Perasaan yang Bergejolak

1208 Words

Pagi ini, aku terbangun dengan perasaan yang luar biasa bahagia. Sinar matahari yang hangat menyusup melalui celah tirai, memberikan kehangatan yang terasa menenangkan. Aku menarik napas dalam, membiarkan udara segar memenuhi paru-paruku, sambil memikirkan satu hal yang membuat hatiku melambung—Farhan ada di sini, di Jepang, di dekatku. Perasaan ini membuatku begitu bersemangat, seolah-olah tidak ada yang bisa merusak hari ini. Namun, senyum di wajahku perlahan memudar saat pikiran itu datang, mengingatkanku pada kenyataan yang mengusikku. “Dia tidak menjanjikan apa-apa hari ini,” gumamku seorang diri. Bukankah dia datang ke sini untuk menemuiku? Bukankah itu yang seharusnya dia lakukan? Aku duduk di tepi tempat tidur, mendadak kecewa. Aku menggigit bibir, mencoba menahan perasaan yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD