Bab 31 : Perjalanan Tanpa Akhir Di Mulai ! (3)

1219 Words
Perjalanan Tanpa Akhir Di Mulai ! (3) = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = Aku tidak tahu bagaimana dimensi lain itu bekerja di kehidupan masa laluku. Mereka adalah orang-orang aneh yang hanya memakai selembar baju tipis untuk berakhtifitas. Tidak ada yang ke mana - mana dengan pedang atau s*****a lainnya. Beberapa seragam kebesaran dari dunia itu juga tampak aneh. Aku tidak paham cara mereka hidup. Ada sebuah besi yang berjalan mengangkut orang dan benda - benda. Semuanya gersang. Hanya tersisa sedikit pohon ditengah jalan abu-abu yang tampak keras. Sebelumnya aku tidak memperhatikan, akan tetapi ... kali ini berbeda. Anehnya, di tengah kebisingan yang belum pernah ku dengar itu ... diriku yang dulu tetap merasa kesepian. Apa yang sebenarnya kau inginkan, masa lalu? Arden sudah melupakan banyaknya hari ketika mereka pertama kali melangkah memasuki hutan Eldegard. Perjalan ini adalah perjalanan yang panjang tanpa ada seseorang selain mereka berdua. Hal ini membuat mereka berdua saling bergantung untuk bertahan hingga mencapai tempat tujuannya. Arden tidak tahu dengan jelas kemana Zatras akan melangkah pergi dan kapan mereka akan singgah disebuah kota. Persediannya kian menipis dan mereka hanya bisa bergantung kepada segala sesuatu yang ada dihutan Eldegard. Hutan Eldegard memang hutan yang kaya akan sumber daya alam. Untuk orang sekaliber Zatras tidak sulit untuk bertahan hidup didalam hutan Eldegard. “Aku mendengar suara air mengalir mungkin itu sebuah sungai kita akan istirahat disana mala mini. Segera persiapkan keperluan kita bocah.” Tanpa menunggu lama Arden segera bergegas mengikuti Zatras yang berjalan agak tergesa-gesa. Sumber air menjadi salah satu faktor penting untuk bertahan dihutan yang sangat luas ini. Sudah sangat lama sejak terakhir mereka membasuh diri mereka dikota Hurtg. Alasan lainnya adalah untuk mengisi perbekalan mereka seperti air dan makanan. Hal ini perlu dilakukan mengingat tidak setiap saat mereka akan menemukan sungai. Setelah berjalan selama sekitar 5 menit mereka melihat sebuah sungai kecil mengalir dengan deras. Ikan yang berenang disungai tersebut akan menjadi perbekalan yang berharga. Tanpa menunggu perintah Arden segera mencari kayu bakar disekitar sungai untuk membuat api unggun. Makan malam hari ini cukup mewah, mereka bisa makan ikan yang segar. Tentunya hal ini lebih baik daripada mengunyah daging kering dengan sedikit air yang bisa diminum. Setelah selesai mengumpulkan kayu Arden segera menyalakan api untuk menghangatkan diri. Hari sudah mulai gelap dan Zatras berjalan mendekati api unggun lalu duduk disebelah Arden. Dia mulai memasak ikan hasil tangkapannya. Sepanjang malam Zatras kembali memberikan Arden beberapa arahan untuk bertahan hidup dihutan. Sesekali dia menjelaskan secara rinci bagaimana cara untuk menguasai aura. ~ Ini sudah hari keenam Alesha melakukan pengejaran terhadap Zatras. Dia kembali mulai kelelahan kembali. Memang melakukan pengejaran dihutan yang luas akan menguras energi dan konsentrasi seseorang ketingkat yang ekstrem, sehingga hanya sebagian orang saja yang dikhususkan untuk melacak keberadaan musuh. Hal ini terus mengganggu Alesha sepanjang perjalanan. Mereka sudah menggunakan semua yang bisa dijadikan petunjuk mengenai tujuan Zatras. Namun semakin mengikuti jejak mereka semakin masuk jauh kedalam hutan Eldegard. Hal ini membuat Korps khusus kesembilan kebingungan, secara normal tidak akan ada orang bodoh yang dengan percaya diri pergi kewilayah iblis. Pengejaran mereka berjarak lebih dari 2 hari dan kemungkinan mereka semakin mendekati Zatras atau semakin jauh dari Zatras mengingat pergi dengan sebuah pasukan tidaklah mudah ketika banyak persediaan yang dibawa dari kota kedalam hutan. “Aku mendengar suara air didekat sini, kalian semua tetap berjalan sebentar lagi dan kita akan berkemah didekat sungai itu.” Ini adalah keputusan yang tepat yang dibuat oleh Alesha. Pasukannya mengalami kelelahan mental dan kekurangan air untuk perbekalannya. Hal ini akan mengatasi krisis yang terjadi diantara mereka. Setelah berjalan sebentar mereka melihat sebuah sungai dan mulai mendirikan kemah. Alesha berkeliling sejenak melihat sekitar untuk memastikan tidak ada ancaman yang mendekat ketika mereka sedang lengah. Ini adalah hal dasar ketika seorang kesatria pergi untuk waktu yang lama. Memastikan keselamatan mereka menjadi prioritas penting. Alesa berjalan disekitar sungai untuk mencari beberapa petunjuk yang mungkin berguna. Benar saja, tidak butuh waktu lama dia melihat bekas api unggun yang telah dipadamkan. Dia memperkirakan Zatras berada disini 2 sampai 3 hari yang lalu. Setelah mendapatkan petunjuk berharga ini dia kembali ketempat pasukannya berada untuk berisirahat. Pada kesatria tidak begitu saja beristirahat, mereka segera mengumpulkan semua yang bisa dijadikan makanan dan mengisi persediaan mereka terutama air. Alesha melangkah masuk kedalam tenda disambut dengan seorang pria tua yang tidak banyak bicara selama perjalanan ini. Sejujurnya hal ini membuat Alesha sedikit kesal dan tidak nyaman ketika dia harus berbicara dengan boneka kekaisaran. “Golgoda !! aku menemukan jejak Zatras. Aku mempekirakan dia berada disini sekitar 2 sampai 3 hari yang lalu.” Alesha setengah membentak Golgoda yang Nampak acuh tidak acuh. Hal ini membuatnya semakin kesal hanya dengan melihat pria tua itu. Dari awal perjalanan mereka bukanlah teman akrab yang saling menggantungkan nyawa mereka diujung pedang masing-masing. Mereka hanyalah orang asing yang memiliki tugas dan tujuan yang sama. Hal ini membuat Alesha dan Golgoda saling mengabaikan satu sama lain hingga saat ini. “Lalu apa yang akan kau lakukan ? apa kau akan segera berlari menuju tempat mereka saat ini ? mereka saat ini berada sekitar 90km kearah timur dari sini.” Mendengar pernyataan Golgoda, Alesha tampak kebingungan. Bagaimana orang tua itu mengetahui dengan jelas posisi mereka berdua dengan akurat. Jika sebuah pasukan bergerak sejauh 40 sampai 45 kilometer sehari itu akan membutuhkan waktu 2 hari. Alesha hanya bisa memperkirakan jarak mereka dengan Zatras menggunakan semua kecerdasan dan analisa. Hal ini membuat Alesha semakin kesal dengan tingkah laku Golgoda yang berbicara tanpa melihatnya sama sekali. “Apakah kau berpura-pura menjadi orang bodoh gadis kecil ? memangnya kau pikir siapa yang mengarahkan kalian selama ini ? siapa orang bodoh yang bersantai di Hurtg tanpa mencari dan menangkap mereka berdua ? kenapa kau masih saja bodoh ketika memiliki semua otot ditubuhmu.” Golgoda melihat Alesha dengan sinis sambil bersiap menarik pedang dipinggangnya. Dia tidak tahan melihat kesombongan yang ditunjukkan oleh Golgoda. Mereka berdua sama-sama berasal dari Unit Khusus yang dirahasiakan oleh kekaisaran Archorn, namun mereka tidak memiliki pemikiran yang sama dan sebenarnya saling membenci satu sama lain. “Kusarankan untuk tetap tenang atau kau akan dianggap seperti Zatras. Sebelum kau menarik pedang aku telah menandai titik teleportasi dan bisa segera melaporkannya ke kaisar Xuander.” Golgoda kembali mengabaikan Alesha yang berdiri membatu sambil menahan amarahnya. Sedikit lagi provokasi dan itu akan meledak-ledak. Golgoda tahu bahwa kemarahan seorang kapten korps khusus tidak bisa dianggap remeh walaupun Alesha tidak sekaliber Zatras saat berbicara tentang penguasaan aura. Namun Alesha tetap saja seorang kesatria yang hebat.  Dengan akal dan pertimbangan yang matang Golgoda memutuskan untuk tidak mengambil resiko untuk bermusuhan dengan Alesha ketika musuh yang dia benci tepat berada didepannya. Sejujurnya jika itu adalah pertarungan 1 melawan 1, Golgoda tidak yakin bisa menang atas Zatras. Namun keadaan saat ini berbeda dengan dulu ketika dia bertarung dengan Zatras karena menemukan inkarnasi suci Atershanel. Sekarang dia memiliki Alesha dipihaknya dan dia yakin bahwa lebih dari cukup untuk membunuh Zatras ketika bertarung dengan Alesha. Golgoda tersenyum lebar memikirkan apa yang akan dialakukan ketika menghabisi Zatras. Hal ini membuat Alesha merinding ketika melihat senyumnya yang lebar. * * * * * * T B C * * * * * Hai, Kev Readers ... gimana perjalanan Arden? Seru kan? seru dong? kalau nggak seru, bilang aja seru ya, biar saya senang. Hahaha ....
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD