Broken Wings

1679 Words
  Langit kemerahan di atas kastil terlihat mengerikan, alam seolah memberi pertanda jika akan terjadi pertumpahan darah. Bangunan berpilar tinggi yang tersembunyi di hutan wilayah barat London itu, mulai dikelilingi oleh sekumpulan vampire pure blood yang datang dari penjuru dunia. Teriakan burung gagak menjadi penguat fenomena alam mengerikan di sekitar kastil yang dihuni Furge.   "Huahaha, kerja bagus Kobby!" teriak Furge senang.   Maria dan Furge tersenyum senang dengan keberhasilan Kobby dalam upaya penculikan Britney. Kini dia bisa mengancam Drew agar menyerahkan diri sekaligus memaksanya menyalurkan petir untuk kebangkitan para pupa vampire. Mereka berdua tidak sabar untuk melakukannya.   Furge ingin mengundang klan vampir berdarah bangsawan untuk kebangkitan para pupa vampire secara langsung. Dengan percaya diri ia mengumumkan pada para vampir di seluruh dunia untuk menyaksikan pupa vampir miliknya menjatuhkan kekuasaan Drew dan menghapus ancaman negeri bayangan yang selama ini memburu mereka.   Tanpa Furge duga, para tetua pure blood vampire yang sejak ribuan tahun tidak menampakkan diri mendadak muncul karena undangan Furge. Mata Furge semakin berbinar karena melihat empat tetua itu muncul. Itu seperti menggenggam kartu as untuk memenangkan kekuasaan di negeri kegelapan. Dia mempersilakan para tetua masuk dan menikmati jamuannya. Lalu dia menarik kain yang menutupi tubuh Britney.   "Aku senang kalian datang untuk melihat bagaimana Drew si darah kotor itu berlutut karena seorang gadis.''   Furge menoleh ke arah gadis bersayap aneh yang mengeluarkan cahaya pink tipis. Kondisi gadis itu tidak sadarkan diri di lantai dengan rantai emas melingkar di kakinya.   Para tetua yang melihat ke arah Britney terkejut dengan keberadaan peri legendaris di tahanan Furge. Mereka memandang takjub pada peri bersayap ganda itu.   "Bagaimana kau bisa seberuntung ini mendapatkan peri yang hanya lahir ratusan abad sekali?" Axcel meminum darah dari cawan emas berhias permata. Namun mata merahnya tidak meninggalkan gadis yang tidak sadarkan diri di lantai.   "Peri legendaris?" Furge tercengang dengan ucapan Axcel.   Malfoy mendengus melihat wajah terkejut Furge. "Jangan bilang kau tidak mengetahui keistimewaan dari sayapnya yang mengandung energi kehidupan yang mampu membangkitkan bayi bodohmu?" Malfoy memberikan senyum sinisnya.   "Dengan otak bodohnya aku yakin dia ingin membuat Drew menyerah dengan menjadikan peri itu tawanan," sahut Calain sambil menatap dingin Britney yang masih menutup mata. Tangannya memutar-mutar cawan berisi darah dan menenggaknya.   "Pantas saja kaum vampire berada dalam bahaya, tentu ini karena ulah bodohnya yang mengakibatkan klan vampir terancam." Sinis Shean.   Dia memandang jijik kastil yang dianggap bobrok ini. Meskipun untuk orang awam kastil ini terlihat mewah namun bagi tetua seperti mereka berempat kastil ini terlihat kumuh tanpa ada lapisan emas dan permata di dinding kastil.   " Lihat saja kastil ini, huh sangat menyedihkan," ejek Shean.   Furge merasa terhina dengan ucapan para tetuanya. Sayangnya ia tidak bisa bersuara mengingat kekuatan mereka berempat yang mengerikan. Terlebih mereka berempat memiliki segel mengerikan yang tidak mungkin dia lawan.   'Andai kalian bukan tetua bangsawan pure vampir sudah aku habisi kalian,' batin Furge.   Malfoy bangkit dan meletakkan gelas yang sudah kosong. "Karena aku sudah melihat peri itu maka tidak ada gunanya lagi aku berada di sini."   Blush   Asap tebal terbentuk dan Axcel menghilang dari salah satu kursi kehormatan. Malfoy ikut menghilang tanpa pamit dan diikuti oleh Calain. Hanya Shean yang tinggal lebih lama karena untuk memberikan nasehat.   "Potong sayapnya dan berikan pada para pupamu, mereka akan bangkit tanpa alat menyedihkan dari para ilmuwan yang kau pekerjakan, " ucap Shean.   Booft   Shean turut menghilang dari hadapan Furge.   Furge tersenyum lebar setelah menerima saran Shean. Bibirnya yang berwarna darah melebar memamerkan taringnya yang tajam.Kemarahan di hati Furge langsung menguap karena saran Shean. Mata membunuh langsung mengarah pada Britney yang perlahan membuka matanya.   >   Di alam penyihir, Drew duduk di kursi yang telah disediakan oleh Hiny. Matanya menatap kosong ke arah Hiny yang tengah menari perut yang dan menggoyangkan pinggulnya mengikuti irama musik yang mengalun dan menggoda.   Melihat pandangan kosong Drew, Hiny sangat bersemangat hingga nekat mengupas baju atasnya hingga menampilkan bra dan d**a yang hampir tumpah. Gerakannya semakin berani demi memuaskan Drew.   Di tengah acara itu, Neiji kembali mendatangi Drew dan hendak mengirimkan kabar dari Adrian mengenai kondisi Britney. Jika tidak karena terpaksa, Neil tidak sudi melihat pemandangan menjijikkan adiknya yang seperti jalang. Akan tetapi, sebelum Neiji berbicara Drew sudah lebih dahulu mengusirnya.   "Aku sudah memerintahkan Adrian untuk tidak menggangguku saat ini, segera enyah dari depanku."   "Ini tentang Britney-"   "Pergi!"   Menghela nafas panjang, Neiji hanya bisa pasrah dan kembali untuk mengirim pesan pada Adrian. Hiny tertawa senang melihat sikap Drew yang tidak peduli pada kondisi Britney.   'Hahaha rencanaku berhasil. Lord Drew telah jatuh pada pesonaku hahaha, ' batin Hiny.   >   Di kastil negeri bayangan, Louis memberi tahu pesan dari Neil pada Adrian. Kekecewaan teramat besar langsung menghantam Adrian saat mendengar surat yang diberikan oleh Neil.   "Saat ini Lord Drew sedang menikmati tarian penyihir itu, jadi ia menolak mendengar pesanmu, " ucap Louis.   "Huh b******n itu bertingkah konyol, kirimkan pesan pada negeri peri. Aku yakin mereka bisa menyelamatkan Britney. Uhuk uhuk. "   "Hati-hati lukamu Adrian!" Peringat Louis. Ia sendiri sangat kesal pada Drew yang tidak menghiraukan kondisi Britney. Padahal saat itu Adrian berniat menyelamatkan Britney yang diculik Kobby. Dengan sekuat tenaga Adrian mengejar Kobby yang menggendong Britney. Namun rencananya tidak semulus itu, ternyata Kobby telah menyiapkan pasukan vampire yang bermutasi untuk menghalangi siapapun yang menghalangi rencana penculikan. Karena lawannya yang terlalu banyak mengakibatkan Adrian terluka parah. Beruntung Louis datang dan menyelamatkan dirinya.   Sayangnya pria yang seharusnya muncul untuk menyelamatkan Britney justru menikmati tarian perut wanita lain.   "Sialan."   >   Britney menggeliat pelan untuk menggerakkan tubuhnya yang kaku karena tidur di lantai. Melihat jika dirinya terbangun di lantai, ia segera duduk dan memasang wajah waspada.   "Ini dimana?" Tanya Britney entah pada siapa.   "Akhirnya kau sadar, aku tidak menyangka jika sangat beruntung karena mendapatkan sumber energi untuk bayiku." Suara dingin menyapa Britney lalu muncullah wujud pria pucat bermata merah yang menyeringai kejam padanya. Hal itu membuat Britney ketakutan.   "Siapa kau?" Britney segera ingin berlari dan terbang meninggalkan pria beraura mencekam di depannya. Namun rantai yang mengikatnya membuat ia tidak dapat melarikan diri.   Furge datang mendekat ke arah Britney, ditangannya membawa sebuah pedang mengerikan yang terbuat dari kristal. Ia berjongkok lalu tangannya membelai sayap berbentuk kupu-kupu dengan sayang.   "Aku benci melukai seorang peri tapi demi merebut kekuasaan ku dari Drew maka aku tidak keberatan melakukan hal yang aku benci." Furge mencengkeram erat sayap kupu-kupu dan bersiap memotongnya. Britney meronta ingin melepaskan diri dari cengkraman Furge.   "Lepaskan, Akh Sakit. Drew!" jerit Britney.   Sayangnya kekuatan Furge sangat besar. Britney yang berjuang hanya bisa mengancamnya.   "Berhenti, Drew akan menyelematkan ku dan menghukummu jika kau melukaiku."   Furge tertawa keras mendengar ucapan Britney, "Apa kau yakin? Aku dengar saat ini dia sedang menikmati tari perut penyihir yang bernama Hiny. Bahkan dia menolak untuk menyelamatkan mu. Ck ck kasihan sekali."   Deg.   Hati Britney merasakan perasaan asing yang menyakitkan. Baru kali ini ia merasakan perasaan sedih, marah dan kebencian. Air mata menetes dari emerald Britney. Dia tau jika Drew dan Hiny sedang bersama namun Britney tidak menyangka jika Drew tega mengabaikan dirinya yang dalam keadaan bahaya.   "Dia dia pasti datang," jawab Britney.   "Kalau begitu berteriaklah,sebut namanya dengan keras agar menyelamatkan mu." Ucap Furge.   Zreeeet   "Kyaaa!"   Pedang kristal itu menebas sayap Britney. Mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa pada Britney.   "Drew!"   Zreeeet.   "Kyaaa Drew! Tolong aku!"   Karena tidak kuat menahan rasa sakit di punggungnya, Britney pingsan untuk kedua kalinya.   Furge tersenyum sinis. Tangannya kemudian mengambil sayap berbentuk kupu-kupu yang terpotong dari punggung Britney. Kemudian ia meninggalkan Britney yang tengah pingsan untuk memberikan energi kehidupan pada bayi pupa vampire yang bergelantungan di jaring-jaring.   "Hahaha pupa vampirku akan bangkit!"   Suara gemuruh petir mengiringi proses pemberian energi kehidupan pada para pupa itu. Maria dan Furge mengawasi proses kebangkitan pupa bersama dengan para vampir yang datang dari seluruh negeri bayangan.   "Akhirnya mereka bangkit hahaha."   Kebangkitan para pupa vampire bagaikan suara dengung tawon yang lepas dari sarangnya. Furge merayakan kebangkitan mereka dengan kegembiraan. Karena itu ia memerintahkan untuk menyerang kawasan dekat kastil sebelum mereka menyerang negeri kegelapan. . .   Sayap Britney tinggal berbentuk sayap burung. Sayap itu tidak lagi putih pink merona. Sekarang sayap itu merah ternoda darah Britney yang mengalir dari tebasan pedang Furge.   Syut.   Sebuah cahaya muncul di sayap berbentuk burung itu. Perlahan sayap itu lepas dan dari punggung Britney. Kemudian sayap itu bersinar lebih terang dan berubah wujud menjadi pria berambut merah panjang dan bermata hazel.   Wajah pria bermata hazel itu dingin dan menusuk. Dia mengusap punggung Britney yang berdarah kemudahan secara perlahan luka Britney menghilang.   Setelah itu dia mengangkat tubuh Britney dan menghilang dari kastil Furge.   >   "Kita terlambat," suara lembut datang tak lama setelah Britney dan pria itu pergi.   "Ini salahku kita terlambat." Inoe berteriak histeris terutama karena melihat darah merah yang berbau bunga Sakura.   Daniel melihat ke sekeliling kastil. "Aku tidak mendeteksi keberadaan Britney, kemungkinan terbesar dia tidak berada di sini."   Daniel terbang dan melihat ke arah langit. Secara kasat mata langit seperti di penuhi oleh burung kelalawar. Tidak ada yang menyangka jika ribuan makhluk yang terbang dilangit itu adalah vampir yang baru lahir.   "Kita harus segera pergi dari sini, kita tidak bisa mencampuri urusan dunia bawah," perintah Daniel.   Ia kemudian menghilang menuju istana peri. Meskipun tidak rela, Inoe dan Durable ikut menghilang. Mereka sangat sedih karena tidak berhasil menemukan Britney.   >   Matahari telah mulai memasuki peristirahatan nya. Hiny melihat kesempatan itu untuk melangkah lebih jauh lagi untuk benar-benar mendapatkan Drew. Tidak ada yang menolak melahirkan putra dari sang penguasa negeri kegelapan   "My lord."   Hiny nekat membuka pakaiannya selapis demi selapis. Dengan langkah anggun ia menuju ke arah Drew yang duduk termenung. Tangannya mulai meraba d**a Drew yang berhias otot kekar.   "Miliki aku sepenuhnya, my lord."   Drew tidak bergeming dari tempatnya,"Sudah satu Minggu." Drew berguman.   Hiny tersenyum malu, dia semakin mendekatkan tubuhnya pada lengan Drew.   "Benar, kita telah menghabiskan waktu selama seminggu, jadi aku sudah memenuhi janjiku. Kini saatnya aku pergi."   Hiny agak kecewa dengan ucapan Drew, namun dia menebalkan wajahnya dan mulai memeluk tubuh Drew.  Kontan Drew merasakan bagian terlembut Hiny yang menempel padanya.   "Anda tidak akan menyesal, segera miliki aku my lord." Hiny terus merayu Drew. Saat ini adalah puncak rencananya, dia tidak boleh gagal.  To Be Continue
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD