bahwa Lord sedang bertapa, tapi mereka tidak percaya, " keluh Adrian.   "Kami pergi. Sampai jumpa. "   Mereka pun terbang menuju dunia bayangan. Meninggalkan Drew yang sedang bahagia karena bisa kembali mengalami masa kecil yang tidak pernah ia rasakan. Setidaknya untuk sekarang ia bisa berpura-pura menjadi anak kecil mengikuti sifat Britney.   Tok.   Tok.   Tok.   "Britney, jangan terlalu lama main air. Ayo segera ganti baju dan makan malam. Jangan sampai masuk angin. "   "Baik, " jawab Britney riang.   'Dasar pengganggu, ' batin Drew. Diapun kembali ke kamar sebelah setelah Britney keluar kamar mandi.   "Aku akan memanggil Drew untuk mandi. Jadi tunggu di sini dan sisir rambutmu pelan-pelan, Okey?"   "I-iya. " Britney hendak memberitahu jika Drew sudah mandi. Berhubung Drew melarangnya maka dia diam saja.   Tok.   Tok.   Tok.   Leonard membuka pintu kamar. "Drew, kau mandi. "   "Apa!? " pekik Drew.   "Kau harus memberi contoh yang baik pada Britney. Jadilah anak baik dan mandi. "   'Benar-benar seperti wanita cerewet dari pada guardian angel. '   "Aku... "   "Mandi, " potong Leonard.   "Baiklah. "   'Kuharap kulitku tidak mengelupas karena kebanyakan mandi, ' batin Drew.   Sementara itu Britney cekikikan melihat Drew yang enggan menuju kamar mandi.   Tbc
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD