Part 3: Pengalaman mengejutkanku

1291 Words
”Mr. Devil” Author by Natalie Ernison Bab sebelumnya, Ley ingin memberitahukan Nathasya sesuatu hal yang sangat penting menurutnya. "Kediaman Nathasya" Saat itu Ley berbincang-bincang dengan Nath, melalui panghipan suara. Ley: "Nathasya, kakak punya seorang teman yang masih single?" ujar Ley melalui telepon selular tersebut. Nath: ”Apa maksud kakak Ley?” tanya Nath heran. Ley: "Dengar dulu adik kecil... Dia sudah lulus kuliah sama seperti kakak, dan dia baru saja pindah bekerja di sebuah bank xx..--" selama beberapa saat, Nathasya terus berbincang-bincang bersama Ley melalui telepon selularnya. Nath: ”Yasudah terserah kakak saja...” "Huhh dasar pemberi harapan palsu, sekarang sudah enak-enak bersama Kathie, lalu mencarikanku lelaki yang mungkin saja hanya memberi harapan semu.." gumam Nathasya dengan nada jengkel. -------- Setelah beberapa hari kemudian... Ley pun datang berkunjung ke kediaman Nath setelah sekian lama tak berkunjung. Namun kali ini Ley bersama seorang lelaki yang terlihat cukup tampan. "Hai Natha, kenalkan ini teman kakak.." ujar Ley memperkenalkan seorang teman lelakinya. "Zakra.." ujar sang lelaki yang saat itu datang bersama Ley, sambil mengulurkan tangan kanannya. ”Nathasya..” balas Nath sembari menguluran tangan pada pria yang bernama Zakra tersebut. Beberapa saat setelah kedatangan Ley bersama Zakra, Nath terlihat asyik berbincang bersama Ley, Zakra terlihat masih canggung dengan perbincangan mereka. Malam setelah pengenalan pertama antara Nath dan Zakra, mereka pun mulai berkirim pesan dan juga Zakra tak segan menelpon Nath. >>> Pada suatu saat, Zakra pun mulai mengambil langkah baru akan kejelasan hubungannya bersama Nath. Zakra: "Nathasya, kakak ingin menjadi pacarmu. Apakah kamu tidak keberatan?" ujar Zakra melalui telepon selularnya. Nath: ”Maaf kak Zakra, tapi apakah tidak terlalu cepat. Kita baru kenal tiga hari ini!” Tukas Nath. Zakra: "Tidak masalah Nathasya, kita bisa sambil perkenalan selama berpacaran..-" dengan segala upaya, Zakra berusaha keras untuk meruntuhkan pendirian Nath. Juga janji Nath kepada kedua orang tuanya agar tidak berpacaran sebelum waktunya. Nath: ”Baiklah kak Zakra, tapi ada syaratnya.. Aku tidak ingin orang tuaku mengetahui hubungan kita.” Zakra: "Oke, akan kakak usahakan. Berarti mulai malam ini kita resmi berpacaran.." tukas Zakra dengan nada santai. Selama bebarapa waktu, Nath terlihat cukup nyaman dengan kehadiran Zakra di kehidupannya. Nathasya merupakan anak broken home. Sejak kecil ayahnya telah pergi meninggalkannya bersama sang ibu. Di usianya yang ke lima tahun, ia baru mengetahui bahwa ayahnya masih hidup. Karena menurut info dari sang ibu, ayah Nathasya telah lama meninggal akibat kecelakaan. Namun kenyataannya, sang ayah masih hidup namun kini telah bersama wanita lain bahkan telah memiliki dua orang anak. Sementara Nathasya hanya hidup bersama sang ibu, ibunya yang begitu sangat temperamen tinggi, terkadang tak segan memukuli Nathasya hingga terluka. *** "Kenapa lenganmu ada bekas lukanya dek?" tanya Zakra sambil memandangi lengan Nathasya. ”Ini cakaran ibuku saat aku masih sekolah dasar. Ibuku sangat kasar, jika lelah ibu tak segan memukuliku hingga aku tak sanggup lagi menangis.”  Tukas Nathasya sambil menghela napas panjangnya. "Apakah masa kecilmu sangat menderita Nathasya.." tanya Zakra dengan wajah prihatin. ”Iya kak, aku anak broken home...” tukas Nathasya dengan wajah sendu. "Sudah, sekarang anggap kakak sebagai ayahmu dan ibumu. Kakak akan menyayangimu sedang lembut dan sepenuh hati." Ujar Zakra sembari menggenggam tangannya. *** "sekolah menengah atas xxx" "Wah wah, ada yang lagi bahagia sepertinya.." ujar Acela, sahabat dekat Nath. ”Ancel, iya aku sudah berpacaran dengan temannya kak Ley, si kak Zakra.” Balas Nath. "Wahh hebat, aku ikut senang mendengarnya.." ujar Ancel dengan antusias. ”Tapi malam ini kak Zakra mengajakku untuk bertemu, tapi aku bingung harus bagaimana..” "yasudah, nanti malam ajak saja kak Zakra ke rumahku, lagipula malam ini datang ke rumah.." ”Okelah, thank you.” *** "kamu kemana Natha?" tanya ibunya. ”Aku ingin pergi ke rumah teman mam, sebelum pukul seblmbilan aku sudah ada di rumah.” Nath pun segera bergegas ebrsama Zakhra yang telah menantinya di halaman rumah. Namun alasan Nath, zakra hanyalah kakak seniornya dan ingin ke studio untuk bermain band. *** "Kediaman Ancel" ”Hallo Ancel...” Nath menyapa, terlihat Ancel bersama sang pacar sedang bercengkrama di ruang bersama. Setelah beberapa saat kemudian... Nathasya hanya terdiam hening saat bersama Zakra, sedangkan Ancel terlihat asyik bermanja-manja bersama sang kekasihnya. Menyaksikan hal tersebut, Nath hanya terdiam tak tahu harus berbuat apa. Sedangkan Zakra hanya terdiam dalam keheningannya, karena dirinya yang termasuk orang yang individual. "Natha, ini sudah jam delapan lewat, ayo kakak antar pulang.." ujar Zakra yang bangkit dari tempat duduknya. Mereka pun bergegas pergi, sepanjang jalan suasana masih hening. *** "Dek, minta tanganmu sini.." ujar Zakra, lalu Nath mengulurkan tangan kirinya ke samping Zakra yang sedang mengendarai motornya. Sepanjang jalan mereka hanya berada dalam keheningan, namun tangan kiri Nathasya terus berada dalam genggaman Zakra. Semakin hari, Zakra semakin perhatian dan selalu mempedulikan apa pun yang Nathasya lakukan. Namun, sikap Zakra kini sedikit terlihat ingin menguasai dan mengendalikan kehidupan Nathasya. Setiap berangkat ke sekolah dan pulang dari sekolah, Zakra seakan tak ingin membiarkan gadisnya sendiri atau pun bersama orang lain. Kemana pun Nathasya pergi haruslah selalu bersamanya setiap saat. Drrtt... "Sayang, weekend ini kita pergi ke tempat wisata xx.., my love" "kak Zakra.. alasan apa yang harus aku katakan kepada mama..." gumam Nathasya yang sedang mencari ide untuk berbohong. >>> "Kamu ingin pergi kemana Nathasya??" tanya sang ibu dengan nada membentak. ”Aku ingin pergi bersama teman-temanku ma...” ujar Nath dengan nada ketakutan. "Apa hubunganmu dengan laki-laki itu.." ”Maksud mama kak Zakra?” "iya, mungkin yang itu.." ujar sang ibu dengan nada sinis. ”Ahh iya ma, kami sedang menjalin hubungan yang lebih dekat...” ucap Nath dengan nada gugup. "Mama harap kamu bisa menjaga dirimu, ingat bagaimana sulitnya mama memperjuangkanmu.." tukas sang ibu. ”Baik ma...” Nath pun melangkah dengan penuh rasa pilu. Keinginannya ingin terus bersama Zakra, membuatnya berani terus berbohong kepada sang ibu. Walau dengan penuh rasa bersalah, Nathasya lebih memilih untuk membungkam hati nuraninya. *** "Kamu kenapa diam terus sayang.." tanya Zakra dengan membelai lembut rambut sang kekasih hatinya. ”Ah tidak kak...” jawab Nath dengan nada sendu. "Jujur sayang. Bukankah aku sudah pernah katakan apa pun itu jujurlah padaku..." ujar Zakra membujuk sang kekasih agar ingin berbicara jujur. ”Kak, sepertinya mama tidak menyukai hubungan kita...” "Hmm oke. Sudahlah jangan pikirkan itu lagi sayang. Sekarang kita nikmati waktu berdua kita yah.." ujar Zakra dengan belaian lembutnya. Zakra terus mendekap gadis tersayangnya, lalu mulai mendaratkan kecupannya pada bibir mungil milik Nathasya. "Ini sudah kesekian kalinya kak Zakra mengecupku, dan ciuman pertama bahkan sudah tak tahu lagi yang keNathasy." batin Nath, namun ia enggan memikirkannya lagi dan terus menikmati kasih sayang Zakra. "Sayang, aku ingin.." bisik Zakra sambil menggigit daun teling Nathasya, hal tersebut membuat Nathasya merinding disko. ”Kakak ingin apa...” jawab Nathasya dengan nada lirih yang sudah terlihat cukup teransang dengan sentuhan tangan Zakra di area tubuhnya. "Aku ingin ini sayang..." bisik Zakra sambil meletakkan telapak tangannya tepat di area s**********n milik kepunyaan Nath. ”Ahh aku... ” Nath berusaha menepis tangan nakal Zakra, namun tenaganya sudah melemah dan hanyut dalam buaian kasih sayang Zakra. "Sayang aku mencintaimu..." ucap Zakra dengan suara serak memberat, yang sudah tak mampu lagi menahan hasrat ingin melahap gadis kecilnya. Eemm ahhh... desahan Nathasya semakin membangkitkan hasrat Zakra untuk terus meremas membelai milik kepunyaan Nathasya. Zakra kini sedang berperang dengan hasratnya yang kian membara saat melihat ekspresi kenikmatan Nath. Nath hanya bisa memejamkan kedua matanya sambil mulai menggeliat keenakan. Kecupan yang berawal hanya dibibir saja, kini semakin turun ke leher dan meninggalkan bekas tanda kepemilikkan Zakra. Turun ke area leher, d**a. Nath sudah semakin horni dan ingin segera di sentuh lebih lagi. Perlahan Zakra menyingkapkan bra milik Natha, lalu mulai melumat gunung kembar milik kepunyaan Natha tersebut. Tangannya yang lain tak tinggal diam, kini mulai membelai area s**********n milik Natha. Argghh... desah Nath lagi dan lagi membuat hasrat Zakra semakin on mencapai seratus persen. "Sayang coba desah lagi... sepertinya senjata kakak yang dibawah mulai memberontak.." ujar Zakra sambil memandangi gundukan senjatanya bawah milik kepunyaannya. Terlihat area bawah perutnya sedikit mengembung dan rupanya benda antik miliknya sudah cukup menegang dan semakin tegang hingga membuat Zakra kesakitan ingin melampiaskan hasrat ini. ”Kak Zakra, sudah cukup kak...” Nath bangkit dari pangkuan Zakra dengan tergopoh. "sayang, aku hampir tidak tahan... pegang dulu sayang.." ujar Zakra meraih tangan Nath dan meletakkan di atas gundukan senjata miliknya yang sudah menegang keras. ”Ahh aku...” Nath menarik tangannya kembali. "Kenapa sayang, hanya pegang saja... please..." Zakra mulai meremas miliknya dan mengeluarkan senjata. tercintanya. ”Kakak cukup...” "Sayang!!! kenapa susah sekali.. aku hanya meminta untuk membelainya..." bentak Zakra , sontak membuat Natha terkejut melihat kenyataan pribadi Zakra yang sesungguhnya.. Bersambung...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD