Peri imut nan lucu muncul setelah pohon Britney kecil berubah menjadi asap yang membentuk wujud seorang gadis. Gadis mungil muncul terlihat imut dengan sorot mata hijau yang jernih sungguh menggemaskan. Tatapan polos tanpa dosanya membuat aura Britney nampak murni dan membuat hati yang melihatnya jatuh hati padanya.
Britney segera menempel pada Leonard. "Kita akan kemana?'' tanyanya dengan nada centil.
Leonard mengalihkan pandangannya dari Britney. Dia memasang wajah serius meski dalam hati ia gemas setengah mati. ''Kembali ke tempat kau seharusnya berada yaitu dunia manusia.''
".... Dunia manusia?''
Britney yang tidak mengerti hanya mengerjapkan bulu matanya yang panjang sambil berpose imut. Jari telunjuknya menyangga dagu dan nampak berpikir.
"Ugh..." Leonard yang harus mati-matian menahan diri untuk tidak mencubit pipi gembilnya.
Tahan, tahan... Kendalikan jarimu agar tidak mencubit pipi itu.
"Di dunia luar sangat indah dan menyenangkan dari pada di sini. Kau bisa bermain-main dengan anak seusiamu," jawab Leonard.
"Tapi Britney lebih suka bermain dengan Leonard." Britney menatap cemberut Leonard. " Pasti tidak ada yang mempunyai rambut merah seperti Leonard, juga tidak ada yang mempunyai wajah imut seperti Leonard. Tidak ada yang bisa kunaiki buat kuda-kudaan, tidak ada yang memijat kakiku jika aku lelah, tidak ada yang memandikan aku, tidak ada yang memberiku madu, tidak ada yang ---"
"Stop," potong Leonard. Dia menghela nafas panjang karena ucapan Britney.
'Kenapa aku merasa seperti pembantunya, ya?' batin Leonard.
"Kau harus belajar menjalani kehidupan menjadi manusia," ucap Leonard tidak perduli pada tatapan protes Britney.
"Aku-kan peri," jawab Britney, " kau bilang aku seorang peri bunga."
"Tapi kau yang sekarang tidak memiliki sayap. Jadi aku merasa kau lebih cocok untuk menjalani kehidupan seperti manusia."
"Tapi kau harus berjanji tetap menyeka ingusku ketika aku pilek, mengusir serangga yang mau mengigitku, memijat kakiku jika aku lelah, menjadi kudaku jika aku bosan, lalu--"
"Stop," potong Leonard lagi. Dia merasa imagenya sebagai sang Guardian angel hancur total ketika Britney menyebutkan segala pekerjaan layaknya pembantu. Ini memang salahnya karena memanjakan Britney dan tidak memberi tahunya jika itu adalah perasaan sayang. Bukannya sebuah kewajiban.
"Janji dulu... "
"Sudahlah, ayo ikut denganku sekarang," perintah Leonard menjuluran tangannya yang besar hangat. Tangan yang sangat ia sukai. Perasaan Britney sekarang ini seperti menggenggam tangan sang ibu. Kapanpun dirinya melihat Leonard, perasaan nyaman dan hangat selalu hadir di dadanya.
Leonard menggenggam tangan Britney dengan erat. Kemudian matanya yang berwarna hazel berubah memutih seluruhnya. Rambut merahnya memanjang hingga mencapai tanah, muncul sayap yang menyerupai sayap merpati membentang di punggungnya. Kemudian sayap itu menyelimuti mereka berdua secara keseluruhan. Perlahan muncul cahaya berwarna merah muda samar mengelilingi sayap tersebut.
WUZZZZ...
Mereka menghilang dari batas dunia hampa. Wujud mereka saat ini seperti bola pink bersinar yang jatuh dari langit. Sudah saatnya untuk melanjutkan putaran takdir yang sempat terhenti. Memutar kembali roda kehidupan Britney yang mundur karena salah satu sayap yang terpotong. Britney harus memulai kembali hidupnya ke jalan yang ia pilih.
.
.
.
Villa di tengah wilayah hutan yang di kuasai oleh sang Lord kegelapan, telah menjadi area angker yang tidak tersentuh oleh manusia. Energi kegelapan begitu pekat di sana mengakibatkan makhluk hidup yang lewat hangus menjadi abu. Tidak ada yang bisa menembus area hutan yang berada di sekitar wilayah villa tersebut.
Louis, bahkan Adrian hanya bisa melihat dari jauh hutan yang diselimuti penghalang berbentuk lingkaran ungu kehitaman. Mereka berdua hanya berdoa semoga sang Lord akan kembali sadar dari kesedihan yang mendalam.
"Apa yang harus kita lakukan, Adrian? "
"Menunggu, sebab tidak ada lagi yang bisa kita lakukan. Terlebih para tetua masing-masing klan sudah mulai membuat keributan, " jawab Adrian.
"Apa kita bisa menangani mereka? " tanya Louis lagi.
"Aku tidak yakin. "
Mereka berduapun hanya bisa menghela nafas berat.
Dunia kegelapan saat ini dalam kondisi kacau. Banyak yang menduga jika sang Lord telah tewas akibat dari pertempuran terakhir kali. Para tetua banyak yang mempertanyakan hal tersebut.
Dalam forum sering terjadi beda pendapat yang berakhir perseteruan. Mereka kembali pada sifat serakah dan ingin menguasai kekuasaan negeri bayangan. Menghilangnya Drew merupakan kesempatan untuk mewujudkan keinginan yang sempat tertunda selama ribuan tahun. Keinginan untuk menjadi seorang pemimpin.
Maka tidak seorangpun yang melewatkan kondisi ini, diam-diam para tetua dari klan terpandang mulai melancarkan serangan pada klan yang menjadi potensi berbahaya klan mereka.
Sudah berbagai cara yang dilakukan Louis dan Adrian untuk membuat kondisi yang kacau ini kembali stabil. Namun keserakahan mereka yang menginginkan posisi penguasa membuat Adrian dan Louis kewalahan.
"Sampai kapan Lord Drew seperti ini? "
"Shadow world terancam akan perang saudara lagi... "
>
Di sisi lain tepatnya di wilayah Costwolds yang jarang memiliki penduduk, Leonard berhasil membaur dengan peradaban manusia secara normal. Leonard khusus memilih wilayah yang memiliki tanaman Canola dan padang rumput yang indah untuk Britney. Terlebih, wilayah Costwolds seolah replika pedesaan jaman dahulu, jadi Leonard merasa jika daerah ini cocok untuk energi Britney.
Diantara para tetangga, Leonard nampak seperti seorang ayah muda yang sedang merawat putrinya. Banyak penduduk yang mengira jika Leonard bercerai dengan sang istri kemudian merawat putrinya dan berperan sebagai singel parent.
Mau tidak mau, Leonard harus menelan kembali jatuhnya harga diri sang Guardian angel. Dia harus rela memiliki imaje duda tampan, sebab mata manusia ia nampak seperti duda yang menggemaskan.
'Yang benar saja, aku adalah Guardian yang perkasa dan kini terpaksa harus berganti posisi menjadi ayah sekaligus duda.' Leonard merana dengan status barunya ini.
Britney yang masih belum mengerti apapun hanya bisa menatap kagum sekumpulan makhluk yang mirip dengan dirinya. Mereka bermain-main di padang rumput yang di sampingnya terdapat tanaman Canola kuning. Rupanya ada banyak manusia yang mirip dirinya dan juga nampak baik dan lucu.
Britney mencoba mendatangi mereka dan berteman. Walaupun mereka tidak sebaik Leonard, tidak seimut Leonard, juga tidak nampak cerewet seperti Leonard namun ternyata mereka cukup menghibur.
"Leo, aku akan bermain dengan mereka. "
"Hati-hati ya, jangan lupa pulang untuk makan."
"Baik. "
>
Saat waktu menunjukkan jam makan siang, Britney bertanya pada Leonard tentang keberadaan para manusia itu, "Leo, apa aku bisa terus bermain dengan mereka? "
Leonard hanya mengangguk. Dia menata makanan untuk makan siang. "Tentu saja, mereka adalah teman-temanmu yang baru. Britney harus baik dan tidak nakal. Dia juga tidak diperkenankan untuk menyuruh ini dan itu pada manusia di sini. Apa kau mengerti? "
Britney agak bingung. "Mengapa aku tidak boleh menyuruh mereka?"
"Jika Britney suka memerintah maka teman-temanmu akan membencimu. Mereka jelas tidak suka diperintah teman mereka. Namun jika kau kesulitan, Britney bisa meminta tolong pada mereka. "
Britney mengangguk. "Oh, baiklah. Aku mengerti. "
>
Villa di hutan.
Drew membuka matanya perlahan karena terganggu oleh sesuatu. Dia mendeteksi energi murni Britney walaupun samar.
"Britney--" lirih Drew. Sang lord membuka matanya yang berwarna hitam kelam. Pancaran kehidupan kembali pada mata yang telah tertutup selama lima tahun tersebut.
Dia bangkit dari singgasananya, kemudian melangkah dengan anggun keluar villa.
"Britney... "
Diapun segera melesat menuju energi murni milik Britney. Hatinya penuh dengan kebahagiaan ketika berhasil mendeteksi energi yang selama ini ia cari.
Dari jauh Louis dan Adrian terkejut dengan bayangan hitam yang melesat meninggalkan hutan. Mereka berdua yakin jika itu adalah Drew, segera mereka terbang mengikuti arah terbang Drew.
"Itu benar-benar lord Drew!" teriak Louis.
"Akhirnya penantian ini berakhir. Cepatlah rubah tidak biasanya kau terbang selambat ini!" Adrian turut terbang dengan kecepatan tinggi setelah mengucapkan hal tersebut. Ia tidak ingin kehilangan jejak Drew, hanya dia yang mampu menstabilkan negeri bayangan yang kacau ini.
"My Lord tunggu! "
Tak lama kemudian, Drew mendarat di sebuah rumah mungil di pinggiran kota terpencil. Pria itu berdiri tegang saat melihat obyek yang menjadi pencariannya muncul. Seseorang yang ia cari tidak lagi berwujud gadis cantik berusia enam belas tahun, tapi menjadi gadis kecil yang sedang bermain-main gembira dengan teman-temannya. Drew hanya bisa membeku dengan kenyataan ini.
Adrian dan Louis tiba sesaat kemudian.
"My lord, akhirnya kau kembali sadar. "
"Aku sangat senang dengan kebangkitanmu, Lord."
"..."
Adrian dan Louis merasa bingung dengan sikap Drew yang seolah shok. Mereka berduapun mengikuti arah pandang Drew dan ikut menegang bersama Drew.
"Di-dia..."
Louis mendekat ke arah Adrian. "Apa lord kita akan menjadi pedhofil?" tanya Louis sambil berbisik di telinga Adrian.
"A-aku tidak tau." Adrian tidak bisa memberikan jawaban pasti pada Louis. Di dunia kegelapan perbedaan umur yang panjang tidak menjadi masalah selama wujud mereka bisa diterima oleh lawan jenisnya.
Jika Drew menerima wujud Britney yang sekarang mungkin tidak akan menjadi masalah. Hanya saja sang lord akan nampak seperti lolicon. 'Ini tidak lucu sama sekali,' pikir Adrian.
Britney yang asyik bermain lumpur bersama George tidak sadar jika sedang di tatap oleh tiga orang pria. Mereka mengawasi dirinya dengan tajam seolah ingin memakannya. Terutama oleh pria berambut gelap, dia nampak menghadapi dilema di hatinya.
Ingin sekali Drew memeluk Britney yang selama ini dia rindukan. Dia yakin jika gadis ini adalah Britney karena cahaya pink samar nampak menyelimutinya. Namun Drew juga yakin jika hal ini tidak sesederhana yang terlihat.
SET
"Siapa kalian?" sebuah pedang terjulur dari arah samping mereka bertiga. Leonard muncul setelah merasa energi asing yang mendekat ke arah Britney bermain. Diapun segera mendatangi tempat Britney bermain dan mendapatkan tiga pria yang mengawasi peri kecil itu.
Sontak ketiga orang yang ditodong tersebut terkejut karena tidak menyadari datangnya seseorang yang mempunyai niat membunuh. Itu terjadi karena mereka tenggelam dalam pemikirannya sendiri.
Drew orang pertama yang bereaksi. Beruntung ia melihat pancaran energi yang sama dengan Britney pada pria ini sehingga ia tidak langsung membakar Leonard.
Leonard yang melihat ke arah mata Drew langsung terkejut karena mengenali ciri khas sang penguasa negeri kegelapan.
"Kau-kau-kau sang penguasa negeri kegelapan?" ucap Leonard dengan terbata-bata. Dia tidak menduga jika Drew bisa menemukan keberadaan mereka.
Sedangkan Louis dan Adrian terlihat penasaran dengan pria yang memiliki energi yang sama dengan Britney.
'Apakah muncul saingan cinta Lord Drew? ' batin mereka berdua penasaran. Jika itu benar maka akan ada sesuatu yang menarik, dan dengan senang hati mereka berdua akan menikmati persaingan dua pria tampan ini.
tbc