bc

Kenapa Harus Dia???

book_age18+
0
FOLLOW
1K
READ
forbidden
family
goodgirl
kickass heroine
blue collar
drama
bxg
city
office/work place
like
intro-logo
Blurb

Rasa cintaku harus kandas karena wanita yang selalu ku sebut dalam do'aku kini telah menjadi pendamping Bapakku...Aku marah dengan takdir yang harus aku jalani, aku marah akan cinta yang aku perjuangkan dalam diam ternyata sudah kandas dan tak bisa aku harapkan lagi, Cinta yang kini haram untuk bersemayam di hatiku, karena kini dia adalah Ibuku...

chap-preview
Free preview
Bab 1
Hari ini aku kembali ke tanah air setelah selesai masa kontrakku bekerja di luar negeri. aku pulang dengan membawa sejuta harapan dan asa untuk keluargaku dan juga kekasihku. Namaku Arianto Mustofa, usiaku 29 tahun, Aku Sulung dari 3 bersaudara, adikku keduanya sudah menikah, yang dan keduanya adalah perempuan semua, yang pertama bernama Sofia Nania usianya 2 tahun lebih muda dariku yaitu 27 tahun memiliki seorang suami yang berprofesi sebagai guru agama di kampungku namanya adalah Muhamad Sukron. Mereka memiliki anak kembar perempuan berusia 7 tahun. Sedangkan adikku yang kedua bernama Nazida takia, Usinya 25 tahun, memiliki suami bernama Rohman Maulana, keduanya sama-sama bekerja di sebuah pabrik, dan mereka belum memiliki anak. Kedua orangtuaku berprofesi sebagai petani, namun meskipun begitu, kehidupan kami tidaklah kekurangan, meskipun pas-pasan. Aku memiliki kekasih bernama Anindita fahria putri usianya 5 tahun lebih muda dariku, dia merupakan anak dari seorang juragan tanah yang sangat kaya, kami berhubungan secara backstreet karena orang tuanya tak merestui hubungan kami. Hubungan yang kami jalin berjalan baik-baik saja, hingga pada suatu hari aku memutuskan untuk pergi merantau ke luar negeri untuk mencoba merubah nasib agar bisa di terima oleh keluarga Anindita. Awalnya Anindita keberatan dengan keinginanku, tapi setelah aku jelaskan bahwa aku kesana bekerja hanya 2 tahun saja dan hanya untuk mencari modal akhirnya Anindita pun setuju meskipun dengan berat hati. Namun setelah aku bekerja di sana dan merasa sangat mudah mendapatkan uang, aku pun memutuskan untuk memperpanjang kontrak kerjaku. Dan itu semua tak sesuai rencana kami yang hanya 2 tahun saja. "Anindita?" gumamku kaget saat yang membuka pintu rumah kami adalah Anindita kekasihku. Aku pun mematung antara bahagia dan juga bingung, dalam hati aku bertanya, apakah orang tuaku mengetahui hubungan kami? atau kebetulan Anindita sedang main ke rumah? tapi selama kami berhubungan tak sekalipun aku mengajaknya ke rumahku, bagimana ceritanya dia bisa tahu rumahku? rumah orang tuaku maksudnya. "Ari?" kata Anindita cukup keras dan terlihat kaget juga sepertiku. "Kamu...?" kata-katanya menggantung dan tak berlanjut, kemudian ada seorang anak kecil berusia sekitar satu tahunan memanggilnya dengan sebutan Ibu. "Ibu...? ada apa ini? apakah Anindita sudah menikah dan menghianati hubungan kami?" Batinku dalam hati. Tak sama seperti Anindita yang langsung bisa merubah ekspresi wajahnya dan langsung mengangkat anak kecil tersebut, aku masih mematung di tempatku berdiri dan mencoba mencerna semuanya. "Siapa sayang yang bertamu? kok tamunya tidak di suruh masuk?" Suara itu adalah suara Bapakku. suara yang sudah lama sekali tak ku dengar. karena aku memang tidak pernah menghubungi beliau. "Arianto putraku?" kata laki-laki yang semakin terlihat segar itu, namun bukan itu yang menjadi keterkejutanku, melainkan kata-katanya tadi yang memanggil dengan sebutan sayang. Bapak memelukku dengan sangat erat, ada kerinduan berat dari pelukan yang kurasakan. "Kamu pulang nak? kenapa tak mengabari bapak?" Katanya yang tak bisa kujawab. "Dia...?" tanyaku dengan menunjuk ke arah Anindita dan seorang anak kecil di gendongannya. Bapak melihat ke arah telunjukku kemudian berkata."Kita masuk dulu, nanti bapak jelaskan semuanya...!" kata bapak. "Mamak mana pak?" tanyaku dengan melangkahkan kakiku ke dalam rumah. Banyak pertanyaan berseliweran di fikiranku, masih mencoba menerka dan menduga kejutan apa yang akan aku terima dengan hadirnya Anindita di rumah orang tuaku. "Nin, tolong kamu buatkan kopi untuk kami, emm... nanti dulu, perkenalkan ini adalah putra sulungku, Arianto namanya...!" kata Bapak. "Arianto, perkenalkan ini istri kedua Bapak, namanya Anindita...!" Kata-kata dari Bapak itu seperti petir yang menyambar secara tiba-tiba di tubuhku, tubuhku membeku tak percaya dengan ucapan Bapakku itu. "Apa pak? Istri kedua? lalu mamak?" tanyaku terbata. "Mamakmu jatuh sakit sebulan sejak kamu berangkat hari itu...!" kata bapak dengan sedih. "Lalu...? dimana Mamak?" tanyaku yang langsung menanyakan keberadaan mamakku. "Mamakmu tinggal bersama budemu, setelah Bapak menikah dengan Anindita tiga tahun yang lalu...!" jelasnya. "Apppaa...?" Kataku kaget. Tak lama setelah itu Anindita datang dengan membawa kopi pesanan bapak tadi, dia pun menyuguhkannya untuk kami. "Bapak tahu? Anindita adalah kekasihku...!" jawabku yang pada akhirnya tak bisa menahan amarahku lagi. Namun, sama sekali bapak tidak terkejut dengan pengakuanku tadi, bahkan Bapak tersenyum lalu menjawab. "Kakasih kan? bukan istri? masih halal bapak nikahi, toh kami menikah atas dasar sukarela bukan paksaan...!" jawab Bapak enteng dan tidak merasa bersalah karena menikahi kekasih putranya. "Anindita...! bisa jelaskan?" tanyaku dengan tatapan tajam ke arahnya. Anindita hanya menunduk dan tak berkata apa-apa atas pertanyaanku, air mata mengalir di pipinya dan aku bisa lihat kesedihan yang sangat mendalam di sana. "Jawab Anindita... aku tak membutuhkan air matamu itu...!" kataku dengan berteriak. "Arianto, tak ada kewajiban Istriku untuk menjawab pertanyaanmu,vmeskioun dulu dia adalah kekasihmu, tapi sekarang dia adalah Ibumu, kamu harus mengetahui batasan itu...!" Kata Bapak dengan tegasnya. "Masuklah Nin, Cika sepertinya sedang haus, susuilah dia di kamar...!" perintah bapak dengan lembut kepada Anindita. "Kenapa harus Anindita pak?" Kataku lirih kemudian ku langkahkan kembali kakiku keluar rumah menuju ke rumah Bude yang berada sedikit jauh dari rumah Bapak. Aku melangkah dengan gontai, bahkan tak ku pedulikan sapaan-sapaan mereka yang mengenalku, fokus ku hanya segera ingin sampai ke rumah Bude dan bertemu Mamak. "Takdir seperti apa ini Tuhaann? kenapa harus Dia???" Batinku memberontak. Aku tiba di halaman rumah bude, rumah yang cukup asri dengan dua pohon mangga di halaman rumahnya. Pandanganku jatuh ke arah kursi roda dimana disana aku melihat ada seorang wanita yang cukup berumur. Wanita itu adalah mamakku, wanita pertama yang sangat aku rindukan selama di negri orang. "Mak...!" teriakku. aku berlari dengan cepat menuju wanita sepuh itu. Kupeluk tubuh tua di atas kursi roda tersebut, kutumpahkan segala rindu yang selama ini kutahan, kuungkapkan dalam pelukan sang sangat hangat ku rasa. "Kamu sudah pulang Nang? Alhamdulillah, Do'a Mamak di jawab dan di kabulkan oleh Gusti Alloh...!" kata Mamak dengan mengusap lembut kepalaku. "Kenapa Mamak tak pernah cerita? kenapa mamak menanggung sendiri derita ini? aku merasa gagal jadi anak lelaki mamak...!" Kataku menahan kepedihan di d**a. "Maksudmu apa to Nang? Derita apa pula yang kamu katakan?" sanggah Mamak. "Bapak yang menikah lagi...!" kataku. "Oh itu, kamu sudah pulang ke rumah rupanya...! semua tidak seperti yang terlihat, tetap hormati bapakmu Yo Nang? mau bagaimanapun dia itu bapak kandungmu. "Apakah Mamak tahu kalau Anindita itu...Kekasihku...? tanyaku ke mamak. "Kenapa harus Dia Mak...?"

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.3K
bc

TERNODA

read
198.3K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
29.6K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
187.9K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
34.5K
bc

My Secret Little Wife

read
131.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook