Part 4: Cinta vs nafsu

1390 Words
"/"Mr. Devil" Author by Natalie Ernison Zakra benar-benar melakukan lebih banyak perubahan dan kemajuan. "Kakak akan menjagamu dengan baik, dan anggap saja kakak sebagai orang tuamu. Mulai sekarang tidak perlu merasa sendiri lagi.." itulah kalimat yang sering kali di lontarkan oleh Zakra kepada Nath. Nathasya yang merupakan seorang anak broken home. Dalam kehidupan masa kecilnya hingga remaja dan akan beranjak dewasa, begitu banyak luka hati dan juga fisik yang ia terima dari perlakuan ibunya. Ibunya hanyalah seorang petani sawah, dapat bertahan hidup pun semua karena kerja keras dengan menjual sayuran dan hasil panen sawah. Nathasya sejak sekolah menengah pertama sudah tidak lagi tinggal bersama ibunya. Nathasya tinggal bersama kedua orang tua angkatnya, yang juga sangat menyayanginya. Ibunya yang mengalami setres berat hingga hampir depresi, akibat perlakuan kasar sang ayah yang suka melakukan tindakkan kekerasan. Karena rasa tekanan jiwa itulah yang membuat sang ibu kerap kali mencari pelampiasan emosi. Nathasya harus bertahan menerima perlakuan kejam sang ibu. Di pukul, di tentang, dikata-katai dengan perkataan kotor yang keja, di sirami air cucian piring, hingga terkadang sang ibu tak segan memerintahkan Nathasya untuk tidur dikandang ternak. Sejak kecil Nathasya tak henti-hentinya menerima kekerasa fisik dari sang ibu. "Apakah aku sungguh anak kandung ibu? apakah aku benar-benar lahir dari rahim ibu? Mengapa aku harus mengalami semua in..." itulah jeritan yang sering kali Nathasya lontarkan disaat sang ibu sedang melakukan kekerasan fisik padanya. Rasa tidak tahan, tidak sanggup, tidak mampu lagi untuk bertahan, tak jarang Nathasya ingin sekali berniat kabur dari rumah. Namun setelah lulus sekolah dasar, sang bibi yang merupakan adik kandung dari ibunya pun berkunjung ke kediaman mereka di perkampungan. Melihat kondisi ekonomi yang begitu menyedihkan, akhirnya sang bibi membujuk sang ibu untuk melepaskan Nathasya dan tinggal di kediaman sang bibi di area kota. Karena himpitan ekonomi akhirnya sang ibu pun merelakan kepergian Nathasya demi menggapai cita-cita dan harapannya. Perih hati pun harus Nathasya tahan, karena kepergiannya dari sisi sang ibu cukup membuatnya bersedih hati. Dibalik semua perlakuan sang ibu, Natha tahu bahwa sang ibu begitu sangat menyayanginya. Keberadaan Natha di kediaman sang bibi pun tidaklah cuma-Cuma, ia harus mengerjakan semua pekerjaan rumah layaknya pembantu rumah tangga yang digaji dengan bantuan biaya pendidikannya. Sakit dan rasa ingin pergi pun sering kali muncul dibenaknya. "Aku pikir dengan tinggal bersama bibi aku akan hidup lebih layak, tapi nyatanya aku harus menahan proses ini..." rintih batin Natha. Namun, sang bibi pun cukup menyayanginya. Hingga akhirnya Natha diminta untuk memanggilnya dengan sebutan "mama". Kasih sayang sang bibi pun membuat Natha tetap mampu bertahan, demi bisa bersekolah. Seorang gadis lugu yang baru saja beranjak dari perkampungan, dan baru mengenal bagaimana rasanya tinggal di kota. Sejak sekolah menengah pertama, begitu banyak teman-teman sekolahnya yang sudah tidak perawan lagi karena pergaulan bebas. Hal tersebut terkadang membuat pertahanannya hampir goyah. Masa sekolah menengah Natha lalui dengan baik, hingga akhirnya masa sekolah menengah atas/ masa putih abu-abu. Di usianya yang ke tujuh belas (17) tahun, Natha merasakan ada hal yang kurang dalam hidupnya. Teman-teman sebayanya sudah memiliki kekasih/ pacar, dan hanya dirinya yang tak kunjung menemukan sosok yang dapat menggetarkan hatinya. Nath sering kali menerima olok-olok dari teman-temannya karena hanya dirinya yang belum mendapatkan seorang pacar. Akhirnya, Nath bertemu dengan sosok laki-laki yang dewasa dan cukup mampu membuatnya sangat bergantung. Dialah Zakra, usia 23 tahun dengan rentang usia lima tahun lebih tua dari usia Natha. Kasih sayang dan kelembutan dari Zakra membuat Natha berani berbohong pada ibu kandung dan kedua orang tua angkatnya. Awal-awalnya Zakra memberi pernyataan yang cukup membuat Natha begitu mempercayainya. Namun semakin lama berhubungan, Zakra justru membuat kehidupannya seperti terkekang. Waktu untuk bermain bersama teman-teman sebayanya pun dibatasi. Zakra slalu ingin bersama dirinya, dan tak ingin ada orang lain yang mengganggu waktu luang mereka. Natha baru saja mengenal dunia percintaan, namun justru pengalaman berharganya harus direnggut oleh Zakra yang baru berstatus sebagai seorang pacar. Ciuman pertama yang selama begitu berharga bagi Natha pun telah habis sudah. Tak cukup ciuman pertama, Zakra pu bertindak lebih jauh, area atas hingga pinggang habislah sudah. *** Drrrtttt..... My love memanggil... Zakra: "Sayang, malam ini kita kencan yah, aku rindu sayang.." Nath: "Iya kak, tapi aku sedang banyak pekerjaan rumah..--" balas Nath. Zakra: "Jadi sekarang pelajaranmu sudah menggeser posisiku dihidupmu?? sudahlah nanti aku jemput jam enak tiga puluh--" "Aku harus berkata apa kepada mama, alasan apalagi yang harus aku katakan.." gumam Natha di kamar pribadinya, yang terlihat begitu gelisah memikirkan alasan terbaiknya. >>> "Ma, malam ini aku ingin pergi melihat pameran bersama teman-teman.." ujar Nath dengan gugup. "Lalu siapa temanmu yang datang ke rumah..?" Tukas ibunya. "Kak Zakra ma, dia akan menjemputku.." "Ingat jaga dirimu baik-baik, ingat betapa sulitnya kehidupan kalian sebelumnya..-" tukas sang bibi yang sekaligus ibu angkatnya. Seperti biasanya Zakra menjemput Natha dari kediamannya. Mereka memang pergi menyaksikan sebuah pameran, namun juga kesempatan bagi Zakra untuk mamadu cinta dengannya. *** "Emmm... sudah cukup kak, aku lelah.." desah Natha yang sudah cukup berkeringat, akibat ulah nakal si Zakra. "Sayang, aku masih rindu kamu.." desah Zakra tepat di daun telinganya, dengan sedikit endusan yang membuat bulu kuduk Natha merinding manja. Zakra terus mencumbu gadis kecilnya, dengan segala sentuhan dan bahkan meninggalkan bekas kecupan kepemilikkannya di area dadanya. Zakra terlihat begitu bernafsu setiap kali berhadapan dengan Natha. Ahhh.. emmmccc "kak Zakkk..." desah kenikmatan dan juga rasa takut jika ibunya mengetahui perbuatan nakalnya di luar rumah. "Sayang, kamu sangat manis, bibirmu dan ini.." Zakra meremas milik kepunyaan Natha hingga membuat Nath terus mengeluarkan suara desahan manjanya. "Sayang, coba desah lagi, senjata kakak yang dibawah jadi semakin tegang saja.." desah Zakra tepat di daun telinga Nath dengan sedikit gigitan manjanya. "Kak Zakra jangan..." tangan nakal Zakra kini mulai menjelajah area d**a milik kepunyaan Natha. Dengan sedikit belaian lembutnya dan lumatan. "sayang, tolong pegang ini.." ujarnya. Emmm... Nath dengan terpaksa , senjata milik kepunyaan Zakra menggunakan tangannya. "Sayang, kenapa berhenti..??" bentak Zakra dengan sorot matanya yang smakin tajam saja. "Kak Zakra, aku lelah kak..." ucap Natha yang sudah terlihat kelelahan dengan segala tindakkan nakal Zakra. Terlebih lagi Zakra sudah mulai memintanya untuk meremas milik kepunyaannya. "Kenapa sulit sekali, aku hanya memintamu untuk menggenggamnya saja.." bentak Zakra yang terlihat kesal karena Natha sudah enggan lagi menyentuh adik kecil milik kepunyaannya. Secara tiba-tiba, Nath pun bangkit dari tempat duduknya dan beranjak menuju pinggir pagar depan kediaman Kathie . Kathie yang saat itu juga sibuk b******u dengan Ley. "Kamu kenapa? marah? kesal!" bentak Zakra sambil menendangi pagar besi depan kediaman Rania. "Kamu kenapa bro??' tanya Ley yang terkejut melihat perbuatan Zakra. "Tidak bro, ini urusan kami berdua.." tukas Zakra dengan nada kesal. "Natha, kamu kemana??" bentak Zakra saat melihat Natha yang melangkah dari samping pagar tersebut. "Bro tenanglah, jangan menggunakan emosi.." ujar Ley mencoba menenangkan Zakra. Mereka pun membubarkan diri dari depan pinggir pagar tersebut, dan Zakra pun sudah terlihat menyalakan mesin kendaraannya dan bersiap untuk pergi. "Kamu kenapa Nathasya, ada apa dengan kalian??" tanya Kathie heran melihat perlakuan Zakra. "Aku juga bingung dengan sikap kak Zakra, aku..-" "Hei, apa yang ingin kamu katakan pada Kathie!!" bentak Zakra secara tiba-tiba dari depan garasi rumah kediaman Kathie, dan tak ingin Natha menceritakan kepada orang lain. Sepanjang perjalanan Natha hanya terdiam setelah menerima perlakuan Zakra. *** "Kamu kenapa begitu saja marah, diam!!" bentak Zakra saat dalam perjalanan mengantarkan Natha pulang ke rumah. Natha masih terus diam, dan berkali-kali Zakra terus menggas motornya hingga membuat Natha pun berkali-kali hampir terjatuh ke arah belakang akibat ulah Zakra yang sedang kesal. >>> Setibanya di halaman rumah kediaman Nathasya. "Sayang maaf, tolong jangan menangis lagi.." ujar Zakra membelai pipi Natha yang terlihat begitu sedih atas perlakuan sang kekasih. Amarah Zakra seketika meluap, saat Natha yang terlihat sudah tak lagi meresponi cumbuannya, juga keinginan Zakra agar Natha mau menyentuh adik kecil milik kepunyaannya. Nath yang sudah lelah dengan cumbuan mereka hingga mengeluarkan keringat, tak juga dihiraiukan oleh Zakra. Zakra seakan tak peduli dengan kondisi sang kekasih yang sudah terlihat lelah menerima segala cumbuan dan tindakkan nakal lainnya. Kali ini lagi-lagi Zakra begitu marah, karena Natha tidak menuruti keinginannya untuk terus menyentuh adik kecil milik kepunyaannya. Zakra yang selalu ingin dipuaskan oleh sang kekasih, dan tidak akan peduli sekalipun sang kekasih kelelahan. Kalau imajinasi dari author, yah inilah sosok Zakra Crossadio  Bekas kecupan dan tanda merah kissmark di area d**a Natha kini terlihat begitu banyak. Setiap pergi ke sekolah, Natha selalu berusaha menutupi dengen mengancing seluruh kancing seragamnya hingga mencapi puncak lehernya, karena takut akan terlihat. Zakra selalu bersemangat dan bernafsu setiap kali berhadapan dengan sang kekasih. Setiap berkirim pesan maupun berbincang via telepon selular, Zakra tak henti-hentinya membicarakan perkataan sensual. Berkali-kali bahkan kerap kali berbincang via telepon selular, Zakra selalu meminta Natha untuk mendesah untuknya, sehingga hasratnya pun bangkit dan siap dilepaskan saat bertemu nantinya. Imajinasi sosok "Nathasya Breeliey"  Entah sampai kapan Nath akan mampu terus bertahan dengan perlakuan dan juga bentakkan kasar Zakra terhadap dirinya... Bersambung...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD