bc

Anna

book_age18+
384
FOLLOW
2.5K
READ
love-triangle
contract marriage
reincarnation/transmigration
friends to lovers
drama
tragedy
comedy
bxg
first love
rebirth/reborn
like
intro-logo
Blurb

Anna adalah gadis biasa yang tinggal bersama kakaknya dan bersekolah di salah satu sekolah yang sanget terkenal dan sangat elite. Kehidupannya sudah sangat menyakitkan saat ia masih kecil dengan kematian kedua orangtuanya. Perlahan semuanya sudah sangat baik baik sajaa hingga seseorang datang merusaknya.

Noel yang katanya adalah reinkarnasi suaminya di masa lalu memberikan atensi besar dalam kehidupannya dan membuat ia merasakan dirinya terombang-ambing dengan banyak rasa sakit yang menggelayuti dirinya.

Dan bagaimana kisahnya di masa lalu hingga mengantarkannya pada banyak hal yang menyakitkan?

chap-preview
Free preview
Part 1 | Anna
Pagi yang cerah ini, seorang gadis berambut hitam sepanjang pinggang tengah berjalan di jalanan raya yang tengah sedikit lengang ini. Kakinya melangkah ringan dengan wajah datar yang senantiasa tak pernah di ubah dari wajahnya. Mata yang sayu juga bibir kecil yang tak pernah tersenyum itu membuat siapapun mengira gadis itu sombong. Dan setidaknya, bagi Gladys hal itu tak penting sama sekali. Ia hidup untuk dirinya. Bukan untuk orang lain. Gadis yang bahkan jika bicara di sekolah dapat di hitung dengan jari itu memang di benci hampir seluruh sekolah. Hanya Ina dan teman sekelasnya yang selalu senantiasa bersamanya. Dengan segala tingkah konyolnya mampu membuat siapapun yang mendekati bahkan memukul sahabatnya itu akan terdiam dengan tatapan dan mulut tajamnya. "Anna, bunda gue bilang main ke rumah gue ya," ucap Anggun dengan menatap teman sekelasnya itu yang hanya diam dan mengangguk. Ina yang duduk sebangku dengan Anna hanya menghela nafas. Sudah berapa lama Anna sembunyi dari dunia. Anna bahkan tak punya teman selain dirinya dan teman sekelas bobroknya. Ina.... Bukannya bosan. Hanya saja tak sanggup melihat Anna yang sendirian jika dirinya tengah mencari kerang ajaib di belakang sekolah. "Anna, kalau sesama presiden main layangan gimana tuh jadinya? Nih gue liat dua orang penting di negaranya ini pada main layangan. This is very strange. I mean, what they got later, " "Siapa yang kalah give negara," ucap Anna datar dan lempeng. "WTF," -/- Ruangan OSIS yang biasa tenang kini mendadak mencekam. Bagaimana tidak? Ketua OSIS yang sekarang duduk di depan tengah menatap tajam pada seluruh panitia di dalam ruangan itu. "Kalau kalian masih sanggup menopang segala urusan ini silahkan di lanjut. Tapi kalau kalian mau diam dan cuma cari muka dengan menjadi panitia silahkan keluar," titah ketua OSIS itu. Namanya adalah Jeffry. Dia murid kelas XII seangkatan dengan Anna. "Lo benar Jef. Mereka memang perlu banget kayaknya di kasih ganjaran atas apa yang mereka perbuat," ucap sang Wakil OSIS yaitu Anna. Keduanya sudah bersama membangun OSIS lebih baik di tahun ini. Membangun kinerja semua anggota agar OSIS terlihat lebih bersahaja. Pandangan murid pada OSIS sangat di remehkan. Jadi, Jeffrey maupun Anna mematahkan perkataan itu dengan membangun kerja sama antar anggota. Tapi, banyak yang masuk OSIS karena ketenaran. Layaknya di novel, banyak dari mereka sok berkuasa berlagak keren dan membandingkan diri dengan yang lain. Contohnya ini. Banyak dari anggota OSIS yang menyuruh adik kelas untuk mengerjakan pekerjaan mereka. "Sok superior. Berlagak hebat kalian? Bukan apa apa kalian disini. Cucu pemilik sekolah emang badung bahkan cenderung gak ngotak kalau berperilaku. Tapi setidaknya dia gak pernah menyuruh orang lain seenak jidat. Bahkan lebih parah nggak pernah meludahi orang karena kemauannya gak di turuti. Bukankah begitu Ichi?" ungkap Dhika yang kini menatap Ichi yang mensedekapkan tangannya di d**a. Daichi Shavanamira. Gadis pendek dengan rambut panjang semampai. Punya tatapan tajam layaknya harimau (kata Ichi sendiri). Namun lengkungan sabit saat tertawa membuatnya sangat lucu. Gadis itu mendengus saat mendengar kata kata yang keluar dari mulut Dhika. Bicara selalu tidak pakai filter. Gini yang buat Ichi males masuk OSIS. Tapi mau gimana lagi. Pujaan hati saja tercatat sebagai Anggota OSIS. Walau sekarang sudah keluar sih. Tapi dia masih mau di OSIS biar gak gabut. Dan dia bisa mengerjai banyak anak baru untuk membuat otaknya jernih. "Ekhem," Ichi berdehem lalu berdiri berlagak pongah, "Kalian tau fungsi organisasi? Itu melatih jiwa kepemimpinan kalian. Melatih empati juga membuat kalian lebih kreatif. Membangun kerjasama antar siswa. Mensejahterakan lingkungan siswa agar terhindar dari kasus yang tidak di inginkan. Ka-" "Intinya tidak usah sok superior kalau masih belum kreatif. Rapat ditutup," Anna kini menatap pada Rara, "Catat apa saja yang di rapatkan. Berikan padaku lalu minta tanda tangan kepala sekolah," titah Anna pada sekretarisnya. Semua orang masih terdiam saat Ichi menatap syok pada Anna. Mereka mau tertawa juga takut karena Ichi terkadang bisa gila kalau menindas. Maka dari itu mereka hanya menutup mulut. Diam dan beranjak dari sana. "Ahh, ada abang ganteng neh," teriak Ichi dari ambang pintu. Semua orang belum beranjak dari sana. Menatap Ichi yang siap meluncurkan kalimat yang membuat semua orang terhenyak. "KITA JADIAN SEKARANG. DI TANGGAL 24 MUSIM HUJAN DAN DI JAM 10 LEWAT 16. MAAF, ICHI CANTIK CEUNAH GAK TERIMA PENOLAKAN," Anna menatap Ichi yang sudah sangat parah kelakuannya. Mereka masih kelas 11 namun gadis ini memang tidak tau diri kalau berteriak. Tidak peduli orang lain akan terganggu dengan suara jeleknya sekalipun. Namun menurut Anna, suara Ichi itu tidak jelek sama sekali. Bahkan cenderung bagus dan sangat cantik. Vokalis band sekolah HIMALAYA ini mampu membuat orang orang akan terpukau dengan suaranya yang indah dan merdu. “Gak bakalan dia balik main sama lo lagi atau suka sama lo. Agak mengaca sedikit coba” “Agak ketawa dikit coba. Lo udah lama gak badung sama gue. Ayo kita bandel kayak dulu lagi” Anna menatap jengah pada gadis yang ada di hadapannya ini. Namun dia juga rindu masa masa dimana dirinya hanya akan tertawa dan menari bersama di panggung dekat rumah. Bersama Ichi dan juga Anggun, dirinya bisa menjadi orang lain yang sangat bebas dan sangat ceria. Tidak ada yang tau saja kalau di rumah Anna itu kadang menjahili anak orang atau bertindak nakal yang memicu neneknya akan melemparkan berbagai barang di rumahnya. Dan Gladys nakal juga karena pengaruh dari Ina dan Ichi. Mereka berdua memberikan banyak keceriaan pada Anna. “Setelah masalah OSIS ini selesai. Gue bakalan jadi nakal kembali” “Bagossss” -/- Anna tengah membaca buku pengetahuan teknologi masa kini. Di tahun sekarang banyak teknologi yang telah di ciptakan oleh orang orang. Membuat jiwa Anna senang saat ada penemuan baru yang disiarkan di TV. Gadis itu akan tersenyum kecil saat ada orang yang berhasil menciptakan robot canggih atau alat lainnya. Ia berpikir, dunia akan lebih muda dengan teknologi. Dan ia tak perlu keluar rumah bahkan untuk sekedar rekreasi. Karena ia akan menyuruh sang kakak untuk membuatkan kolam buatan di belakang rumah dengan kecanggihan zaman sekarang. "Anna, Mas udah pulang," teriak pria yang notabene adalah kakak kandung Anna itu. Anna turun kebawah lalu melihat Gama tengah membuka jas dan meletakkan beberapa makanan di meja kayu tersebut. Gama bekerja di sebuah perusahaan teknologi. Hanya menjadi karyawan biasa. Karena itu, mereka hidup dalam lingkup sederhana. Bertiga. Ya, bertiga dengan neneknya yang jarang ke rumah mereka. Karena ibu dan ayah mereka meninggal kecelakaan beserta calon adik mereka yang masih dalam kandungan sang ibu. Dan itu, membuat Anna murung padahal sudah 6 bulan berlalu. Saat itu Anna kelas 1 SMA. Mereka akan berencana rekreasi. Sang kakak pertama menjemput Anna. Namun, saat mereka menunggu di stasiun, mereka mendengar sebuah truk menabrak kencang sebuah mobil putih. Sang kakak hapal dengan platnya. Saat itu ia juga masih MABA. Ia syok, namun tak mau terlihat oleh sang adik. Namun, dampak itu sangat besar bagi Anna. Gadis yang dulunya selalu ceria itu kini menutup diri dari semua hal. Mengatakan bahwa hidupnya sudah hambar dan hampa karena dua orang berharganya menghilang secara tragis. Anna masih ingat saat mata sang Bunda yang melihat ke arahnya. Bibir itu tersenyum di saat terakhirnya. Gladys yang masih kecil hanya syok dan berlari menghampiri ayah dan ibunya. Namun, keduanya telah meninggal di tempat sebelum ke rumah sakit. Dunia kejam Itulah pandangan Anna "Sekolah katanya ngadain event ya?" ucap Gama membuka pembicaraan. Karena percuma menunggu Anna bicara. Anna hanya mengangguk dan kembali menyuapkan nasi ke mulutnya. Gama hanya diam meratapi Anna. Ia sudah setengah mati bekerja sejak SMA dengan menjual permen atau rokok di sepanjang jalan. Ia lakukan demi sang adik.Gama sangat menyayangi Anna lebih dari apapun. Maka dari itu, Anna tak di izinkan sedikitpun keluar tanpa sepengetahuan Gama. Karena itu lumayan trauma buat pemuda berumur 23 tahun itu. Ia takut Anna juga menghilang.Gama menyelipkan rambut di telinga Anna, "Kamu ikutan gih acaranya. Lumayan kan bisa banyak teman," "Anna benci keramaian," Suara dingin itu mampu membuat Gama diam seketika. Ia tak bisa berkata apa apa lagi. Karena, jika di keramaian Anna bisa pingsan secara tiba tiba. Agorafobia, Anna akan merasa takut,panik saat melihat sekumpulan banyak orang. Ia akan sesak nafas bahkan sulit berjalan saat orang yang banyak menatapnya.Terkecuali orang orang yang sering ia temui. Anna akan baik baik saja. Karena dia sudah terbiasa dengan orang itu. Kini, Gama hanya diam. Ia juga bingung bagaimana menyelamatkan jiwa Anna yang sepertinya sudah hilang itu. "Masa setiap ada acara kamu cuman koordinasi tapi gak gabung dalam acara. Itu kurang profesional, Ann" Kini, Anna meletakkan sendoknya. Menatap sang kakak dengan senyuman tulus. Memejamkan mata lama lalu kembali menatap sang kakak. "Anna benci keramaian. Itu alasan yang sedikit Anna utarakan. Disisi lain, jika Anna nyaman berteman dengan orang, Anna akan di tinggal setelah itu. Patah hati lagi itu menyakitkan Mas," Anna mengeluarkan air matanya. Membuat Gama terhenyak diam lalu menarik nafas. Ia memegang kepalanya lalu beranjak berjongkok di depan sang adik. "Anna harus bangkit. Gak selamanya mereka meninggalkan, Ann. Gak selamanya mereka berpikiran buat Anna tertinggal sendirian. Percaya sama Mas. Dunia gak sekejam itu, Ann,"

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
13.4K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.4K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.9K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
98.2K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook