Naura kini berada di dalam kamar mandi menghadap cerminnya, dia menepuk nepuk wajahnya dengan kedua tangannya. Masih tidak percaya jika saat dia terbangun dan membuka kedua matanya wajah Altran begitu berdekatan dengan wajahnya, deru nafas suaminya itu terasa sangat hangat di wajahnya. Sempat Naura ingin menyentuh bibir yang tanpa jarak sama sekali namun ia mengurungkannya, ketika dia terpikirkan bahwa dirinya tidak ingin mencuri hal seperti itu.
"Apa kata dia, jika aku mencuri-curi untuk menyentuh bibirnya nanti," gerutu Naura.
Dia bergegas bangun dari tidurnya dan saat ini sudah berada di dalam kamar mandi dengan wajah merah matang menahan malu dan perasaannya yang sudah tidak karuan saat ini. Namun Naura tersenyum tipis, dia sangat merasa bahagia saat mendapati Altran kini sudah ada d
